BI Peringatkan Tekanan Kenaikan Harga Meningkat pada Juni
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan peningkatan tekanan kenaikan harga di tingkat pedagang eceran pada Juni 2017. Hal ini terjadi seiring dengan kenaikan permintaan bahan kebutuhan pokok selama Ramadhan dan Lebaran.
Indikasi tersebut terlihat dari indeks ekspektasi harga umum (IEH) yang akan datang sebesar 149,7 lebih tinggi dari 140,4 pada bulan sebelumnya. Tekanan kenaikan harga diperkirakan melambat pada September 2017 dengan nilai IEH sebesar 130,3 lebih rendah dari 131,3 pada bulan sebelumnya.
"Konsumen memperkirakan penjualan eceran pada Juni meningkat," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan resminya, Kamis (11/5/2017).
Dia menjelaskan peningkatan optimisme konsumen diindikasi sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat pada Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. "Adapun penjualan Septemper 2017 diprediksi melambat," ucapnya.
Sebelumnya, berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran pada Maret 2017 mengindikasikan pertumbuhan penjualan eceran meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2017 yang tumbuh 4,2% (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan 3,7% (yoy) pada Februari 2017.
"Peningkatan penjualan eceran terutama didorong oleh kenaikan penjualan eceran kelompok makanan yang tumbuh sebesar 7,1% (yoy), lebih tinggi dari 5,1% (yoy) pada bulan sebelumnya," katanya.
Sementara itu, penjualan eceran pada kelompok nonmakanan tumbuh 0,3% (yoy), lebih rendah dari 1,8% (yoy) pada bulan sebelumnya. Secara regional, peningkatan penjualan eceran terjadi di hampir seluruh kota yang disurvei, dengan peningkatan pertumbuhan tahunan tertinggi di Kota Manado.
Indikasi tersebut terlihat dari indeks ekspektasi harga umum (IEH) yang akan datang sebesar 149,7 lebih tinggi dari 140,4 pada bulan sebelumnya. Tekanan kenaikan harga diperkirakan melambat pada September 2017 dengan nilai IEH sebesar 130,3 lebih rendah dari 131,3 pada bulan sebelumnya.
"Konsumen memperkirakan penjualan eceran pada Juni meningkat," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan resminya, Kamis (11/5/2017).
Dia menjelaskan peningkatan optimisme konsumen diindikasi sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat pada Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. "Adapun penjualan Septemper 2017 diprediksi melambat," ucapnya.
Sebelumnya, berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran pada Maret 2017 mengindikasikan pertumbuhan penjualan eceran meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2017 yang tumbuh 4,2% (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan 3,7% (yoy) pada Februari 2017.
"Peningkatan penjualan eceran terutama didorong oleh kenaikan penjualan eceran kelompok makanan yang tumbuh sebesar 7,1% (yoy), lebih tinggi dari 5,1% (yoy) pada bulan sebelumnya," katanya.
Sementara itu, penjualan eceran pada kelompok nonmakanan tumbuh 0,3% (yoy), lebih rendah dari 1,8% (yoy) pada bulan sebelumnya. Secara regional, peningkatan penjualan eceran terjadi di hampir seluruh kota yang disurvei, dengan peningkatan pertumbuhan tahunan tertinggi di Kota Manado.
(dmd)