Harga Bawang Putih di Pasar Tradisional Mulai Turun

Sabtu, 13 Mei 2017 - 04:14 WIB
Harga Bawang Putih di Pasar Tradisional Mulai Turun
Harga Bawang Putih di Pasar Tradisional Mulai Turun
A A A
SEMARANG - Harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat di pasaran khususnya pasar tradisional di Kota Semarang mulai turun menjelang datangnya bulan Puasa. Meski demikian secara umum harga kebutuhan pokok masih ada pergerakan kenaikan meski tidak terlalu signifikan.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto saat memimpin kegiatan pemantauan harga dan makanan kedaluarsa di Pasar Pedurungan, Jumat (12/5). Jenis kebutuhan pokok yang harganya mulai turun di antaranya seperti bawang putih dan lombok setan.

''Untuk harga lombok setan di Pasar Pedurungan turun dari Rp 70 ribu menjadi Rp 55 ribu per kilogram. Sedangkan harga bawang putih dari hasil pantauan semula Rp 59 ribu turun menjadi Rp 53 ribu sampai Rp 55 ribu per kilogram,'' terangnya.

Menurutnya sudah mulai adanya penurunan sejumlah harga komoditi di pasar ini tidak lepas dari adanya intervensi dari pemerintah pusat. “Namun demikian, secara umum harga kebutuhan pokok di pasaran masih ada pergerakan kenaikan antara Rp 500 sampai Rp 1.000,” katanya, saat melakukan pengecekan harga dan juga operasi produk kadaluarsa di Pasar Pedurungan Semarang, kemarin.

Fajar memprediksi, kenaikan harga kebutuhan pokok pada bulan Ramadan dan Lebaran tidak akan membuat inflasi menjadi tinggi. Inflasi kata dia diyakini akan tetap terjaga, mengingat pemerintah pusat sudah melakukan berbagai upaya untuk menjaga ketersediaan stok pangan. “Kenaikan pasti ada tapi akan tetap terjaga. Kami memperkirakan, pada H-3 puasa, harga-harga akan cenderung turun,” ucapnya.

Sementara itu dalam operasi produk kadaluarsa, petugas berhasil mengamankan sejumlah produk dari salah satu toko. Produk yang kadaluarsa adalah makanan ringan dan kecap. Kedua produk tersebut langsung diamankan untuk kemudian dimusnahkan. “Kata penjualnya, produk tersebut sudah disisihkan dan tidak dijual,” imbuhnya.

Pemilik Toko yang kedapatan memiliki produk kadaluarsa, Ita mengaku, produk yang ditemukan memang sudah disisihkan dan tidak dijual.”Kan sudah dipisah, di taruh pojok supaya tidak diambil pembeli,” katanya.

Dia mengaku, karena menjual makanan, dirinya setiap hari selalu mengecek dagangannya utnuk mengetahui mana yang rusak dan kadaluarsa. Setiap produk yang rusak akan langsung disingkirkan dan dipisahkan, untuk kemudian dikembalikan.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7153 seconds (0.1#10.140)