Perdana, 30 Ton Produk Olahan Gurita Beku Diekspor ke Jepang

Sabtu, 13 Mei 2017 - 21:16 WIB
Perdana, 30 Ton Produk Olahan Gurita Beku Diekspor ke Jepang
Perdana, 30 Ton Produk Olahan Gurita Beku Diekspor ke Jepang
A A A
JAKARTA - Pengembangan ekspor produk perikanan ke pasaran internasional terus dilakukan, kali ini giliran olahan gurita Indonesia yang berhasil menembus pasar Jepang. Pertama kalinya bagi Indonesia melalui PT Perikanan Nusantara (Perinus) Makassar, mengekspor 30 ton gurita dalam bentuk olahan bahan baku yang dibekukan melalui Pelabuhan Makassar menuju pelabuhan Ibaraki Perfecture, Jepang.

Seperti dilansir situs resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan, tahun 2017 Indonesia menargetkan akan mengekspor 1.000 ton gurita beku ke Jepang. Ekspor 30 ton gurita diterangkan merupakan tindak lanjut dari kerja sama Indonesia dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). PT Perinus adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditunjuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Ditjen PDSPKP untuk mengelola instalasi pengolahan gurita beku hibah dari JICA.

Sebagai operator, PT Perinus berhasil mengolah gurita beku dengan kualitas ekspor. Hari ini adalah ekspor perdana ke Ajirushi Company di Jepang, perusahan swasta yang ditunjuk JICA dalam kerjasama pengolahan gurita dengan KKP.

“Kami berharap PT Perinus dapat mengembangkan alat-alat pengolahan gurita bantuan JICA untuk peningkatan kualitas dan nilai tambah produk gurita yang ada di Sulawesi Selatan khususnya, serta Indonesia pada umumnya,” ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Nilanto Perbowo saat menghadiri peluncuran ekspor perdana olahan gurita beku tersebut

Lebih lanjut dia mengungkapkan, Ditjen PDSPKP akan terus bekerja sama dan melakukan pembinaan terhadap PT Perinus dalam pelaksanaan ekspor olahan gurita beku ini. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pembinaan kepada nelayan agar dapat menghasilkn tangkapan gurita yang banyak, dengan tetap menjaga keberlanjutannya. Pihaknya juga akan mendampingi dan membina nelayan dalam menangani hasil tangkapan, sejak penangkapan hingga proses pengolahan.

“Hal ini tentu sangat penting untuk menjaga mutu gurita sebagai salah satu komoditas ekspor, yang kita harapkan bisa menjadi andalan Indonesia ke depannya,” tukas Nilanto.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6302 seconds (0.1#10.140)