Harga Minyak Stabil Terpengaruh Rencana OPEC dan Rusia
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak dunia pada perdagangan hari ini stabil didukung oleh ekspektasi bahwa OPEC dan Rusia telah sepakat untuk memperpanjang pemotongan produksi pada paruh pertama tahun ini.
Seperti dikutip dari Reuters, Senin (15/5/2017), kenaikan lain dalam aktivitas pengeboran AS membebani pasar. Harga minyak mentah brent, patokan internasional untuk harga minyak, berada di level USD50,86 per barel pada pukul 01.25 GMT, sedikit berubah dari penutupan terakhir mereka di level USD50,84 per barel.
Sementara, harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) berada di level USD47,88 per barel, juga sedikit berubah dari penyelesaian terakhir di posisi USD47,84 per barel.
Analis mengatakan bahwa pasar didukung oleh sebuah harapan bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya termasuk Rusia telah sepakat untuk memperpanjang kesepakatan untuk memangkas produksi hampir 1,8 juta barel per hari (bpd) melampaui periode awal paruh pertama tahun ini.
"Berita bahwa OPEC telah sepakat untuk menggulirkan kesepakatan pemotongan produksi harus memberikan beberapa dukungan terhadap harga minyak pekan ini," kata bank ANZ.
Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih dan mitranya dari Rusia Alexander Novak dijadwalkan bertemu di Beijing pada hari ini untuk membahas kebijakan produksi minyak. Rusia merupakan produsen minyak terbesar di dunia, sementara Arab Saudi adalah eksportir terbesar.
Bersama-sama, mereka mengendalikan sekitar 20 juta bpd dalam jumlah produksi harian, setara dengan seperlima konsumsi global setiap hari. Namun, kenaikan yang tiada henti dalam aktivitas pengeboran AS merongrong upaya OPEC dan Rusia untuk menopang pasar.
Perusahaan energi AS telah menambahkan rig minyak untuk pekan ke-17 berturut-turut, memperpanjang pemulihan pengeboran 12 bulan yang diharapkan dapat membantu meningkatkan produksi minyak mentah di Amerika Serikat ke rekor tertinggi tahun depan.
Produksi AS saat ini mencapai 9,3 juta bpd, naik lebih dari 10% sejak pertengahan 2016. Drillers menambahkan sembilan rig minyak dalam sampai 12 Mei, sehingga jumlah total menjadi 712, yang paling banyak sejak April 2015, kata perusahaan jasa energi Baker Hughes pada Jumat kemarin.
Seperti dikutip dari Reuters, Senin (15/5/2017), kenaikan lain dalam aktivitas pengeboran AS membebani pasar. Harga minyak mentah brent, patokan internasional untuk harga minyak, berada di level USD50,86 per barel pada pukul 01.25 GMT, sedikit berubah dari penutupan terakhir mereka di level USD50,84 per barel.
Sementara, harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) berada di level USD47,88 per barel, juga sedikit berubah dari penyelesaian terakhir di posisi USD47,84 per barel.
Analis mengatakan bahwa pasar didukung oleh sebuah harapan bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya termasuk Rusia telah sepakat untuk memperpanjang kesepakatan untuk memangkas produksi hampir 1,8 juta barel per hari (bpd) melampaui periode awal paruh pertama tahun ini.
"Berita bahwa OPEC telah sepakat untuk menggulirkan kesepakatan pemotongan produksi harus memberikan beberapa dukungan terhadap harga minyak pekan ini," kata bank ANZ.
Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih dan mitranya dari Rusia Alexander Novak dijadwalkan bertemu di Beijing pada hari ini untuk membahas kebijakan produksi minyak. Rusia merupakan produsen minyak terbesar di dunia, sementara Arab Saudi adalah eksportir terbesar.
Bersama-sama, mereka mengendalikan sekitar 20 juta bpd dalam jumlah produksi harian, setara dengan seperlima konsumsi global setiap hari. Namun, kenaikan yang tiada henti dalam aktivitas pengeboran AS merongrong upaya OPEC dan Rusia untuk menopang pasar.
Perusahaan energi AS telah menambahkan rig minyak untuk pekan ke-17 berturut-turut, memperpanjang pemulihan pengeboran 12 bulan yang diharapkan dapat membantu meningkatkan produksi minyak mentah di Amerika Serikat ke rekor tertinggi tahun depan.
Produksi AS saat ini mencapai 9,3 juta bpd, naik lebih dari 10% sejak pertengahan 2016. Drillers menambahkan sembilan rig minyak dalam sampai 12 Mei, sehingga jumlah total menjadi 712, yang paling banyak sejak April 2015, kata perusahaan jasa energi Baker Hughes pada Jumat kemarin.
(izz)