Survei Seismik, Pertamina EP Buru Cadangan Migas di Papua
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) melakukan survei seismik di Klamossa, Papua. Hal ini guna mencari sumber cadangan minyak dan gas bumi (migas).
"Dari kegiatan tersebut, kami akan review hasilnya apakah potensinya sesuai dengan target yang diharapkan," ujar Pelaksana Tugas Harian Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf dalam rilisnya, Jakarta, Senin (15/5/2017).
Menurutnya, kegiatan seismik Klamassosa dengan total luasan 500 km persegi dikerjakan secara multi years. Tahun ini, Pertamina EP menargetkan total luasan seismik 200 km persegi dan sisanya 300 km persegi pada 2018.
Dia menjelaskan, kegiatan seismik di Papua bukan yang pertama kali dilakukan perusahaan. Pertamina EP juga pernah melakukan survei seismik 2D di Kabupaten Bintuni-Kabupaten Sorong Selatan pada 2016. Pada 2016, kegiatan seismik Pertamina EP melampaui target, untuk 2D mencapai 100% seluas 953 km dan seismik 3D-nya mencapai 128% yaitu 1.008 km persegi.
"Survei seismik 3D kali ini dilakukan di Bumi Cendrawasih demi memenuhi target seismik Pertamina EP 2017, yaitu seismik 2D target sepanjang 883 km dan 3D seluas 621 km persegi," imbuhnya.
Pejabat Sementara Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku Anggaraita Putra S menambahkan, kegiatan survei seismik Klamassosa melintasi sembilan distrik di Kabupaten Sorong dan membutuhkan waktu selama 18 bulan.
"Ini merupakan harapan baru bagi industri hulu migas untuk menemukan potensi cadangan baru di Kawasan Timur Indonesia," tutur dia.
Anggita mengatakan, mengingat kondisi masyarakat dan geografis Papua, aspek kehumasan akan lebih membutuhkan perhatian. "Dalam pelaksanaan seismik nanti, mohon agar kontraktor dan subkontraktor berkoordinasi dengan SKK Migas Perwakilan dan bagian Legal Relation PT Pertamina EP Asset 4 Papua Field," ujar dia.
General Manager Asset 4 PT Pertamina EP Didik Susilo, selaku pemegang wilayah kerja di Papua Field, menyatakan Pertamina EP Asset 4 siap mendukung penuh terlaksananya kegiatan seismik di wilayah Papua. Apalagi Papua dan Kawasan Timur Indonesia merupakan wilayah yang masih memiliki potensi minyak dan gas bumi.
"Kami di Asset 4 siap mendukung penuh kegiatan seismik ini dan berharap agar kegiatan ini dapat menemukan potensi cadangan minyak dan gas bumi yang besar untuk pemenuhan ketahanan energi negeri," ungkapnya.
Selain itu, tambah Didik, pekerjaan seismik mempekerjakan 2.000 orang dengan melibatkan warga lokal dan berkoordinasi kepala distrik dan kepala marga. Pertamina EP Asset 4, menurut Didik, berharap kegiatan ini dapat memberikan efek berganda (multiplier effect) terhadap daerah dan masyarakat.
"“Karena itu, kami memohon dukungan dari seluruh pemangku kepentingan untuk kelancaran kegiatan ini," tandas Didik.
"Dari kegiatan tersebut, kami akan review hasilnya apakah potensinya sesuai dengan target yang diharapkan," ujar Pelaksana Tugas Harian Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf dalam rilisnya, Jakarta, Senin (15/5/2017).
Menurutnya, kegiatan seismik Klamassosa dengan total luasan 500 km persegi dikerjakan secara multi years. Tahun ini, Pertamina EP menargetkan total luasan seismik 200 km persegi dan sisanya 300 km persegi pada 2018.
Dia menjelaskan, kegiatan seismik di Papua bukan yang pertama kali dilakukan perusahaan. Pertamina EP juga pernah melakukan survei seismik 2D di Kabupaten Bintuni-Kabupaten Sorong Selatan pada 2016. Pada 2016, kegiatan seismik Pertamina EP melampaui target, untuk 2D mencapai 100% seluas 953 km dan seismik 3D-nya mencapai 128% yaitu 1.008 km persegi.
"Survei seismik 3D kali ini dilakukan di Bumi Cendrawasih demi memenuhi target seismik Pertamina EP 2017, yaitu seismik 2D target sepanjang 883 km dan 3D seluas 621 km persegi," imbuhnya.
Pejabat Sementara Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku Anggaraita Putra S menambahkan, kegiatan survei seismik Klamassosa melintasi sembilan distrik di Kabupaten Sorong dan membutuhkan waktu selama 18 bulan.
"Ini merupakan harapan baru bagi industri hulu migas untuk menemukan potensi cadangan baru di Kawasan Timur Indonesia," tutur dia.
Anggita mengatakan, mengingat kondisi masyarakat dan geografis Papua, aspek kehumasan akan lebih membutuhkan perhatian. "Dalam pelaksanaan seismik nanti, mohon agar kontraktor dan subkontraktor berkoordinasi dengan SKK Migas Perwakilan dan bagian Legal Relation PT Pertamina EP Asset 4 Papua Field," ujar dia.
General Manager Asset 4 PT Pertamina EP Didik Susilo, selaku pemegang wilayah kerja di Papua Field, menyatakan Pertamina EP Asset 4 siap mendukung penuh terlaksananya kegiatan seismik di wilayah Papua. Apalagi Papua dan Kawasan Timur Indonesia merupakan wilayah yang masih memiliki potensi minyak dan gas bumi.
"Kami di Asset 4 siap mendukung penuh kegiatan seismik ini dan berharap agar kegiatan ini dapat menemukan potensi cadangan minyak dan gas bumi yang besar untuk pemenuhan ketahanan energi negeri," ungkapnya.
Selain itu, tambah Didik, pekerjaan seismik mempekerjakan 2.000 orang dengan melibatkan warga lokal dan berkoordinasi kepala distrik dan kepala marga. Pertamina EP Asset 4, menurut Didik, berharap kegiatan ini dapat memberikan efek berganda (multiplier effect) terhadap daerah dan masyarakat.
"“Karena itu, kami memohon dukungan dari seluruh pemangku kepentingan untuk kelancaran kegiatan ini," tandas Didik.
(izz)