Kenaikan Harga Bahan Pokok di Morowali Membuat Warga Menjerit
A
A
A
MOROWALI - Sepekan menjelang bulan Ramadhan, harga kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat di Morowali, Sulawesi Tengah, mulai tidak bersahabat. Harga kebutuhan pokok warga melonjak tajam hingga 100%. Akibatnya banyak masyarakat dan sejumlah pemilik rumah makan menjerit.
Kenaikan tajam terjadi pada harga bawang merah, yang membuat pedih kantong masyarakat. Dari sebelumnya Rp30.000 per kilogram (kg), kini dijual Rp60.000 per kg. Cabai rawit dari sebelumnya dijual Rp20.000 per kg, sekarang menjadi Rp40.000 per kg.
Kenaikan paling tinggi terjadi pada komoditas bawang putih, dari semula Rp30.000 per kg menjadi Rp60.000 per kg. Para pedagang pun harus membeli dari petani bawang secara karungan, dari semula Rp600.000 menjadi Rp900.000 per karungnya.
Siti Jubaidah, salah satu pedagang di Pasar Morowali mengatakan kenaikan secara merata sebesar 100% pada komoditas bumbu dapur, membuatnya semakin sulit untuk berjualan. Pasalnya kenaikan ini membuat pembeli mengurangi belanjaan, sementara ia harus memutar uang demi menggerakan roda usahanya.
“Saya sih cuma minta pemerintah benar-benar mewujudkan janji mengontrol harga. Segera menurunkan harga supaya stabil, karena bawang putih itu kebutuhan pokok yang dibeli setiap hari,” ujarnya kepada MNC Media, Sabtu (20/5/2017).
Harapan senada juga disampaikan Mohammad Taher, salah satu pemilik rumah makan di Pasar Morowali. Ia berharap pemerintah harus mengontrol harga agar kebutuhan pokok ini tidak membumbung tinggi di masyarakat.
Kenaikan tajam terjadi pada harga bawang merah, yang membuat pedih kantong masyarakat. Dari sebelumnya Rp30.000 per kilogram (kg), kini dijual Rp60.000 per kg. Cabai rawit dari sebelumnya dijual Rp20.000 per kg, sekarang menjadi Rp40.000 per kg.
Kenaikan paling tinggi terjadi pada komoditas bawang putih, dari semula Rp30.000 per kg menjadi Rp60.000 per kg. Para pedagang pun harus membeli dari petani bawang secara karungan, dari semula Rp600.000 menjadi Rp900.000 per karungnya.
Siti Jubaidah, salah satu pedagang di Pasar Morowali mengatakan kenaikan secara merata sebesar 100% pada komoditas bumbu dapur, membuatnya semakin sulit untuk berjualan. Pasalnya kenaikan ini membuat pembeli mengurangi belanjaan, sementara ia harus memutar uang demi menggerakan roda usahanya.
“Saya sih cuma minta pemerintah benar-benar mewujudkan janji mengontrol harga. Segera menurunkan harga supaya stabil, karena bawang putih itu kebutuhan pokok yang dibeli setiap hari,” ujarnya kepada MNC Media, Sabtu (20/5/2017).
Harapan senada juga disampaikan Mohammad Taher, salah satu pemilik rumah makan di Pasar Morowali. Ia berharap pemerintah harus mengontrol harga agar kebutuhan pokok ini tidak membumbung tinggi di masyarakat.
(ven)