Premi Asuransi Umum Kuartal I/2017 Tumbuh 4,13%
A
A
A
JAKARTA - Pendapatan Premi Asuransi Umum pada kuartal I tahun 2017 tercatat sebesar Rp15,14 triliun atau tumbuh sebesar 4,13% dibanding kuartal I tahun 2016 dari Rp14,52 triliun. Pertumbuhan ini lebih lambat dari periode yang sama pada tahun sebelumnya 25,2% terutama karena penurunan premi pada lini bisnis utama seperti property, motor vehicle dan marine hull.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor mengatakan, lini bisnis Property dan Motor Vehicle membukukan pertumbuhan negatif pada kuartal I tahun 2017. "Sementara lini bisnis lainnya mengalami pertumbuhan positif, terutama pada lini bisnis Aviation yang mengalami kenaikan signifikan hingga 365,2%," ujar Julian di Jakarta, Selasa (30/5/2017).
Asuransi Harta Benda, mengalami pertumbuhan negatif -0,7% dari Rp4,18 triliun pada kuartal 1 2016 menjadi Rp4,15 triliun pada kuartal 1 2017. Sejalan dengan penurunan premi pada lini bisnis tersebut, lanjut dia, pertumbuhan penjualan rumah mengalami stagnasi seiring dengan perlambatan penyaluran kredit KPR dan KPA oleh Perbankan.
Sementara itu, asuransi Kendaraan Bermotor mengalami pertumbuhan negatif sebesar -0,1% dari Rp4,108 triliun di kuartal I 2016 menjadi Rp4,103 triliun di kuartal I 2017. Menurutnya, stagnasi pertumbuhan asuransi kendaraan bermotor pada kuartal I 2017 ini dapat dicerminkan oleh perkembangan penjualan kendaraan bermotor, dimana meskipun terjadi kenaikan pada penjualan kendaraan roda 4, namun penjualan kendaraan roda 2 mengalami penurunan.
"Asuransi Penjaminan dan Rekayasa mengalami pertumbuhan positif pada kuartal 1 2017 dibanding tahun lalu, masing-masing 19,8% dan 14,6%. Masing-masing mengalami kenaikan premi bruto dari Rp303 miliar menjadi Rp363 miliar dan dari Rp419 miliar menjadi Rp480 miliar," jelasnya.
Menurut dia, pertumbuhan ini sejalan dengan ekspansi proyek infrastruktur pemerintah selama beberapa tahun terakhir yang tercermin pada peningkatan belanja infrastruktur dari tahun ke tahun.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor mengatakan, lini bisnis Property dan Motor Vehicle membukukan pertumbuhan negatif pada kuartal I tahun 2017. "Sementara lini bisnis lainnya mengalami pertumbuhan positif, terutama pada lini bisnis Aviation yang mengalami kenaikan signifikan hingga 365,2%," ujar Julian di Jakarta, Selasa (30/5/2017).
Asuransi Harta Benda, mengalami pertumbuhan negatif -0,7% dari Rp4,18 triliun pada kuartal 1 2016 menjadi Rp4,15 triliun pada kuartal 1 2017. Sejalan dengan penurunan premi pada lini bisnis tersebut, lanjut dia, pertumbuhan penjualan rumah mengalami stagnasi seiring dengan perlambatan penyaluran kredit KPR dan KPA oleh Perbankan.
Sementara itu, asuransi Kendaraan Bermotor mengalami pertumbuhan negatif sebesar -0,1% dari Rp4,108 triliun di kuartal I 2016 menjadi Rp4,103 triliun di kuartal I 2017. Menurutnya, stagnasi pertumbuhan asuransi kendaraan bermotor pada kuartal I 2017 ini dapat dicerminkan oleh perkembangan penjualan kendaraan bermotor, dimana meskipun terjadi kenaikan pada penjualan kendaraan roda 4, namun penjualan kendaraan roda 2 mengalami penurunan.
"Asuransi Penjaminan dan Rekayasa mengalami pertumbuhan positif pada kuartal 1 2017 dibanding tahun lalu, masing-masing 19,8% dan 14,6%. Masing-masing mengalami kenaikan premi bruto dari Rp303 miliar menjadi Rp363 miliar dan dari Rp419 miliar menjadi Rp480 miliar," jelasnya.
Menurut dia, pertumbuhan ini sejalan dengan ekspansi proyek infrastruktur pemerintah selama beberapa tahun terakhir yang tercermin pada peningkatan belanja infrastruktur dari tahun ke tahun.
(akr)