Penguatan IHSG Diperkirakan Tertahan Rupiah dan Bursa Global

JAKARTA - Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menyampaikan, pelemahan kembali terjadi seiring belum kembalinya mood pelaku pasar sejak awal puasa.

Pelaku pasar cenderung menghindari dan sesekali memanfaatkan momentum penguatan di saham-saham tertentu untuk terjadinya aksi ambil untung.

Di sisi lain, sentimen dari rupiah dan pergerakan bursa saham global juga cenderung melemah. Sehingga, berimbas negatif juga pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi kenaikan arah menguat tersebut," ujarnya di Jakarta, Rabu (31/5/2017).

Sesuai dengan skenario dan perkiraan, Reza menjelaskan, laju IHSG kembali mendekam di zona merah seiring masih maraknya aksi jual. Pergerakan IHSG sejalan dengan laju sejumlah bursa saham Asia yang variatif melemah dan pembukaan bursa saham Eropa yang relatif di zona merah.

Kenaikan saham-saham di sektor perdagangan yang dimotori UNTR, LPPF, dan SCMA mampu mengangkat indeks saham perdagangan. Akan tetapi, pergerakannya terimbangi dengan pelemahan pada saham-saham consumer yang dimotori UNVR, INAF, dan ICBP seiring aksi ambil untung pada saham-saham tersebut di tengah perkiraan akan membaiknya pergerakan saham-saham consumer di bulan puasa ini.

"Di sisi lain, pelemahan juga terimbas pelemahan rupiah," pungkasnya.