Rupiah Ditutup Menguat Saat USD Tak Berdaya

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan tengah pekan hari ini, ditutup kokoh pada zona hijau. Penguatan mata uang Garuda terjadi ketika USD masih berada di bawah tekanan terhadap beberapa mata uang lain.

Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah pada hari ini ditutup pada level Rp13.280/USD atau lebih baik dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.290/USD. Pergerakan rupiah berada pada kisaran level Rp13.270-Rp13.290/USD.

Menurut data Bloomberg, rupiah juga tercatat membaik dari penutupan kemarin. Sore ini rupiah berada pada level Rp13.277/USD atau menguat dibanding posisi sebelumnya Rp13.291/USD dengan kisaran Rp13.272-Rp13.293/USD.

Posisi rupiah menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, tertahan di zona pada level Rp13.286/USD. Mata uang garuda terlihat semakin perkasa dari posisi sebelumnya Rp13.294/USD.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (14/6/2017) pada pasar mata uang, USD masih tidak berdaya saat melawan dolar Kanada. Tercatat USD mengalami kejatuhan mencapai 1.3209 terhadap dolar Kanada (CAD) atau menjadi yang terendah sejak 28 Februari.

Mata uang Negeri Paman Sam juga terlihat kehilangan kekutan terhadap poundsterling setelah data inflasi Inggris mengejutkan karena cukup tinggi. Ditambah laporan yang menerangkan bahwa partai yang berkuasa di Inggris Raya yakni Partai konservatif kemungkinan meneken kesepakatan untuk membentuk pemerintahan minoritas.

Terhadap beberapa mata uang utama lainnya, USD nyaris tak beranjak di level 96.978. Sedikit perubahan hanya terjadi saat USD melawan Yen Jepang di posisi 110.06 dan terhadap euro menjadi 1.1213. Sementara pounds lebih tinggi 0,3% pada level 1.2783 terhadap USD dan meningkat 0,2% melawan euro menjadi 87.72.