Kota Semarang Penyangga Utama Pertumbuhan Jawa Tengah
A
A
A
SEMARANG - Laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kota Semarang dalam dua tahun ini tumbuh sangat pesat, dan menjadi penyangga utama laju pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah.
Pada 2015 tercatat LPE Jawa Tengah sebesar 5,4, berada jauh di bawah Kota Semarang dengan LPE 5,79. Sedangkan di tahun 2016, LPE Jawa Tengah turun menjadi 5,28, sedangkan Kota Semarang naik menjadi 5,8.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, tingginya laju pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang salah satunya didukung oleh investasi masuk ke Kota Semarang yang meningkat tajam.
"Investasi di Kota Semarang meningkat signifikan selama 2010 sampai 2011, investasi yang masuk kurang dari Rp1 triliun. Dan per 2016, jumlah investasi di Kota Semarang meningkat tajam menjadi Rp10,5 triliun," jelasnya, Rabu (14/6/2017).
Dirinya menjelaskan, peningkatan investasi yang terjadi di Kota Semarang didukung empat hal. Pertama kondusifitas wilayah, kedua potensi ekonomi di suatu daerah, ketiga akses yang mudah dijangkau, dan yang terakhir adalah adanya jaminan administrasi.
"Dalam menjaga kondusifitas, kami menggelar berbagai aktivitas yang langsung bersinggungan dengan masyarakat dan tokoh agama yang dikemas dalam berbagai kegiatan," ujarnya.
Di sisi administrasi, pihaknya tidak akan segan-segan menindak pegawai yang bermain. Dia tidak menginginkan investor dijadikan sapi perah ketika mengurus perizinan.
"Kami selalu menyadarkan sedulur-sedulur di pemerintahan agar tidak bermain-main terkait masalah perizinan. Jangan pernah memperlakukan investor seperti sapi perahan, ini karena Investor masuk memberikan dampak positif misalnya mengurangi pengangguran dan yang jelas menambah pemasukan kas daerah," imbuhnya.
Pada 2015 tercatat LPE Jawa Tengah sebesar 5,4, berada jauh di bawah Kota Semarang dengan LPE 5,79. Sedangkan di tahun 2016, LPE Jawa Tengah turun menjadi 5,28, sedangkan Kota Semarang naik menjadi 5,8.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, tingginya laju pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang salah satunya didukung oleh investasi masuk ke Kota Semarang yang meningkat tajam.
"Investasi di Kota Semarang meningkat signifikan selama 2010 sampai 2011, investasi yang masuk kurang dari Rp1 triliun. Dan per 2016, jumlah investasi di Kota Semarang meningkat tajam menjadi Rp10,5 triliun," jelasnya, Rabu (14/6/2017).
Dirinya menjelaskan, peningkatan investasi yang terjadi di Kota Semarang didukung empat hal. Pertama kondusifitas wilayah, kedua potensi ekonomi di suatu daerah, ketiga akses yang mudah dijangkau, dan yang terakhir adalah adanya jaminan administrasi.
"Dalam menjaga kondusifitas, kami menggelar berbagai aktivitas yang langsung bersinggungan dengan masyarakat dan tokoh agama yang dikemas dalam berbagai kegiatan," ujarnya.
Di sisi administrasi, pihaknya tidak akan segan-segan menindak pegawai yang bermain. Dia tidak menginginkan investor dijadikan sapi perah ketika mengurus perizinan.
"Kami selalu menyadarkan sedulur-sedulur di pemerintahan agar tidak bermain-main terkait masalah perizinan. Jangan pernah memperlakukan investor seperti sapi perahan, ini karena Investor masuk memberikan dampak positif misalnya mengurangi pengangguran dan yang jelas menambah pemasukan kas daerah," imbuhnya.
(ven)