Qatar Ingin Caplok 10% Saham American Airlines
A
A
A
TEXAS - American Airlines telah mendapatkan pendekatan yang tidak terduga dari Qatar Airways yang ingin mendapatkan 10% saham dari maskapai penerbangan besar asal Amerika Serikat (AS) tersebut. Pihak American Airlines (ALL) mengatakan Qatar berniat membeli saham setidaknya senilai USD808 juta.
Seperti dilansir BBC, Jumat (23/6/2017) pihak maskapai yang berkantor pusat di Fort Worth, Texas itu menerangkan bakal memberikan respons atas minat Qatar Airways pada waktunya. Saham American Airlines yang merupakan salah satu maskapai terbesar di dunia, pada perdagangan kemarin sempat naik 5% namun jatuh kembali 11% di akhir perdagangan.
Qatar Airways mengutarakan mereka melihat American Airlines sebagai peluang investasi yang baik dan menekankan tidak akan melibatkan diri dalam manajemen, operasi ataupun pemerintahan. "Qatar Airways percaya bahwa posisi American Airlines sangat fundamental," ucap pihak perusahaan.
Pada tahun 2015, Qatar Airways sempat mengambil 10% saham International Airlines Group (IAG), pemilik British Airways dan Iberia. Kemudian berlanjut pada Juli 2015, meningkatkan kepemilikan sahamnya hingga 20% untuk menjadi pemegang saham terbesar IAG.
Namun seperti diketahui pihak maskapai saat ini sedang mengalami turbulensi. Penyebabnya tidak lain setelah beberapa negara teluk seperti Arab Saudi, Mesir, Bahrain, Kuwait, Libya, Yaman dan Maladewa memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar sejak awal bulan, lalu.
Bahkan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir mengatakan mereka bakal menghentikan semua penerbangan dari serta yang akan keluar ke Qatar. Ditambah mereka juga menutup wilayah udara mereka bagi penerbangan maskapai Qatar Airways.
Perusahaan-perusahaan AS, termasuk American Airlines, juga telah ditekan Gedung Putih untuk mengambil tindakan terhadap Qatar Airways dan maskapai teluk lainnya, yang dikatakan menerima subsidi tak adil dari pemerintah. Manajer Partner Airline Weekly Seth Kaplan mengatakan Qatar Airways mungkin berharap investasi akan membantu mengurangi tekanan.
Perusahaan juga akan mencari cara memperkuat hubungan Qatar dengan AS, yang telah muncul di tengah-tengah pertikaian diplomatik antara negara Teluk. "Hal ini hampir pasti tidak hanya soal investasi keuangan," paparnya.
American Airlines dan Qatar Airways sendiri sudah bermitra melalui aliansi Oneworld. Investasi ini dapat mengencangkan hubungan tersebut, namun menurut Kaplan tidak akan berpengaruh besar terhadap konsumen. Pada titik ini terang dia belum diketahui secara jelas bagaimana sikap American Airlines terhadap ketertarikan Qatar Airways. Dalam pernyataan mereka, Qatar Airways mengatakan tidak akan memperoleh lebih dari 4,75% saham tanpa izin dari Dewan American Airlines.
Seperti dilansir BBC, Jumat (23/6/2017) pihak maskapai yang berkantor pusat di Fort Worth, Texas itu menerangkan bakal memberikan respons atas minat Qatar Airways pada waktunya. Saham American Airlines yang merupakan salah satu maskapai terbesar di dunia, pada perdagangan kemarin sempat naik 5% namun jatuh kembali 11% di akhir perdagangan.
Qatar Airways mengutarakan mereka melihat American Airlines sebagai peluang investasi yang baik dan menekankan tidak akan melibatkan diri dalam manajemen, operasi ataupun pemerintahan. "Qatar Airways percaya bahwa posisi American Airlines sangat fundamental," ucap pihak perusahaan.
Pada tahun 2015, Qatar Airways sempat mengambil 10% saham International Airlines Group (IAG), pemilik British Airways dan Iberia. Kemudian berlanjut pada Juli 2015, meningkatkan kepemilikan sahamnya hingga 20% untuk menjadi pemegang saham terbesar IAG.
Namun seperti diketahui pihak maskapai saat ini sedang mengalami turbulensi. Penyebabnya tidak lain setelah beberapa negara teluk seperti Arab Saudi, Mesir, Bahrain, Kuwait, Libya, Yaman dan Maladewa memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar sejak awal bulan, lalu.
Bahkan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir mengatakan mereka bakal menghentikan semua penerbangan dari serta yang akan keluar ke Qatar. Ditambah mereka juga menutup wilayah udara mereka bagi penerbangan maskapai Qatar Airways.
Perusahaan-perusahaan AS, termasuk American Airlines, juga telah ditekan Gedung Putih untuk mengambil tindakan terhadap Qatar Airways dan maskapai teluk lainnya, yang dikatakan menerima subsidi tak adil dari pemerintah. Manajer Partner Airline Weekly Seth Kaplan mengatakan Qatar Airways mungkin berharap investasi akan membantu mengurangi tekanan.
Perusahaan juga akan mencari cara memperkuat hubungan Qatar dengan AS, yang telah muncul di tengah-tengah pertikaian diplomatik antara negara Teluk. "Hal ini hampir pasti tidak hanya soal investasi keuangan," paparnya.
American Airlines dan Qatar Airways sendiri sudah bermitra melalui aliansi Oneworld. Investasi ini dapat mengencangkan hubungan tersebut, namun menurut Kaplan tidak akan berpengaruh besar terhadap konsumen. Pada titik ini terang dia belum diketahui secara jelas bagaimana sikap American Airlines terhadap ketertarikan Qatar Airways. Dalam pernyataan mereka, Qatar Airways mengatakan tidak akan memperoleh lebih dari 4,75% saham tanpa izin dari Dewan American Airlines.
(akr)