Arus Mudik KA Sudah Naik 6%
A
A
A
SEMARANG - Arus mudik dan arus balik Idul Fitri tahun 2017 yang menggunakan moda transportasi kereta api, saat ini sudah mengalami kenaikan 6% dibandingkan tahun lalu.
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, jumlah pemudik yang menggunakan moda menggunakan kereta api hingga saat ini sudah mencapai 3,8 juta yang diangkut, baik yang naik maupun turun.
"Sesuai dengan arahan Menhub dan Menteri BUMN masa angkutan Idul Fitri melalui kereta api adalah mulai H-10 sampai H+15. Dan sampai saat ini, kami sudah mengangkut setidaknya 3,8 juta pemudik, atau sudah naik 6%," katanya saat melakukan kunjungan di stasiun Semarang Tawang, Jumat (30/6/2017).
Ia menjelaskan, PT Kereta Api Indonesia setiap hari selama musim mudik Idul Fitri mengangkut sekitar 228 ribu penumpang. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mengangkut sekitar 217 ribu penumpang setiap harinya.
Diprediksi selama musim mudik Idul Fitri sejak H-10 sampai H+15, jumlah penumpang mencapai 6,2 juta atau naik sekitar 4,9% dari tahun lalu. "Prediksi tersebut bisa bertambah karena karena sampai hari ini jumlahnya sudah naik sekitar 6%," ucapnya.
Edi menyebutkan, berdasarkan evaluasi yang dilakukan, sejauh ini arus mudik dan balik Idul Fitri tahun ini sudah berjalan sesuai yang direncanakan. Evaluasi dilakukan setiap hari oleh masing-masing Daop terkait dengan jumlah penumpang, keterlambatan sampai pelayanan.
"Sejauh ini sepanjang operasi Idul Fitri, perjalanan kereta api berjalan dengan baik dan tidak ada hal-hal prinsip yang mengganggu perjalanan," imbuhnya.
Moda transportasi kereta api saat ini masih menjadi salah satu moda favorit untuk melakukan perjalanan mudik Idul Fitri, terbukti setiap tahun pengguna kereta api terus mengalami kenaikan.
Oleh karena itu lanjut Edi, pada mudik Idul Fitri tahun depan, pihak PT KAI berencana menambah jumlah kereta tambahan supaya semakin banyak pemudik yang bisa terangkut melalui moda kereta api. "Tahun depan akan ada tambahan supaya semakin banyak yang terangkut," ucapnya.
EVP Daop IV Semarang Wiwik Widayanti menambahkan, arus balik di wilayah Daop IV terus mengalami peningkatan sejak H+3 Idul Fitri.
Ia menyebutkan sampai dengan tanggal 30 Juni 2017, jumlah penumpang yang naik maupun turun di seluruh stasiun di wilayah Daop IV sudah mencapai 229.752 penumpang yang naik dan 359.641 penumpang yang turun. "Diprediksi puncak arus balik akan terjadi mulai Sabtu (1/7) dan Minggu (2/7)," tambahnya.
Pengamat Transportasi Universitas Katholik (Unika) Seogijapranata Semarang Djoko Setijowarno mengatakan, sejauh ini pelaksanaan mudik Idul Fitri dengan kereta api sudah sangat baik. Tidak hanya dari sisi fasilitas KA juga pelayanan.
"Peminat pengguna kereta api samakin tinggi, jadi evaluasinya adalah bagaimana PT KAI melakukan penambahan kereta supaya semakin banyak pemudik yang terangkut," ujarnya.
Menurut dia, penggunaan moda transportasi kereta api menjadi alternatif bagi pemudik daripada harus menggunakan sepeda motor yang membahayakan keselamatan. "Mudik menggunakan KA lebih aman. Kalau semakin banyak yang terangkut tidak hanya mengurangi risiko kecelakaan juga mengurangi beban jalan raya," tuturnya.
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, jumlah pemudik yang menggunakan moda menggunakan kereta api hingga saat ini sudah mencapai 3,8 juta yang diangkut, baik yang naik maupun turun.
"Sesuai dengan arahan Menhub dan Menteri BUMN masa angkutan Idul Fitri melalui kereta api adalah mulai H-10 sampai H+15. Dan sampai saat ini, kami sudah mengangkut setidaknya 3,8 juta pemudik, atau sudah naik 6%," katanya saat melakukan kunjungan di stasiun Semarang Tawang, Jumat (30/6/2017).
Ia menjelaskan, PT Kereta Api Indonesia setiap hari selama musim mudik Idul Fitri mengangkut sekitar 228 ribu penumpang. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mengangkut sekitar 217 ribu penumpang setiap harinya.
Diprediksi selama musim mudik Idul Fitri sejak H-10 sampai H+15, jumlah penumpang mencapai 6,2 juta atau naik sekitar 4,9% dari tahun lalu. "Prediksi tersebut bisa bertambah karena karena sampai hari ini jumlahnya sudah naik sekitar 6%," ucapnya.
Edi menyebutkan, berdasarkan evaluasi yang dilakukan, sejauh ini arus mudik dan balik Idul Fitri tahun ini sudah berjalan sesuai yang direncanakan. Evaluasi dilakukan setiap hari oleh masing-masing Daop terkait dengan jumlah penumpang, keterlambatan sampai pelayanan.
"Sejauh ini sepanjang operasi Idul Fitri, perjalanan kereta api berjalan dengan baik dan tidak ada hal-hal prinsip yang mengganggu perjalanan," imbuhnya.
Moda transportasi kereta api saat ini masih menjadi salah satu moda favorit untuk melakukan perjalanan mudik Idul Fitri, terbukti setiap tahun pengguna kereta api terus mengalami kenaikan.
Oleh karena itu lanjut Edi, pada mudik Idul Fitri tahun depan, pihak PT KAI berencana menambah jumlah kereta tambahan supaya semakin banyak pemudik yang bisa terangkut melalui moda kereta api. "Tahun depan akan ada tambahan supaya semakin banyak yang terangkut," ucapnya.
EVP Daop IV Semarang Wiwik Widayanti menambahkan, arus balik di wilayah Daop IV terus mengalami peningkatan sejak H+3 Idul Fitri.
Ia menyebutkan sampai dengan tanggal 30 Juni 2017, jumlah penumpang yang naik maupun turun di seluruh stasiun di wilayah Daop IV sudah mencapai 229.752 penumpang yang naik dan 359.641 penumpang yang turun. "Diprediksi puncak arus balik akan terjadi mulai Sabtu (1/7) dan Minggu (2/7)," tambahnya.
Pengamat Transportasi Universitas Katholik (Unika) Seogijapranata Semarang Djoko Setijowarno mengatakan, sejauh ini pelaksanaan mudik Idul Fitri dengan kereta api sudah sangat baik. Tidak hanya dari sisi fasilitas KA juga pelayanan.
"Peminat pengguna kereta api samakin tinggi, jadi evaluasinya adalah bagaimana PT KAI melakukan penambahan kereta supaya semakin banyak pemudik yang terangkut," ujarnya.
Menurut dia, penggunaan moda transportasi kereta api menjadi alternatif bagi pemudik daripada harus menggunakan sepeda motor yang membahayakan keselamatan. "Mudik menggunakan KA lebih aman. Kalau semakin banyak yang terangkut tidak hanya mengurangi risiko kecelakaan juga mengurangi beban jalan raya," tuturnya.
(ven)