Budi Karya Janji Perbaiki Kualitas Transportasi untuk Mudik 2018
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berjanji akan memperbaiki kualitas transportasi nasional untuk musim mudik di tahun depan. Hal tersebut mencakup transportasi darat, laut dan udara.
Dia membeberkan, pada tahun ini terjadi stagnasi penumpang pesawat terutama di bandara utama seperti di Surabaya dan Jakarta. Hal ini karena ada penerbangan dari daerah barat dan timur yang menumpuk di Jakarta. Oleh sebab itu, tahun depan, pihaknya akan membuat sub hub di Semarang dan Solo untuk mengurai penumpukan penumpang pesawat tersebut.
"Jadi kalau dari Kualanamu mau ke Semarang enggak perlu ke Jakarta. Sehingga ruang udara longgar," katanya di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/7/2017).
Mantan Bos PT Angkasa Pura II (Persero) ini juga akan mengintensifkan penggunaan pesawat wide body (berbadan lebar) untuk tujuan favorit seperti Surabaya, Kualanamu, Bali, dan Ujung Pandang.
Sementara untuk transportasi laut, Budi mengakui bahwa moda transporatasi tersebut belum banyak diminati. Namun dirinya bersyukur, tahun ini, dari sekitar 22 ribu kuota pemudik menggunakan kapal laut, tingkat okupansinya mencapai 80%.
Untuk tahun depan, pihaknya akan melonggarkan peraturan terkait truk logistik yang menggunakan kapal laut. Kedepan, truk tersebut akan berfungsi ganda untuk logistik dan penumpang.
"Jadi angkutan punya fungsi ganda untuk logistik dan penumpang. Saya akan longgarkan peraturan, kalau sebelumnya kapal harus dibeli sekarang bisa sewa. Jadi Pelni, ASDP dan swasta bisa sewa," imbuh dia.
Sedangkan untuk bus, tahun ini memang masih banyak bus yang belum laik jalan. Kedepannya, Kemenhub akan mengintensifkan bus tersebut agar bisa menampung penumpang dalam jumlah yang lebih besar.
"Kalau untuk kereta api, kami akan memperbaiki sinyal. Kalau sinyal diperbaiki di kawasan Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Menurut kalkulasi bisa naikkan 40% kapasitas. Long term baru kami buat kereta semi cepat Jakarta-Surabaya. Itu diikuti dengan kami melakukan regulasi terhadap motor," tandasnya.
Dia membeberkan, pada tahun ini terjadi stagnasi penumpang pesawat terutama di bandara utama seperti di Surabaya dan Jakarta. Hal ini karena ada penerbangan dari daerah barat dan timur yang menumpuk di Jakarta. Oleh sebab itu, tahun depan, pihaknya akan membuat sub hub di Semarang dan Solo untuk mengurai penumpukan penumpang pesawat tersebut.
"Jadi kalau dari Kualanamu mau ke Semarang enggak perlu ke Jakarta. Sehingga ruang udara longgar," katanya di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/7/2017).
Mantan Bos PT Angkasa Pura II (Persero) ini juga akan mengintensifkan penggunaan pesawat wide body (berbadan lebar) untuk tujuan favorit seperti Surabaya, Kualanamu, Bali, dan Ujung Pandang.
Sementara untuk transportasi laut, Budi mengakui bahwa moda transporatasi tersebut belum banyak diminati. Namun dirinya bersyukur, tahun ini, dari sekitar 22 ribu kuota pemudik menggunakan kapal laut, tingkat okupansinya mencapai 80%.
Untuk tahun depan, pihaknya akan melonggarkan peraturan terkait truk logistik yang menggunakan kapal laut. Kedepan, truk tersebut akan berfungsi ganda untuk logistik dan penumpang.
"Jadi angkutan punya fungsi ganda untuk logistik dan penumpang. Saya akan longgarkan peraturan, kalau sebelumnya kapal harus dibeli sekarang bisa sewa. Jadi Pelni, ASDP dan swasta bisa sewa," imbuh dia.
Sedangkan untuk bus, tahun ini memang masih banyak bus yang belum laik jalan. Kedepannya, Kemenhub akan mengintensifkan bus tersebut agar bisa menampung penumpang dalam jumlah yang lebih besar.
"Kalau untuk kereta api, kami akan memperbaiki sinyal. Kalau sinyal diperbaiki di kawasan Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Menurut kalkulasi bisa naikkan 40% kapasitas. Long term baru kami buat kereta semi cepat Jakarta-Surabaya. Itu diikuti dengan kami melakukan regulasi terhadap motor," tandasnya.
(ven)