Susi: Cantrang Tetap Dilarang, Tak Usah Berpolemik Lagi!
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan, tidak akan berubah sikap terkait kebijakannya mengenai larangan penggunaan cantrang dalam melakukan penangkapan ikan di wilayah perairan di Indonesia. Alasannya adalah, karena alat tangkap cantrang berbahaya bagi lingkungan.
(Baca Juga: Menteri Susi Akui Tak Bisa Hapus Sifat Tempramental
Dia mengungkapkan, saat ini populasi ikan di Tanah Air sudah semakin banyak. Sehingga, nelayan pun tak perlu lagi menggunakan alat-alat berbahaya demi mendapatkan ikan.
"Saya tahu kebijakan tidak pernah bisa sempurna, tapi dengan kondisi ikan semakin banyak, saya yakin pelaku penangkapan ikan, pengusaha kapal besar tidak perlu lagi menggunakan alat yang merusak lingkungan. Dengan segala perhitungan dan analisa, Pak Jokowi, saya dan seluruh tim tetap firm bahwa cantrang memang seharusnya dihentikan," katanya di Gedung Mina Bahari III, KKP, Jakarta, Senin (10/7/2017).
Menurutnya, seluruh pihak sudah seharusnya tidak berpolemik dan membesarkan masalah cantrang tersebut lagi. Presiden Jokowi, kata Susi, juga tidak ingin energi dirinya habis hanya karena memikirkan soal alat tangkap yang tak ramah lingkugan tersebut.
"Semestinya kita tidak berpolemik lagi mengenai alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Presiden pun tidak menginginkan energi KKP untuk terus dipakai dan diperas untuk satu alat tangkap saja. Ikan sudah banyak, stok sudah naik dan saya yakin dalam tiga tahun kedepan stok ikan akan mencapai 20 juta ton," tandasnya.
(Baca Juga: Asing Ciptakan Roket, Jokowi Sindir Susi Soal Cantrang
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengaku bosan karena dari tahun ke tahun urusan cantrang tak kunjung kelar. Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu Nelayan seharusnya berubah dan tidak terus berkutat bekerja dengan pola yang lama.
"Padahal, dunia berubahnya sangat cepat sekali, saya selalu ngomong mengenai Elon Musk. Yang berbicara mengenai SpaceX, yang berbicara mengenai Tesla. Mobil masa depan. Berbicara mengenai ruang angkasa masa depan. Berbicara mengenai hyperloop, perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain dengan begitu cepatnya. Kita masih urusan cantrang belum selesai. Mau ke mana kita?" kata Jokowi di Gedung Sasana Kriya TMII, Jakarta, beberapa waktu lalu.
(Baca Juga: Menteri Susi Akui Tak Bisa Hapus Sifat Tempramental
Dia mengungkapkan, saat ini populasi ikan di Tanah Air sudah semakin banyak. Sehingga, nelayan pun tak perlu lagi menggunakan alat-alat berbahaya demi mendapatkan ikan.
"Saya tahu kebijakan tidak pernah bisa sempurna, tapi dengan kondisi ikan semakin banyak, saya yakin pelaku penangkapan ikan, pengusaha kapal besar tidak perlu lagi menggunakan alat yang merusak lingkungan. Dengan segala perhitungan dan analisa, Pak Jokowi, saya dan seluruh tim tetap firm bahwa cantrang memang seharusnya dihentikan," katanya di Gedung Mina Bahari III, KKP, Jakarta, Senin (10/7/2017).
Menurutnya, seluruh pihak sudah seharusnya tidak berpolemik dan membesarkan masalah cantrang tersebut lagi. Presiden Jokowi, kata Susi, juga tidak ingin energi dirinya habis hanya karena memikirkan soal alat tangkap yang tak ramah lingkugan tersebut.
"Semestinya kita tidak berpolemik lagi mengenai alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Presiden pun tidak menginginkan energi KKP untuk terus dipakai dan diperas untuk satu alat tangkap saja. Ikan sudah banyak, stok sudah naik dan saya yakin dalam tiga tahun kedepan stok ikan akan mencapai 20 juta ton," tandasnya.
(Baca Juga: Asing Ciptakan Roket, Jokowi Sindir Susi Soal Cantrang
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengaku bosan karena dari tahun ke tahun urusan cantrang tak kunjung kelar. Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu Nelayan seharusnya berubah dan tidak terus berkutat bekerja dengan pola yang lama.
"Padahal, dunia berubahnya sangat cepat sekali, saya selalu ngomong mengenai Elon Musk. Yang berbicara mengenai SpaceX, yang berbicara mengenai Tesla. Mobil masa depan. Berbicara mengenai ruang angkasa masa depan. Berbicara mengenai hyperloop, perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain dengan begitu cepatnya. Kita masih urusan cantrang belum selesai. Mau ke mana kita?" kata Jokowi di Gedung Sasana Kriya TMII, Jakarta, beberapa waktu lalu.
(akr)