IHSG Diprediksi Bergerak Menuju 5.853
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,16% di level 5.841,280 pada 17 Juli 2017. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 5.829,936 dan 5.818,592.
Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 5.846,952 dan 5.852,624. Berdasarkan indikator, MACD masih membentuk pola dead cross di area positif.
Sedangkan Stochastic dan RSI berada di area netral. Namun demikian, terdapat pola white closing marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan indeks.
"Dengan demikian, IHSG akan berpotensi menuju ke level resisten di area 5.842 dan 5.853," ujar Analis senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (18/7/2017).
Sementara, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin kembali melemah setelah penguatan sehari sebelumnya tidak mampu bertahan.
Adanya penegasan kembali dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani, yang mengatakan posisi utang pemerintah pada 2016 masih cukup aman dengan rasio utang terhadap PDB sebesar 28% atau sekitar Rp3.466 triliun atau masih lebih rendah dari negara-negara G-20 dan ASEAN tampaknya belum cukup kuat bagi IHSG untuk melanjutkan pergerakan positifnya.
Akibatnya penguatan sehari sebelumnya kembali dimanfaatkan untuk profit taking Pergerakan bursa saham Asia yang variatif naik tipis yang disertai peningkatan penyerapan lelang Sukuk Pemerintah dan juga pergerakan rupiah yang kembali mampu terapresiasi tampaknya tidak juga direspon positif.
Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 5.846,952 dan 5.852,624. Berdasarkan indikator, MACD masih membentuk pola dead cross di area positif.
Sedangkan Stochastic dan RSI berada di area netral. Namun demikian, terdapat pola white closing marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan indeks.
"Dengan demikian, IHSG akan berpotensi menuju ke level resisten di area 5.842 dan 5.853," ujar Analis senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (18/7/2017).
Sementara, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin kembali melemah setelah penguatan sehari sebelumnya tidak mampu bertahan.
Adanya penegasan kembali dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani, yang mengatakan posisi utang pemerintah pada 2016 masih cukup aman dengan rasio utang terhadap PDB sebesar 28% atau sekitar Rp3.466 triliun atau masih lebih rendah dari negara-negara G-20 dan ASEAN tampaknya belum cukup kuat bagi IHSG untuk melanjutkan pergerakan positifnya.
Akibatnya penguatan sehari sebelumnya kembali dimanfaatkan untuk profit taking Pergerakan bursa saham Asia yang variatif naik tipis yang disertai peningkatan penyerapan lelang Sukuk Pemerintah dan juga pergerakan rupiah yang kembali mampu terapresiasi tampaknya tidak juga direspon positif.
(ven)