IHSG Pekan Ini Diramal Terkoreksi di 5.890-6.130, Simak Saran Analis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami pelemahan pada perdagangan pekan ini. Hal ini dipengaruhi sentimen penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa dan Bali.
Analis Trimegah Sekuritas, Rovandi mengatakan, menurut analisis IHSG berpotensi terjadi koreksi selama perdagangan sepekan pertama PPKM Darurat. "Minggu ini IHSG berpotensi koreksi, dengan support-resistance 5.890-6.130," ujar Rovandi kepada MNC Portal Indonesia, Senin (5/7/2021).
Dia menambahkan, investor bisa memanfaatkan buy on weakness atau membeli saham di harga rendah, namun berprospek mengalami kenaikan kembali dalam jangka pendek jika IHSG berada di zona merah. "Investor bisa buy on weakness saham-saham yang mengalami koreksi di (Indeks) LQ 45," tuturnya.
Dia juga menyarankan kepada para investor untuk menahan saham-saham sektor tertentu di tengah sentimen PPKM Darurat, seperti sektor telekomunikasi dan pertambangan.
"Hold untuk saham-saham tertentu. Sektor telekomunikasi TLKM (Telkom Indonesia) dan EXCL (XL Axiata). Sektor pertambangan PTBA (Bukit Asam), INCO (Vale Indonesia), ITMG (Indo Tambangraya Megah), dan juga PGAS (Perusahaan Gas Negara)," ucapnya.
Analis Trimegah Sekuritas, Rovandi mengatakan, menurut analisis IHSG berpotensi terjadi koreksi selama perdagangan sepekan pertama PPKM Darurat. "Minggu ini IHSG berpotensi koreksi, dengan support-resistance 5.890-6.130," ujar Rovandi kepada MNC Portal Indonesia, Senin (5/7/2021).
Dia menambahkan, investor bisa memanfaatkan buy on weakness atau membeli saham di harga rendah, namun berprospek mengalami kenaikan kembali dalam jangka pendek jika IHSG berada di zona merah. "Investor bisa buy on weakness saham-saham yang mengalami koreksi di (Indeks) LQ 45," tuturnya.
Dia juga menyarankan kepada para investor untuk menahan saham-saham sektor tertentu di tengah sentimen PPKM Darurat, seperti sektor telekomunikasi dan pertambangan.
"Hold untuk saham-saham tertentu. Sektor telekomunikasi TLKM (Telkom Indonesia) dan EXCL (XL Axiata). Sektor pertambangan PTBA (Bukit Asam), INCO (Vale Indonesia), ITMG (Indo Tambangraya Megah), dan juga PGAS (Perusahaan Gas Negara)," ucapnya.
(ind)