Dua Sektor Ini Gerakkan Kegiatan Usaha di Jawa Barat pada Triwulan II
A
A
A
BANDUNG - Sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR) serta sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi penggerak tumbuhnya kegiatan usaha di Jawa Barat pada triwulan II 2017.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Wiwiek Sisto Widayat mengatakan survei kegiatan dunia usaha (SKDU) yang dilakukan BI, mengindikasikan kegiatan usaha di Jawa Barat pada triwulan II 2017 tumbuh meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.
"SBT (saldo bersih tertimbang) naik menjadi 18,31%, lebih tinggi dibandingkan SBT triwulan sebelumnya sebesar 15,69%," kata Wiwiek di Bandung, Jumat (21/7/2017).
Menurut dia, tumbuhnya ekonomi Jawa Barat pada periode tersebut tak lepas dari baiknya sektor PHR, pertanian, kehutanan, dan perikanan. Dua sektor tersebut mendorong peningkatan nilai SBT masing-masing 5,12% untuk PHR dan 0,51% untuk pertanian, kehutanan, dan perikanan.
"Pada triwulan I, SBT untuk PHR minus 2,41%. Sedangkan perikanan, kehutanan, dan pertanian pada triwulan I juga minus 2,80%. Momentum Hari Raya Idul Fitri dan liburan sekolah diperkirakan menjadi pendorong utama peningkatan kegiatan dunia usaha khususnya pada sektor PHR," kata dia.
Sementara itu, membaiknya sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari nilai SBT sebesar 4,84% atau meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 0,57%.
Namun, pada sisi lain, tekanan harga jual pada triwulan II 2017 terpantau meningkat. Dimana nilai SBT yang mencapai 15,76%, meningkat dari 7,05% pada triwulan sebelumnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Wiwiek Sisto Widayat mengatakan survei kegiatan dunia usaha (SKDU) yang dilakukan BI, mengindikasikan kegiatan usaha di Jawa Barat pada triwulan II 2017 tumbuh meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.
"SBT (saldo bersih tertimbang) naik menjadi 18,31%, lebih tinggi dibandingkan SBT triwulan sebelumnya sebesar 15,69%," kata Wiwiek di Bandung, Jumat (21/7/2017).
Menurut dia, tumbuhnya ekonomi Jawa Barat pada periode tersebut tak lepas dari baiknya sektor PHR, pertanian, kehutanan, dan perikanan. Dua sektor tersebut mendorong peningkatan nilai SBT masing-masing 5,12% untuk PHR dan 0,51% untuk pertanian, kehutanan, dan perikanan.
"Pada triwulan I, SBT untuk PHR minus 2,41%. Sedangkan perikanan, kehutanan, dan pertanian pada triwulan I juga minus 2,80%. Momentum Hari Raya Idul Fitri dan liburan sekolah diperkirakan menjadi pendorong utama peningkatan kegiatan dunia usaha khususnya pada sektor PHR," kata dia.
Sementara itu, membaiknya sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari nilai SBT sebesar 4,84% atau meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 0,57%.
Namun, pada sisi lain, tekanan harga jual pada triwulan II 2017 terpantau meningkat. Dimana nilai SBT yang mencapai 15,76%, meningkat dari 7,05% pada triwulan sebelumnya.
(ven)