Genjot Penjualan, Nippon Paint Bidik Market Daerah
A
A
A
TANGERANG - Penjualan cat dekoratif tahun ini tidak semanis tahun sebelumnya. Meski dirasa terus berkembang, nyatanya target penjualan Nippon Paint Indonesia sebesar 20% masih terasa berat.
Seperti pernah diungkapkan oleh CEO Decorative Paints Nippon Paint Indonesia Jon Tan kepada SINDOnews beberapa waktu lalu. Meski optimistis, pihaknya sulit mencapai target penjualan 20%.
"Penjualan akan tetap tumbuh, tapi tidak akan sebesar tahun lalu. Tahun ini, proyeksi kami hanya tumbuh 5%. Padahal di tahun lalu bisa sampai 10%," kata Jon Tan kepada SINDOnews, belum lama ini.
Menurutnya, segala upaya telah dilakukan untuk mencapai target penjualan. Mulai dari memaksimalkan promosi produk, hingga memberikan potongan harga khusus terhadap barang jualan.
"Tetapi efeknya tetap tidak sesuai dengan ekspektasi kita, di mana penjualan tetap tidak begitu kencang. Tetapi kita tetap optimistis dengan perkembangan bisnis cat dekoratif ini," sambungnya.
Sebagai langkah strategis yang diambil, Nippon Paint akan menyasar penjualan ke daerah-daerah. Hal ini dirasa cukup efektif. Jika dilihat dari penyebaran penjualannya, saat ini tidak hanya terpusat di Jakarta.
"Sebelumnya, 50% penjualan disumbang dari Jakarta dan sekitaranya. Kini, porsinya tinggal 20%-30% untuk penjualan di Jakarta dan sekitarnya. Di daerah, porsi penjualan terus meningkat," jelasnya.
Ditambahkan Jon Tan, strategi penjualan menyebar ke daerah-daerah terbukti sangat efektif. Paling tidak, hal itu bisa tetap mempertahankan market penjualan Nippon Paint hingga 25%.
"Target kami, market share di tahun ini meningkat dari 25% menjadi 30%, dan dalam 10 tahun ke depan bisa terus meningkat mencapai 50%," sambung pria ini dengan nada optimistis.
Ada beberapa sebab yang membuat bisnis penjualan cat menurun. Di antaranya daya beli masyarakat yang rendah, dan persaingan bisnis cat yang semakin ketat di Indonesia.
"Solusi yang kami tawarkan untuk itu ialah melakukan riset dan terus melakukan pengembangan terhadap produk-produk yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat," imbuhnya.
Sebagai contoh, Nippon Paint terus usaha untuk mengoptimalkan warna melalui Colour Creations Machine (CCM) yang telah diperkenalkan di Indonesia sejak pertama kali, pada 1990-an.
Kemampuan mesin tinting ini sekarang, telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dengan menghasilkan cat interior dan eksterior dengan lebih dari 10.000 warna dengan pilihan warna menarik.
Seperti pernah diungkapkan oleh CEO Decorative Paints Nippon Paint Indonesia Jon Tan kepada SINDOnews beberapa waktu lalu. Meski optimistis, pihaknya sulit mencapai target penjualan 20%.
"Penjualan akan tetap tumbuh, tapi tidak akan sebesar tahun lalu. Tahun ini, proyeksi kami hanya tumbuh 5%. Padahal di tahun lalu bisa sampai 10%," kata Jon Tan kepada SINDOnews, belum lama ini.
Menurutnya, segala upaya telah dilakukan untuk mencapai target penjualan. Mulai dari memaksimalkan promosi produk, hingga memberikan potongan harga khusus terhadap barang jualan.
"Tetapi efeknya tetap tidak sesuai dengan ekspektasi kita, di mana penjualan tetap tidak begitu kencang. Tetapi kita tetap optimistis dengan perkembangan bisnis cat dekoratif ini," sambungnya.
Sebagai langkah strategis yang diambil, Nippon Paint akan menyasar penjualan ke daerah-daerah. Hal ini dirasa cukup efektif. Jika dilihat dari penyebaran penjualannya, saat ini tidak hanya terpusat di Jakarta.
"Sebelumnya, 50% penjualan disumbang dari Jakarta dan sekitaranya. Kini, porsinya tinggal 20%-30% untuk penjualan di Jakarta dan sekitarnya. Di daerah, porsi penjualan terus meningkat," jelasnya.
Ditambahkan Jon Tan, strategi penjualan menyebar ke daerah-daerah terbukti sangat efektif. Paling tidak, hal itu bisa tetap mempertahankan market penjualan Nippon Paint hingga 25%.
"Target kami, market share di tahun ini meningkat dari 25% menjadi 30%, dan dalam 10 tahun ke depan bisa terus meningkat mencapai 50%," sambung pria ini dengan nada optimistis.
Ada beberapa sebab yang membuat bisnis penjualan cat menurun. Di antaranya daya beli masyarakat yang rendah, dan persaingan bisnis cat yang semakin ketat di Indonesia.
"Solusi yang kami tawarkan untuk itu ialah melakukan riset dan terus melakukan pengembangan terhadap produk-produk yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat," imbuhnya.
Sebagai contoh, Nippon Paint terus usaha untuk mengoptimalkan warna melalui Colour Creations Machine (CCM) yang telah diperkenalkan di Indonesia sejak pertama kali, pada 1990-an.
Kemampuan mesin tinting ini sekarang, telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dengan menghasilkan cat interior dan eksterior dengan lebih dari 10.000 warna dengan pilihan warna menarik.
(izz)