Starbucks 100% Ambil Alih Kepemilikan Gerai di China

Jum'at, 28 Juli 2017 - 16:33 WIB
Starbucks 100% Ambil Alih Kepemilikan Gerai di China
Starbucks 100% Ambil Alih Kepemilikan Gerai di China
A A A
BEIJING - Starbucks mengambil alih kepemilikan secara penuh semua gerai mereka di China, setelah sepakat membeli saham mitra usaha patungan senilai USD1,3 miliar. Kesepakatan tersebut akan membuat Starbucks memperoleh 50% yang belum dimiliki sehingga menguasai 1.300 toko di Shanghai dan provinsi Jiangsu dan Zhejiang.

Seperti dilansir BBC, Jumat (28/7/2017) Starbucks telah sepenuhnya memiliki 1.500 gerai lainnya di China, negara dengan pasar pertumbuhan tercepat di luar Amerika Serikat. Perusahaan raksasa kopi dan jaringan kedai kopi mengatakan bahwa pembelian ini menjadi akuisisi terbesar yang pernah dilakukan.

Pengumuman ini disampaikan setelah perusahaan yang berbasis di Seattle tersebut mencatat penurunan laba bersih 8,3% menjadi USD691,6 juta sepanjang tiga bulan hingga Juli dengan mencocokan ekspektasi pasar. Sebelumnya perusahaan juga mengumumkan rencana menutup sebanyak 379 gerai Teavana pada pertengahan tahun depan.

Alasan karena kinerja Teavana yang terus negatif. Pihak Starbucks membeli merek teh seharga USD620 juta pada tahun 2012, dan berencana untuk terus membawa produk tersebut ke toko Starbucks utama. Dilaporkan saham Starbucks sempat jatuh mencapai 5,5% menjadi USD56,24 pada perdagangan siang.

Impian China

Raihan ini merupakan hasil terbaru bagi perusahaan di bawaj pimpin Kepala Eksekutif Baru Kevin Johnson, yang mengambil alih jabatan dari sang pendiri Howard Schulz pada bulan Desember, tahun lalu. Johnson menggambarkan pembelian semua gerai di China sebagai bagian dari permainan panjang perusahaan untuk mengatasi perlambatan di AS.

Langkah yang diambil jaringan kopi terbesar di dunia itu dipengaruhi oleh penurunan volume mal Amerikan ketika penjualan online meningkat, saat lebih banyak konsumen mulai beralih membeli lewat internet. Penjualan toko di AS meningkat 5% pada kuartal terakhir sedangkan pertumbuhan di China 7%.

Kesepakatan Lisensi

Starbucks sendiri saat ini sudah memiliki gerai di 130 kota di China dan berharap dapat memperluas 2.800 gerai menjadi lebih dari 5.000 gerai pada tahun 2021. Terdapat hampir 600 toko di Shanghai sendiri, jumlah terbesar di kota manapun secara global.

Sementara, Starbucks mengatakan bahwa pihaknya telah melepas 50% sahamnya pada 410 outlet di Taiwan, yang berarti saham mereka akan sepenuhnya dimiliki oleh mitra usaha patungannya di Taiwan. Mereka kini hanya membayar biaya lisensi perusahaan AS. Starbucks melakukan langkah serupa dengan operasi mereka di Hong Kong dan Makau pada tahun 2011.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4091 seconds (0.1#10.140)