Pengendalian Harga di Kaltara Bergantung pada Infrastruktur Transportasi
A
A
A
TARAKAN - Beberapa kota di Kalimantan Utara (Kaltara) masih memiliki tingkat inflasi yang tinggi jika dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia. Melihat kondisi tersebut, Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mengatakan, akan mengejar pembangunan infrastruktur transportasi di beberapa kota.
Hal ini dimaksudkan agar ongkos logistik bisa ditekan, sehingga harga-harga kebutuhan bisa lebih murah karena ongkos angkut yang tidak mahal. Oleh karenanya, saat ini Kaltara sedang giat-giatnya membangun infrastruktur tersebut untuk kepentingan masyarakat guna mendapatkan harga kebutuhan yang sama dengan di Pulau Jawa.
"Untuk mengurangi inflasi, kami harus membangun kemudahan transportasi konektivitas. Karena itu bisa membuat harga akan mudah kita kendalikan. Inflasi kan salah satu indikatornya adalah harga tidak bisa kita kendalikan karena kebutuhan pokok masyarakat kadang tidak terkendali," kata Irianto, Tarakan, Jumat (28/7/2017).
Memang, dia mengakui, terdapat anomali harga di daerahnya. Misalnya saja ketika pemerintah daerah sedang menggiatkan investasi besar itu bisa saja mendorong inflasi kalau pemerintahnya tidak melakukan pengendalian dengan baik.
"Karena uang yang beredar itu kan semakin banyak. Uang yang beredar tidak terkendali juga bisa menimbulkan inflasi sebenarnya," lanjutnya.
Karena pada dasarnya, ekonomi itu tumbuh untuk kesempatan kerja kemudian untuk mengurangi inflasi agar ada sisa yang bisa dinikmati.
"Itulah yang dinamakan kue pembangunan yang bisa dibagi ke masyarakat. Jadi pendapatan masyarakat tidak tergerus, kalau inflasi bisa dikendalikan dalam tingkat rendah," pungkasnya.
Hal ini dimaksudkan agar ongkos logistik bisa ditekan, sehingga harga-harga kebutuhan bisa lebih murah karena ongkos angkut yang tidak mahal. Oleh karenanya, saat ini Kaltara sedang giat-giatnya membangun infrastruktur tersebut untuk kepentingan masyarakat guna mendapatkan harga kebutuhan yang sama dengan di Pulau Jawa.
"Untuk mengurangi inflasi, kami harus membangun kemudahan transportasi konektivitas. Karena itu bisa membuat harga akan mudah kita kendalikan. Inflasi kan salah satu indikatornya adalah harga tidak bisa kita kendalikan karena kebutuhan pokok masyarakat kadang tidak terkendali," kata Irianto, Tarakan, Jumat (28/7/2017).
Memang, dia mengakui, terdapat anomali harga di daerahnya. Misalnya saja ketika pemerintah daerah sedang menggiatkan investasi besar itu bisa saja mendorong inflasi kalau pemerintahnya tidak melakukan pengendalian dengan baik.
"Karena uang yang beredar itu kan semakin banyak. Uang yang beredar tidak terkendali juga bisa menimbulkan inflasi sebenarnya," lanjutnya.
Karena pada dasarnya, ekonomi itu tumbuh untuk kesempatan kerja kemudian untuk mengurangi inflasi agar ada sisa yang bisa dinikmati.
"Itulah yang dinamakan kue pembangunan yang bisa dibagi ke masyarakat. Jadi pendapatan masyarakat tidak tergerus, kalau inflasi bisa dikendalikan dalam tingkat rendah," pungkasnya.
(ven)