Dua Penyebab Inflasi di Kaltara Tinggi

Sabtu, 29 Juli 2017 - 05:27 WIB
Dua Penyebab Inflasi di Kaltara Tinggi
Dua Penyebab Inflasi di Kaltara Tinggi
A A A
TARAKAN - Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mengatakan, ada beberapa hal yang membuat inflasi di Kalimantan Utara (Kaltara), khususnya di beberapa kota yang membuat Indeks Harga Konsumen (IHK), meningkat tajam.

Menurut Irianto, penyebab utamanya adalah di sektor transportasi dan pada kebutuhan pokok sehari-hari yang harganya bergejolak.

Kedua sektor tersebut, jika fluktuasi harganya semakin tidak terkendali, terlebih di hari-hari besar, dimana terjadi puncak permintaan masyarakat, angka inflasinya bisa menigkat pesat.

"Nah dalam hal ini beras, telur, garam ada gejolak harga dan dalam situasi tertentu, seperti Ramadan dan Idul Fitri, harganya pasti berfluktuasi dan meningkat. Tapi yang pertama itu di transportasi. Itu yang paling meningkat. Jadi itu pemicu inflasi di Kaltara," katanya di Tarakan, Jumat (28/7/2017).

Untuk transportasi sendiri, sebetulnya secara umum, lanjut dia, di Indonesia orang menginginkan harga yang murah. Namun jika orang mau datang ke Kaltara, orang pasti membutuhkan biaya yang mahal sekali untuk transportasinya.

Hal ini karena sarana transportasi di Kaltara hanya menggunakan pesawat jika ingin menuju ke provinsi lain. Dan menggunakan speed boat jika ingin ke pulau lain dengan biaya yang mahal. Lantas, dia pun membandingkan dengan kondisi transportasi di Jawa.

"Beda sama di Jawa yang banyak alternatifnya. Kalau di sini, di Tarakan naik speed boat ke Tanjung Selor saja itu hampir Rp200 ribu, belum sama makan. Tapi kalau di Jawa, misalnya di jarak yang sama dari Surabaya ke Pasuruan Malang bisa Rp50 ribu," kata dia.

Perbedaan yang berkali lipat tersebut, ungkapnya, karena di provinsi ini, transportasi laut dan sungai, ongkosnya sangat mahal. Maka orang lebih memilih menggunakan pesawat.

"Makanya kami subsidi pakai angkutan pesawat. Jadi APBD itu Rp8 miliar sampai Rp15 miliar itu untuk ongkos angkut orang dan barang," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7431 seconds (0.1#10.140)