Pertamina Bangun Kampung Bright Gas di Yogyakarta
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menjadikan Kampung Ledok Tukangan di Kecamatan Danurejan, Yogyakarta sebagai Kampung Bright Gas pertama di Indonesia. Di mana mayoritas warganya sudah menggunakan elpiji non subsidi.
“Ini menjadi kampung bright Gas pertama di Indonesia,” ujar General Manager Pertamina MOR IV Ibnu Chouldum dalam peresmian Kampung Bright Gas Ledok Tukangan, Yogyakarta.
Di kampung ini, ada sekitar 33 dari 55 kepala keluarga (KK) yang sudah menggunakan bright gas. Keberadaan kampong ini untuk mengkampanyekan program bright gas ukuran 5,5 kilogram sebagai pengganti gas melon ukuran 3 kg. Untuk lebih menyemarakkan dituangkan dalam bentuk seni seperti pembuatan mural, taman dan subsidi.
“Pertamina juga mendorong kewirausahaan dengan menjadikan kampung tersebut sebagai depo tempat penjualan elpiji non subsidi. Apalagi di sini pasarnya juga sudah wisman, sudah tidak layak pakai gas subsidi,” ujarnya.
Marketing Branch Manager Pertamina DIY- Surakarta Dody mengaku, di DIY penggunaan elpiji non subsidi mencapai lebih dari 15 persen. Jumlah ini sudah tergolong besar di wilayah Jawa Tengah dan DIY.
Untuk mendorong migrasi ke nonsubsidi, setiap pangkalan elpiji 3 kilogram juga menjual Bright Gas. “Minimarket juga kita minta menjual bright gas,” ujar Dody.
“Ini menjadi kampung bright Gas pertama di Indonesia,” ujar General Manager Pertamina MOR IV Ibnu Chouldum dalam peresmian Kampung Bright Gas Ledok Tukangan, Yogyakarta.
Di kampung ini, ada sekitar 33 dari 55 kepala keluarga (KK) yang sudah menggunakan bright gas. Keberadaan kampong ini untuk mengkampanyekan program bright gas ukuran 5,5 kilogram sebagai pengganti gas melon ukuran 3 kg. Untuk lebih menyemarakkan dituangkan dalam bentuk seni seperti pembuatan mural, taman dan subsidi.
“Pertamina juga mendorong kewirausahaan dengan menjadikan kampung tersebut sebagai depo tempat penjualan elpiji non subsidi. Apalagi di sini pasarnya juga sudah wisman, sudah tidak layak pakai gas subsidi,” ujarnya.
Marketing Branch Manager Pertamina DIY- Surakarta Dody mengaku, di DIY penggunaan elpiji non subsidi mencapai lebih dari 15 persen. Jumlah ini sudah tergolong besar di wilayah Jawa Tengah dan DIY.
Untuk mendorong migrasi ke nonsubsidi, setiap pangkalan elpiji 3 kilogram juga menjual Bright Gas. “Minimarket juga kita minta menjual bright gas,” ujar Dody.
(dmd)