Bank BTN Targetkan KPR Non Subsidi Naik 10%
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menerangkan bakal memperkuat kredit kepemilikan rumah (KPR) non subsidi, dengan memasang target meningkat 10% tahun ini. Meski terlihat menunjukkan peningkatan hingga pertengahan tahun, namun tertinggi masih KPR subsidi sekitar 34%, sedangkan non subsidi masih kecil di bawah angka 10%.
"Kita harapkan untuk KPR non subsidi yang mayoritas kelas menengah akan kami targetkan naik di atas 10%. Makanya kita mengaja developer mitra BTN untuk bersama-sama memasarkan KPR non subsidi. Disertai dengan fasilitas BTN, supaya ada peningkatan," ujar Direktur Utama BTN, Maryono saat Developer Gathering di Jakarta, Selasa (8/8/2017).
(Baca Juga: Bank BTN Sediakan Seribu Rumah untuk TNI dan Polri
Sambungnya memberikan ilustrasi, apabila dalam BTN Developer Gathering terdapat 104 pengembang perumahan, maka jika rata-rata satu pengembang punya stok 1.000 sampai 2.000 unit, maka sudah ada 100 ribu unit rumah. "Dan ini sudah mengangkat pasar properti. Jadi tidak ada daya beli tergantung dari turunnya suku bunga. Sebab, daya beli itu tergantung pada kita," ungkap dia.
(Baca Juga: BTN Dorong Pengembang Optimalkan Kredit Konstruksi
Bahkan lanjut Maryono, sempat disebutkan bila KPR subsidi turun karena daya beli melemah. Tetapi setelah manajemen Bank BTN konsentrasi mencari solusi dengan memberikan fasilitas, ternyata meningkat di atas 30%. Karena itu Ia menegaskan, pihaknya mendorong KPR non subsidi dengan berbagai fasilitas, sehingga terus mengalami kenaikan yang signifikan.
"KPR non subsidi itu cukup besar. Karena dijual dengan cash bertahap agak lambat. Makanya cash bertahap bisa di takeover bisa menambah besaran uang muka KPR non subsidi," tegasnya lagi.
"Kita harapkan untuk KPR non subsidi yang mayoritas kelas menengah akan kami targetkan naik di atas 10%. Makanya kita mengaja developer mitra BTN untuk bersama-sama memasarkan KPR non subsidi. Disertai dengan fasilitas BTN, supaya ada peningkatan," ujar Direktur Utama BTN, Maryono saat Developer Gathering di Jakarta, Selasa (8/8/2017).
(Baca Juga: Bank BTN Sediakan Seribu Rumah untuk TNI dan Polri
Sambungnya memberikan ilustrasi, apabila dalam BTN Developer Gathering terdapat 104 pengembang perumahan, maka jika rata-rata satu pengembang punya stok 1.000 sampai 2.000 unit, maka sudah ada 100 ribu unit rumah. "Dan ini sudah mengangkat pasar properti. Jadi tidak ada daya beli tergantung dari turunnya suku bunga. Sebab, daya beli itu tergantung pada kita," ungkap dia.
(Baca Juga: BTN Dorong Pengembang Optimalkan Kredit Konstruksi
Bahkan lanjut Maryono, sempat disebutkan bila KPR subsidi turun karena daya beli melemah. Tetapi setelah manajemen Bank BTN konsentrasi mencari solusi dengan memberikan fasilitas, ternyata meningkat di atas 30%. Karena itu Ia menegaskan, pihaknya mendorong KPR non subsidi dengan berbagai fasilitas, sehingga terus mengalami kenaikan yang signifikan.
"KPR non subsidi itu cukup besar. Karena dijual dengan cash bertahap agak lambat. Makanya cash bertahap bisa di takeover bisa menambah besaran uang muka KPR non subsidi," tegasnya lagi.
(akr)