Perusahaan Italia Investasi Rp50 Miliar di Batam
A
A
A
BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam kembali menerima investor asing PT Fagioly Indonesia Corp yang bergerak di bidang jasa lifting minyak dan gas. Perusahaan asal Italia tersebut ingin berinvestasi Rp50 miliar dan menyerap sekitar 30 tenaga kerja.
Dipilihnya Batam, karena berdekatan dengan Singapura, sehingga menjadi pilihan bagi penanam modal asing tersebut mengembangkan usahanya.
General Manager PT Fagioly Indonesia Corp, Cavallini Cristiano mengatakan induk perusahaanya memang berada di Italia, namun saat ini sudah tersebar di 28 negara, termasuk di Singapura. Di Batam ini merupakan kantor yang ke 29 dan pertama kalinya membuka cabang di Indonesia.
"Batam dan Singapura, ditambah lagi sebagai daerah Free Trade Zone (FTZ) memudahkan kami untuk berinvestasi di sini," kata Cavallini usai mengurus perizinan layanan I23J yang di dampingi di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) BP Batam, Selasa (15/8).
Banyaknya proyek minyak dan gas di Batam serta Indonesia, menjadi alasan pihaknya perlu mengambangkan usaha tersebut. Ia mengaku kedepan tidak menutup kemungkinan akan menambah nilai investasinya jika usaha jasanya servis lifting itu bisa berkembang dengan baik dan dibutuhkan di Batam.
Cavallini mengaku Batam sebagai daerah FTZ sangat membantu pihaknya dalam menanamkan investasi, ditambah lagi adanya pelayanan I23J yang semakin mempercepat perizinan. Karena itu, ia sangat bersemangat untuk segera menjalankan usahanya, yang rencananya berkantor di Kawasan Industri Kabil.
"Kemudahan itu sangat membantu kami. kedepan kami harapkan bisa menjalin kerja sama dengan perusahaan lokal di Batam ataupun Indonesia untuk mengembangkan usaha kami," katanya yang didampingi Direktur Kabil Citra Nusa, Peter.
Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam, Gusmardi Bustami mengatakan melalui program i23J BP Batam, perusahaan tersebut memperoleh kemudahan untuk 8 produk berbeda, yaitu Izin Investasi, Izin Prinsip, API (Angka Pengenal Importir), NPWP, TDP, RPTKA, IMTA, dan NIK (Nomor Induk Kepabeanan) dalam satu pelayanan terpadu milik BP Batam hanya dengan tempo tiga jam.
"Perusahaanya induknya dari Italia, tapi masuk ke Batam melalui Singapura. Ini tentunya sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi di Batam," kata Gusmardi.
Gusmardi menjelaskan PT Fagioly Indonesia Corp bergerak dibidang industri jasa alat kontruksi dengan jumlah investasi mencapai Rp50 miliar, perkiraan kapasitas produksi Rp15 miliar per tahun dan menyerap tenaga kerja 30 orang. Sebab itu, pihaknya menyambut baik dengan harapan kedepan semakin banyak investor yang masuk ke Batam.
Melalui kemudahan-kemudahan pelayanan dan perizinan yang diberikan, akan menjadi magnet bagi para investor untuk berinvestasi. Pihaknya optimistis Batam punya prospek bagus tujuan investasi dibandingkan negara-negara lain, khususnya di kawasan sekitar. Menurut dia, Batam punya modal cukup kuat untuk diperhitungkan.
"Bandara dengan landasan pacu terpanjang, pelabuhan dan fasilitas i23J tersebut sangat kompetitif bagi pengusaha," katanya.
Untuk itu, Gusmardi mengajak seluruh elemen, baik pemerintah dan masyarakat selalu bersama-sama mendukung peningkatan investasi di Batam dengan menjaga iklim investasi yang kondusif sehingga para investor merasa nyaman mengembangkan usahanya lebih besar lagi.
Dipilihnya Batam, karena berdekatan dengan Singapura, sehingga menjadi pilihan bagi penanam modal asing tersebut mengembangkan usahanya.
General Manager PT Fagioly Indonesia Corp, Cavallini Cristiano mengatakan induk perusahaanya memang berada di Italia, namun saat ini sudah tersebar di 28 negara, termasuk di Singapura. Di Batam ini merupakan kantor yang ke 29 dan pertama kalinya membuka cabang di Indonesia.
"Batam dan Singapura, ditambah lagi sebagai daerah Free Trade Zone (FTZ) memudahkan kami untuk berinvestasi di sini," kata Cavallini usai mengurus perizinan layanan I23J yang di dampingi di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) BP Batam, Selasa (15/8).
Banyaknya proyek minyak dan gas di Batam serta Indonesia, menjadi alasan pihaknya perlu mengambangkan usaha tersebut. Ia mengaku kedepan tidak menutup kemungkinan akan menambah nilai investasinya jika usaha jasanya servis lifting itu bisa berkembang dengan baik dan dibutuhkan di Batam.
Cavallini mengaku Batam sebagai daerah FTZ sangat membantu pihaknya dalam menanamkan investasi, ditambah lagi adanya pelayanan I23J yang semakin mempercepat perizinan. Karena itu, ia sangat bersemangat untuk segera menjalankan usahanya, yang rencananya berkantor di Kawasan Industri Kabil.
"Kemudahan itu sangat membantu kami. kedepan kami harapkan bisa menjalin kerja sama dengan perusahaan lokal di Batam ataupun Indonesia untuk mengembangkan usaha kami," katanya yang didampingi Direktur Kabil Citra Nusa, Peter.
Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam, Gusmardi Bustami mengatakan melalui program i23J BP Batam, perusahaan tersebut memperoleh kemudahan untuk 8 produk berbeda, yaitu Izin Investasi, Izin Prinsip, API (Angka Pengenal Importir), NPWP, TDP, RPTKA, IMTA, dan NIK (Nomor Induk Kepabeanan) dalam satu pelayanan terpadu milik BP Batam hanya dengan tempo tiga jam.
"Perusahaanya induknya dari Italia, tapi masuk ke Batam melalui Singapura. Ini tentunya sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi di Batam," kata Gusmardi.
Gusmardi menjelaskan PT Fagioly Indonesia Corp bergerak dibidang industri jasa alat kontruksi dengan jumlah investasi mencapai Rp50 miliar, perkiraan kapasitas produksi Rp15 miliar per tahun dan menyerap tenaga kerja 30 orang. Sebab itu, pihaknya menyambut baik dengan harapan kedepan semakin banyak investor yang masuk ke Batam.
Melalui kemudahan-kemudahan pelayanan dan perizinan yang diberikan, akan menjadi magnet bagi para investor untuk berinvestasi. Pihaknya optimistis Batam punya prospek bagus tujuan investasi dibandingkan negara-negara lain, khususnya di kawasan sekitar. Menurut dia, Batam punya modal cukup kuat untuk diperhitungkan.
"Bandara dengan landasan pacu terpanjang, pelabuhan dan fasilitas i23J tersebut sangat kompetitif bagi pengusaha," katanya.
Untuk itu, Gusmardi mengajak seluruh elemen, baik pemerintah dan masyarakat selalu bersama-sama mendukung peningkatan investasi di Batam dengan menjaga iklim investasi yang kondusif sehingga para investor merasa nyaman mengembangkan usahanya lebih besar lagi.
(ven)