Semen Indonesia Sosialisasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas Buang

Rabu, 16 Agustus 2017 - 20:07 WIB
Semen Indonesia Sosialisasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas Buang
Semen Indonesia Sosialisasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas Buang
A A A
TUBAN - Proyek pembangunan Waste Heat Recovery Power Generator (WHRPG) di Pabrik Tubanyang yang dibangun PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) bekerja sama dengan JFE Enginering Jepang sejak 2014 telah memasuki tahap akhir. Pada hari ini (16/8) dilakukan tahapan sosialisasi kepada stackholder.

Direktur Enginering dan Project Semen Indonesia, Aunur Rosyidi mengatakan, pembangunan pembangkit listrik bertenaga gas buang di Pabrik Tuban telah selesai. Pembangkit listrik dengan nilai investasi Rp638 miliar tersebut menggunakan sumber energi dari gas buang di pabrik Tuban I sampai IV dengan kapasitas rata-rata 28 MW.

Sebelumnya, Semen Indonesia telah menggunakan teknologi sejenis di Pabrik Semen Padang di Indarung dengan kapasitas 8,5 MW dan telah beroperasi sejak 2011.

"Dengan pembangunanfasilitas WHRPG di Pabrik Tuban, Semen Indonesia mampu menghemat konsumsi listrik sebesar 152 juta KWH per tahun dengan penghematan biaya listrik sebesar Rp120 miliar per tahun," ujar Rosyidi dalam rilisnya kepada SINDOnews, Rabu (16/8/2017).

Selain efisiensi biaya listrik, lanjut dia, pembangunan WHRPG membuktikan bahwa Semen Indonesia Group merupakan korporasi yang ramah lingkungan. "WHRPG di Pabrik Tuban mampu mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 122.000 ton CO2per tahun," imbuhnya.

Asisten Deputi Bidang Kerjasama Mulitilateral dan Pembiayaan dari Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian Edwin Manangsang menjelaskan, pembangunan WHRPG di Pabrik Tuban ini sebagian dibiayai Pemerintah Jepang melalui skema Joint Crediting Mechanism (JCM).

JCM merupakan inisiatif dari Pemerintah Jepang yang mendorong organisasi-organisasi swasta Jepang untuk berinvestasi dalam kegiatan pembangunan rendah karbon di Indonesia melalui insentif.

"Proyek WHRPG di Semen Indonesia hasil kerja sama bilateral antara Pemerintah Jepang dan Pemerintah Indonesia yang telah dirancang sejak 3,5 tahun lalu. Implementasi proyek WHRPG ini upaya nyata dari kegiatan mitigasi perubahan iklim untuk penurunan emisi di Indonesia. Hal ini harus menjadi contoh kegiatan di perusahaan lain bahwa aksi nyata perubahan iklim bisa dilakukan di Indonesia," ujar Edwin.

Teknologi yang digunakan dalam kegiatan ini merupakan teknologi bersih dengan pemanfaatan panas buang pabrik semen menjadi listrik. "Perusahaan semen mendapat keuntungan dengan adanya listrik yang dihasilkan dan lingkungan pun menjadi lebih bersih karena berkurangnya pemakaian energi listrik dari PLN," jelasnya.

Kepala Sekretariat JCM Indonesia Dicky Edwin Hindarto menyebutkan, dari 29 proyek JCM yang telah dan sedang diimplementasikan di Indonesia, Proyek WHRPG di Semen Indonesia ini selanjutnya bisa menjadi acuan bagi mitigasi perubahan iklim di Indonesia.

"Kegiatan ini harus direplikasi sehingga pada akhirnya peran pelaku non pemerintah meningkat untuk pencapaian target pengurangan emisi nasional," katanya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3859 seconds (0.1#10.140)