Program Balai Ekonomi Desa Bakal Dikembangkan Secara Nasional
A
A
A
YOGYAKARTA - Program 18 Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di sekitar Candi Borobudur, Magelang merupakan proyek percontohan. Bila berhasil, maka Balkondes akan dikembangkan secara nasional.
"Kalau di Magelang ini berhasil. Banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang tertarik dan perekonomian warga desa ikut terangkat. Maka kami kembangkan di seluruh Indoensia, khususnya di luar Pulau Jawa," ucap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno di sela-sela kunjungan Balkondes di Magelang, Minggu (20/8/2017).
Balkondes sendiri telah dicetuskan pada 2016, lalu dimana rencana awal bakal disiapkan dana sekitar Rp100 miliar dengan asumsi setiap Balkondes menelan dana Rp1 miliar. Adapun penyangga program itu adalah beberapa perusahaan pelat merah seperti PT Telkom, PT PGN dan masih banyak lagi lainnya.
Agar program pemberdayaan warga desa itu cepat terwujud, maka pemerintah melalui Kementerian BUMN terus mendesak. Hingga akhirnya, mulai digarap di Magelang dengan fokus pada 18 desa di sekitar Candi Borobudur. "Selain peran BUMN sebagai stimulus atau penyangga, peran perangkat desa khususnya kepala desa juga besar," tukasnya.
Bila program ini berhasil, sambung Rini, akan dilanjutkan secara nasional. Mengingat, bila Magelang ada 18 Balkondes yang setiap harinya dikunjungi 10 wisatawan mencanagera, maka akan ada 180 wisma di Magelang yang berkunjung ke Balkondes. "Otomatis bisa ditiru di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya dan daerah lain yang potensi wisatanya juga tidak kalah dengan Yogya," papar Rini.
Apalagi, menurutnya untuk mengurus Balkondes-balkondes itu akan ditangani PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko. "Intinya, bagaimana bisa wisman datang ke Indoensia tidak hanya menginap di hotel 2-3 hari, tetapi ganti ke Balkondes selama seminggu bergantian. Pokoknya biar nanti yang mengurus semua TWC," pungkasnya.
"Kalau di Magelang ini berhasil. Banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang tertarik dan perekonomian warga desa ikut terangkat. Maka kami kembangkan di seluruh Indoensia, khususnya di luar Pulau Jawa," ucap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno di sela-sela kunjungan Balkondes di Magelang, Minggu (20/8/2017).
Balkondes sendiri telah dicetuskan pada 2016, lalu dimana rencana awal bakal disiapkan dana sekitar Rp100 miliar dengan asumsi setiap Balkondes menelan dana Rp1 miliar. Adapun penyangga program itu adalah beberapa perusahaan pelat merah seperti PT Telkom, PT PGN dan masih banyak lagi lainnya.
Agar program pemberdayaan warga desa itu cepat terwujud, maka pemerintah melalui Kementerian BUMN terus mendesak. Hingga akhirnya, mulai digarap di Magelang dengan fokus pada 18 desa di sekitar Candi Borobudur. "Selain peran BUMN sebagai stimulus atau penyangga, peran perangkat desa khususnya kepala desa juga besar," tukasnya.
Bila program ini berhasil, sambung Rini, akan dilanjutkan secara nasional. Mengingat, bila Magelang ada 18 Balkondes yang setiap harinya dikunjungi 10 wisatawan mencanagera, maka akan ada 180 wisma di Magelang yang berkunjung ke Balkondes. "Otomatis bisa ditiru di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya dan daerah lain yang potensi wisatanya juga tidak kalah dengan Yogya," papar Rini.
Apalagi, menurutnya untuk mengurus Balkondes-balkondes itu akan ditangani PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko. "Intinya, bagaimana bisa wisman datang ke Indoensia tidak hanya menginap di hotel 2-3 hari, tetapi ganti ke Balkondes selama seminggu bergantian. Pokoknya biar nanti yang mengurus semua TWC," pungkasnya.
(akr)