Sektor Properti Kian Menjanjikan, APLN Genjot Proyek di Daerah
A
A
A
JAKARTA - Saat ini, perkembangan bisnis properti di Indonesia tak ubahnya dengan berjualan kacang goreng. Tingginya permintaan di bidang properti membuat para investor terus berdatangan ke Indonesia. Apalagi dengan didukung pertumbuhan ekonomi yang sangat stabil, membuat Indonesia menjadi incaran para investor properti.
“Salah satu investasi yang tengah berkembang pesat di Indonesia saat ini adalah di sektor properti,” ujar AVP Marketing Agung Podomoro Land (APL) Agung Wirajaya di Jakarta, Minggu (20/8/2017).
Dia menambahkan, sejumlah pakar properti telah memprediksi bahwa tahun 2017 merupakan momen pergerakan pasar ke arah positif. Pada skema property clock, tahun 2017 merupakan fase upswing di mana minat pasar mulai bergairah disusul oleh penjualan dan persaingan yang meningkat.
Menurutnya, hal ini dapat lihat dari banyaknya investor asing yang berminat menanamkan modalnya dalam bidang properti di negara ini. Geliat pertumbuhan investasi di sektor properti tidak hanya terjadi di Jabodetabek saja. "Sudah banyak daerah-daerah diluar pulau Jawa yang sektor propertinya mulai berkembang, seperti Batam, Sumatera Utara, dan Kalimantan Timur," papar dia.
Oleh sebab itu perseroan dengan gencar menawarkan Investasi Properti di Lokasi Sunrise agar para konsumen mendapatkan keuntungan yang maksimal dari apa yang ditawarkan. Semua lokasi pengembangan APL adalah Lokasi Sunrise Properti yang berarti memiliki masa depan Investasi yang cerah. Agar mendapatkan keuntungan maksimal dari Investasi Properti, Pilihlah Properti yang berada di lokasi Sunrise Area dan tinggalkan di area Sunset.
“Artinya Demographic Inflow lebih besar dari Outflow, Good Accessibility to City Center (akses yang menawarkan ketenangan dan akses ke pusat kota) dan Close Proximity to SCBD area or Growth center,” imbuh Agung.
Seperti yang kita ketahui, hingga sekarang APL terus menunjukkan kontribusinya dalam membangun negeri dengan menyediakan properti terbaik saat ini. Setelah 47 tahun fokus di bidang properti khususnya residensial, APL yakin tahun ini proyek-proyek unggulannya akan terus tumbuh dan menjadi ikon atau kebanggaan stakeholders di wilayahnya.
“Kami yakin proyek-proyek yang sedang progres maupun yang saat ini tengah dipasarkan dapat menjadi investasi yg sangat menjanjikan,” ungkapnya.
Saat ini APL tengah mengembangkan beberapa proyek berskala besar yang juga merupakan hasil karya terbaiknya, yaitu Orchard Park Batam, Podomoro City Deli Medan, Borneo Bay City Balikpapan “Kami optimistis Batam, Medan dan Balikpapan akan mengalami peningkatan penjualan yang signifikan,” papar dia.
Dalam waktu dekat, APLN juga akan mengoperasikan sejumlah proyek perhotelan bintang lima, yakni di Bandung (Ibis Hotel), Medan (Pullman Hotel), Balikpapan (Pullman Hotel), dan akan meresmikan proyek resor di Seminyak, Bali. Selain itu, sejumlah proyek residensial juga akan dibangun, di antaranya Vimalla View di Kawasan Ciawi Gadog Bogor, Orchard View di Batam, dan di Karawang dengan proyek Taruma City.
Pengembangan bangunan vertikal tersebut, selain ditunjang oleh kemampuan finansial dari tren iklim usaha yang baik, juga lantaran kian sulitnya menemukan lahan kosong untuk mempertahankan pengembangan pola landed house atau model bangunan-bangunan tunggal tak bertingkat.
Hunian vertikal, tidak hanya sekedar tren yang dilakukan di kota yang pertumbuhannya terbilang cepat. Tapi itu juga menjadi kebutuhan karena keterbatasan lahan yang tersedia untuk membangun sebuah hunian, apalagi dalam skala besar. “Kian sulitnya menemukan lahan kosong untuk mempertahankan pengembangan pola landed house pun membuat hunian vertikal menjadi solusi yang tepat,” tandasnya.
“Salah satu investasi yang tengah berkembang pesat di Indonesia saat ini adalah di sektor properti,” ujar AVP Marketing Agung Podomoro Land (APL) Agung Wirajaya di Jakarta, Minggu (20/8/2017).
Dia menambahkan, sejumlah pakar properti telah memprediksi bahwa tahun 2017 merupakan momen pergerakan pasar ke arah positif. Pada skema property clock, tahun 2017 merupakan fase upswing di mana minat pasar mulai bergairah disusul oleh penjualan dan persaingan yang meningkat.
Menurutnya, hal ini dapat lihat dari banyaknya investor asing yang berminat menanamkan modalnya dalam bidang properti di negara ini. Geliat pertumbuhan investasi di sektor properti tidak hanya terjadi di Jabodetabek saja. "Sudah banyak daerah-daerah diluar pulau Jawa yang sektor propertinya mulai berkembang, seperti Batam, Sumatera Utara, dan Kalimantan Timur," papar dia.
Oleh sebab itu perseroan dengan gencar menawarkan Investasi Properti di Lokasi Sunrise agar para konsumen mendapatkan keuntungan yang maksimal dari apa yang ditawarkan. Semua lokasi pengembangan APL adalah Lokasi Sunrise Properti yang berarti memiliki masa depan Investasi yang cerah. Agar mendapatkan keuntungan maksimal dari Investasi Properti, Pilihlah Properti yang berada di lokasi Sunrise Area dan tinggalkan di area Sunset.
“Artinya Demographic Inflow lebih besar dari Outflow, Good Accessibility to City Center (akses yang menawarkan ketenangan dan akses ke pusat kota) dan Close Proximity to SCBD area or Growth center,” imbuh Agung.
Seperti yang kita ketahui, hingga sekarang APL terus menunjukkan kontribusinya dalam membangun negeri dengan menyediakan properti terbaik saat ini. Setelah 47 tahun fokus di bidang properti khususnya residensial, APL yakin tahun ini proyek-proyek unggulannya akan terus tumbuh dan menjadi ikon atau kebanggaan stakeholders di wilayahnya.
“Kami yakin proyek-proyek yang sedang progres maupun yang saat ini tengah dipasarkan dapat menjadi investasi yg sangat menjanjikan,” ungkapnya.
Saat ini APL tengah mengembangkan beberapa proyek berskala besar yang juga merupakan hasil karya terbaiknya, yaitu Orchard Park Batam, Podomoro City Deli Medan, Borneo Bay City Balikpapan “Kami optimistis Batam, Medan dan Balikpapan akan mengalami peningkatan penjualan yang signifikan,” papar dia.
Dalam waktu dekat, APLN juga akan mengoperasikan sejumlah proyek perhotelan bintang lima, yakni di Bandung (Ibis Hotel), Medan (Pullman Hotel), Balikpapan (Pullman Hotel), dan akan meresmikan proyek resor di Seminyak, Bali. Selain itu, sejumlah proyek residensial juga akan dibangun, di antaranya Vimalla View di Kawasan Ciawi Gadog Bogor, Orchard View di Batam, dan di Karawang dengan proyek Taruma City.
Pengembangan bangunan vertikal tersebut, selain ditunjang oleh kemampuan finansial dari tren iklim usaha yang baik, juga lantaran kian sulitnya menemukan lahan kosong untuk mempertahankan pengembangan pola landed house atau model bangunan-bangunan tunggal tak bertingkat.
Hunian vertikal, tidak hanya sekedar tren yang dilakukan di kota yang pertumbuhannya terbilang cepat. Tapi itu juga menjadi kebutuhan karena keterbatasan lahan yang tersedia untuk membangun sebuah hunian, apalagi dalam skala besar. “Kian sulitnya menemukan lahan kosong untuk mempertahankan pengembangan pola landed house pun membuat hunian vertikal menjadi solusi yang tepat,” tandasnya.
(akr)