Bursa Saham Asia Mixed, IHSG Dibuka Kembali Menguat
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka kembali menguat meski tidak terlalu tinggi. Bursa saham Tanah Air pagi ini naik 2,72 poin atau 0,05% ke level 5.863,72 di tengah bursa saham Asia yang dibuka mixed.
Sementara pada perdagangan pada kemarin, bursa saham dalam negeri ditutup enjlok 32,84 poin setara 0,56% ke level 5.861,00 di tengah bursa Asia mixed.
Pada hari ini, sektor saham dalam negeri hampir semuanya berada di zona positif dengan sektor industri dasar naik tertinggi sebesar 0,78% dan sektor yang melemah hanya aneka industri turun 0,25%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp22 miliar dengan 9 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing mencapai Rp1,29 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp12,27 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp13,56 miliar. Tercatat 20 saham naik, 7 saham turun dan 17 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik Rp225 menjadi Rp19.475, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp200 menjadi Rp72.500, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp150 menjadi Rp29.050.
Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun Rp125 menjadi Rp15.150, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun Rp75 menjadi Rp7.325, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) turun Rp75 menjadi Rp8.600.
Di sisi lain seperti dilansir CNBC hari ini, bursa saham Asia hari ini dibuka mixed (variatif) karena investor mengalihkan perhatian mereka ke simposium tahunan Federal Reserve AS di Jackson Hole pada akhir pekan ini.
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,11% pada awal perdagangan. Di Korea Selatan, Indeks Kospi naik 0,29% setelah memulai dengan hati-hati pada Senin saat latihan militer gabungan AS-Korea Selatan dimulai.
Sementara, di Australian, Indeks S&P/ASX 200 naik 0,24% karena kekuatan di sektor industri dan material mengimbangi kerugian yang dialami sektor konsumen dan sektor teknologi informasi.
Sementara pada perdagangan pada kemarin, bursa saham dalam negeri ditutup enjlok 32,84 poin setara 0,56% ke level 5.861,00 di tengah bursa Asia mixed.
Pada hari ini, sektor saham dalam negeri hampir semuanya berada di zona positif dengan sektor industri dasar naik tertinggi sebesar 0,78% dan sektor yang melemah hanya aneka industri turun 0,25%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp22 miliar dengan 9 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing mencapai Rp1,29 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp12,27 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp13,56 miliar. Tercatat 20 saham naik, 7 saham turun dan 17 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik Rp225 menjadi Rp19.475, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp200 menjadi Rp72.500, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp150 menjadi Rp29.050.
Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun Rp125 menjadi Rp15.150, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun Rp75 menjadi Rp7.325, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) turun Rp75 menjadi Rp8.600.
Di sisi lain seperti dilansir CNBC hari ini, bursa saham Asia hari ini dibuka mixed (variatif) karena investor mengalihkan perhatian mereka ke simposium tahunan Federal Reserve AS di Jackson Hole pada akhir pekan ini.
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,11% pada awal perdagangan. Di Korea Selatan, Indeks Kospi naik 0,29% setelah memulai dengan hati-hati pada Senin saat latihan militer gabungan AS-Korea Selatan dimulai.
Sementara, di Australian, Indeks S&P/ASX 200 naik 0,24% karena kekuatan di sektor industri dan material mengimbangi kerugian yang dialami sektor konsumen dan sektor teknologi informasi.
(izz)