Pendaftaran BPJS Kesehatan Lewat Drop Box Belum Maksimal
A
A
A
SEMARANG - Jumlah peserta JKN KIS di Wilayah Semarang dan Demak terus mengalami pertumbuhan. Setidaknya, hingga Juni, jumlah peserta di kedua wilayah tersebut, mencapai 2.268.834 jiwa.
Umamatun, Kabid SDM Umum dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Wilayah Semarang mengatakan, jumlah peserta JKN KIS yang terdaftar termasuk juga di dalamnya peserta JKN kis oleh pemerintah Kota Semarang sebanyak 35.918 jiwa dan Kabupaten Demak, sebanyak 14.302. Serta Jamkesda yang didaftarkan Provinsi Jateng untuk kedua daerah tersebut, sebanyak 8.939 jiwa.
Dia mengatakan, pertumbuhan peserta ini diiringi pula dengan pertumbuhan jumlah fasilitas kesehatan yang bekerja sama. Untuk Cabang Semarang, telah bermitra dengan 343 faskutas kesehatan tingkat pertama, dan 52 fasilitas tingkat lanjut.
"Pemerintah daerah sejauh ini memiliki komitmen yang cukup baik dalam menyukseskan, program JKN KIS. Selain komitmen dalam hal pembiayaan juga perluasan akses pelayanan kesehatan melalui penyediaan fasilitas kesehatan," katanya di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Semarang, Selasa (22/8/2017).
Sementara, dari jumlah peserta tersebut, BPJS Kesehatan sudah membayarkan sekitar Rp1,3 triliun dari klaim yang diajukan rumah sakit yang bekerjasama sampai Juli. "Untuk klaim dari rumah sakit, dalam 15 hari kerja sudah harus terbayarkan," imbuhnya.
Pihaknya terus mendorong pertumbuhan jumlah peserta JKN KIS khusunya dari jalur mandiri, pihaknya semakin mempermudah cara pendaftaran. Jika sebelumnya hanya bisa dilakukan di kantor cabang dan layanan operasional, website, dan bank yang bekerja sama, saat ini juga bisa dilakukan melalui ratusan drob box yang disebar di sejumlah tempat keramaian, mulai pasar, mal, dan lainya.
Penggunaan drob box tersebut, untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan pendaftaran. Masyarakat tidak perlu lagi datang ke kantor BPJS Kesehatan. "Setiap hari di Wilayah Semarang lebih dari 200 orang mendaftar dan selalu terjadi antrean, dengan disebarnya drob box, diharapkan tidak lagi ada antrean," tuturnya.
Ummamatun mengaku, penggunaan drob box yang sudah dimulai sejak sebelum Lebaran tahun ini belum berjalan maksimal. Masih banyak warga masyarakat yang belum memanfaatkan adanya drob box tersebut dan lebih memilih untuk mendatangi kantor BPJS Kesehatan secara langsung.
"Kami mengajak, masyarakat untuk memanfaatkan drob box yang sudah kami sebar di beberapa tempat atau melalui call center 1500-400 dan nanti kartunya akan kita kirim ke alamat sesuai yang dicantumkan," imbuh dia.
Gama Apriadi analis komunikasi publik dan internal kedeputian BPJS wilayah Jateng dan DIY menambahkan, di Jateng sampai saat ini jumlah peserta sudah mencapai 23 ribu jiwa lebih dari jumlah penduduk Jateng sebanyak 33 juta jiwa.
"Saat ini di semua seluruh pemerintah daerah sudah mengalokasikan anggaran untuk membiayai masyarakat kurang mampu, tapi memang jumlahnya bervariatif," ujarnya.
Di Jawa Tengah sendiri ditargetkan, pada tahun ini jumlah peserta JKN KIS bisa mencapai 25 juta jiwa dan pada akhir 2018 diharapkan seluruh warga jateng tercover BPJS Kesehatan.
Umamatun, Kabid SDM Umum dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Wilayah Semarang mengatakan, jumlah peserta JKN KIS yang terdaftar termasuk juga di dalamnya peserta JKN kis oleh pemerintah Kota Semarang sebanyak 35.918 jiwa dan Kabupaten Demak, sebanyak 14.302. Serta Jamkesda yang didaftarkan Provinsi Jateng untuk kedua daerah tersebut, sebanyak 8.939 jiwa.
Dia mengatakan, pertumbuhan peserta ini diiringi pula dengan pertumbuhan jumlah fasilitas kesehatan yang bekerja sama. Untuk Cabang Semarang, telah bermitra dengan 343 faskutas kesehatan tingkat pertama, dan 52 fasilitas tingkat lanjut.
"Pemerintah daerah sejauh ini memiliki komitmen yang cukup baik dalam menyukseskan, program JKN KIS. Selain komitmen dalam hal pembiayaan juga perluasan akses pelayanan kesehatan melalui penyediaan fasilitas kesehatan," katanya di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Semarang, Selasa (22/8/2017).
Sementara, dari jumlah peserta tersebut, BPJS Kesehatan sudah membayarkan sekitar Rp1,3 triliun dari klaim yang diajukan rumah sakit yang bekerjasama sampai Juli. "Untuk klaim dari rumah sakit, dalam 15 hari kerja sudah harus terbayarkan," imbuhnya.
Pihaknya terus mendorong pertumbuhan jumlah peserta JKN KIS khusunya dari jalur mandiri, pihaknya semakin mempermudah cara pendaftaran. Jika sebelumnya hanya bisa dilakukan di kantor cabang dan layanan operasional, website, dan bank yang bekerja sama, saat ini juga bisa dilakukan melalui ratusan drob box yang disebar di sejumlah tempat keramaian, mulai pasar, mal, dan lainya.
Penggunaan drob box tersebut, untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan pendaftaran. Masyarakat tidak perlu lagi datang ke kantor BPJS Kesehatan. "Setiap hari di Wilayah Semarang lebih dari 200 orang mendaftar dan selalu terjadi antrean, dengan disebarnya drob box, diharapkan tidak lagi ada antrean," tuturnya.
Ummamatun mengaku, penggunaan drob box yang sudah dimulai sejak sebelum Lebaran tahun ini belum berjalan maksimal. Masih banyak warga masyarakat yang belum memanfaatkan adanya drob box tersebut dan lebih memilih untuk mendatangi kantor BPJS Kesehatan secara langsung.
"Kami mengajak, masyarakat untuk memanfaatkan drob box yang sudah kami sebar di beberapa tempat atau melalui call center 1500-400 dan nanti kartunya akan kita kirim ke alamat sesuai yang dicantumkan," imbuh dia.
Gama Apriadi analis komunikasi publik dan internal kedeputian BPJS wilayah Jateng dan DIY menambahkan, di Jateng sampai saat ini jumlah peserta sudah mencapai 23 ribu jiwa lebih dari jumlah penduduk Jateng sebanyak 33 juta jiwa.
"Saat ini di semua seluruh pemerintah daerah sudah mengalokasikan anggaran untuk membiayai masyarakat kurang mampu, tapi memang jumlahnya bervariatif," ujarnya.
Di Jawa Tengah sendiri ditargetkan, pada tahun ini jumlah peserta JKN KIS bisa mencapai 25 juta jiwa dan pada akhir 2018 diharapkan seluruh warga jateng tercover BPJS Kesehatan.
(izz)