Belanja Pemerintah, Fokus BI hingga Akhir Tahun
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga BI 7-Days Reverse Repo Rate di angka 4,5%. Adanya penyesuaian ini, membuat BI fokus pada sumber pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2017, utamanya yang bisa menopang pertumbuhan ekonomi sampai dengan akhir tahun.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardoyo mengungkapkan, untuk melihat sumber pertumbuhan ekonomi di 2017, pihaknya fokus dari belanja pemerintah di sisa tahun 2017. Karena belum optimalnya belanja pemerintah bisa membuat perekonomian Indonesia tumbuh melambat.
"Kedepan kita melihat sumber pertumbuhan ekonomi di 2017 betul-betul dari pemerintah, dimana mereka akan meneruskan spending untuk pembangunan infrastruktur, juga akan mendukung konsumsi pemerintah tahun 2017. Karena pada semester satu tidak optimal dan akan dilanjutkan di semester kedua," kata Agus di Gedung BI, Jakarta, Selasa (22/8/2017).
Selain itu, investasi diperkirakan tetap akan tumbuh dengan baik di kuartal selanjutnya. Hal ini dibuktikan dengan di kuartal ke II, investasi bangunan menunjukkan pertumbuhan. (Baca Juga: BI 7-Day Repo Rate Akhirnya Turun ke Posisi 4,5%
"Pertumbuhan itu terjadi, baik bukan hanya infrastruktur oleh pemerintah juga investasi swasta. Maka ini akan jadi sumber ekonomi Indonesia," imbuhnya.
Untuk ekspor sendiri, Agus mengungkapkan, di kuartal ke III masih akan memperoleh manfaat dari ekspor namun tidak demikian untuk kuartal ke IV yang diperkirakan BI bahwa sektor perdagangan untuk ekspornya akan sedikit terkoreksi.
"Di kuartal kedua akan sedikit terkoreksi karena permintaan produk manufaktur Indonesia akan melambat. Tapi perekonomian di 2017 masih kita targetkan di 5,0%-5,4%," pungkasnya.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardoyo mengungkapkan, untuk melihat sumber pertumbuhan ekonomi di 2017, pihaknya fokus dari belanja pemerintah di sisa tahun 2017. Karena belum optimalnya belanja pemerintah bisa membuat perekonomian Indonesia tumbuh melambat.
"Kedepan kita melihat sumber pertumbuhan ekonomi di 2017 betul-betul dari pemerintah, dimana mereka akan meneruskan spending untuk pembangunan infrastruktur, juga akan mendukung konsumsi pemerintah tahun 2017. Karena pada semester satu tidak optimal dan akan dilanjutkan di semester kedua," kata Agus di Gedung BI, Jakarta, Selasa (22/8/2017).
Selain itu, investasi diperkirakan tetap akan tumbuh dengan baik di kuartal selanjutnya. Hal ini dibuktikan dengan di kuartal ke II, investasi bangunan menunjukkan pertumbuhan. (Baca Juga: BI 7-Day Repo Rate Akhirnya Turun ke Posisi 4,5%
"Pertumbuhan itu terjadi, baik bukan hanya infrastruktur oleh pemerintah juga investasi swasta. Maka ini akan jadi sumber ekonomi Indonesia," imbuhnya.
Untuk ekspor sendiri, Agus mengungkapkan, di kuartal ke III masih akan memperoleh manfaat dari ekspor namun tidak demikian untuk kuartal ke IV yang diperkirakan BI bahwa sektor perdagangan untuk ekspornya akan sedikit terkoreksi.
"Di kuartal kedua akan sedikit terkoreksi karena permintaan produk manufaktur Indonesia akan melambat. Tapi perekonomian di 2017 masih kita targetkan di 5,0%-5,4%," pungkasnya.
(ven)