Kemensos-BNI Perluas Program Tabungan Sosial Anak di Gunung Kidul
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Sosial bersama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memperluas program Tabungan Sosial Anak (TASA) hingga ke kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebanyak 600 anak terlantar, anak jalanan, hingga anak-anak yang membutuhkan perlindungan khusus asal Gunung Kidul menjadi penerima manfaat pertama program TASA ini untuk provinsi Yogyakarta.
TASA didesain mirip dengan Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) yang telah diterbitkan BNI sebelumnya, sehingga tabungan yang diberikan di Gunung Kidul ini dapat juga disebut Tabungan Simpel TASA. Bedanya adalah pada target penggunanya.
Tabungan Simpel diterbitkan khusus untuk anak-anak pelajar yang berhak mendapatkan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP), sedangkan TASA diterbitkan khusus bagi anak-anak terlantar, anak jalanan, anak yang berhadapan dengan hukum, anak penyandang disabilitas, dan anak yang membutuhkan perlindungan khusus untuk mendapatkan akses pada layanan sosial dasar.
TASA pertama kali diluncurkan secara resmi di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pada 20 Agustus 2017 lalu. Saat itu, BNI menjadi satu-satunya bank yang ditunjuk sebagai penyalur TASA. Pada acara di Gunung Agung ini, sebanyak 20 anak menerima simbolis buku tabungan TASA dari Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Mereka merupakan bagian dari 600 anak lain yang telah direncanakan sebagai penerima Tabungan TASA di kabupaten tersebut. TASA ini nantinya akan menjadi tabungan yang digunakan untuk menyalurka. bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari pemerintah.
Corporate Secretary BNI Kiryanto mengungkapkan, penyerahan bantuan ini merupakan salah satu bentuk komitmen BNI dalam mendukung Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) dari Kementerian Sosial. Dukungam atas PKSA ini juga merupakan bentuk pemenuhan amanat Undang Undang Dasar 1945 yaitu menghendaki kehadiran Negara dalam memelihara Fakir Miskin dan Anak Terlantar.
"Melalui TASA, BNI menunjukan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan kesetaraan dalam mengakses produk-produk perbankan, termasuk diantaranya anak-anak terlantar. Melalui program ini BNI sebagai salah satu bank pemerintah menegaskan fungsinya sebagai agent of development," ujar Kiryanto dalam keterangan resmi yang diterima SINDOnews di Jakarta, Kamis (24/8/2017).
Kiryanto menambahkan penyerahan bantuan melalui TASA di Gunung Kidul tersebut, adalah merupakan bagian dari sekitar 23.000 anak di Indonesia yang ditargetkan menjadi penerima TASA melalui BNI pada tahun 2017.
Pada tahap awal, BNI menargetkan akan menerbitkan TASA untuk lebih dari 23.000 anak yang bernaung dibawah Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (TASA) yang tersebar di seluruh Indonesia. Peluncuran TASA ini juga mendukung program literasi keuangan yang terlebih dahulu dilakukan BNI melalui Agen46.
Agen46 BNI tersebar di seluruh Indonesia untuk memberikan kemudahan layanan bagi masyarakat pedesaan dan perkotaan. Saat ini, BNI telah mengoperasikan lebih dari 40.000 Agen46 di seluruh Indonesia. Produk BNI Simpanan Pelajar sendiri saat ini sudah menjangkau lebih dari 340 ribu pelajar mulai dari tingkat PAUD sampai dengan SMA/sederajat.
TASA didesain mirip dengan Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) yang telah diterbitkan BNI sebelumnya, sehingga tabungan yang diberikan di Gunung Kidul ini dapat juga disebut Tabungan Simpel TASA. Bedanya adalah pada target penggunanya.
Tabungan Simpel diterbitkan khusus untuk anak-anak pelajar yang berhak mendapatkan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP), sedangkan TASA diterbitkan khusus bagi anak-anak terlantar, anak jalanan, anak yang berhadapan dengan hukum, anak penyandang disabilitas, dan anak yang membutuhkan perlindungan khusus untuk mendapatkan akses pada layanan sosial dasar.
TASA pertama kali diluncurkan secara resmi di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pada 20 Agustus 2017 lalu. Saat itu, BNI menjadi satu-satunya bank yang ditunjuk sebagai penyalur TASA. Pada acara di Gunung Agung ini, sebanyak 20 anak menerima simbolis buku tabungan TASA dari Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Mereka merupakan bagian dari 600 anak lain yang telah direncanakan sebagai penerima Tabungan TASA di kabupaten tersebut. TASA ini nantinya akan menjadi tabungan yang digunakan untuk menyalurka. bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari pemerintah.
Corporate Secretary BNI Kiryanto mengungkapkan, penyerahan bantuan ini merupakan salah satu bentuk komitmen BNI dalam mendukung Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) dari Kementerian Sosial. Dukungam atas PKSA ini juga merupakan bentuk pemenuhan amanat Undang Undang Dasar 1945 yaitu menghendaki kehadiran Negara dalam memelihara Fakir Miskin dan Anak Terlantar.
"Melalui TASA, BNI menunjukan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan kesetaraan dalam mengakses produk-produk perbankan, termasuk diantaranya anak-anak terlantar. Melalui program ini BNI sebagai salah satu bank pemerintah menegaskan fungsinya sebagai agent of development," ujar Kiryanto dalam keterangan resmi yang diterima SINDOnews di Jakarta, Kamis (24/8/2017).
Kiryanto menambahkan penyerahan bantuan melalui TASA di Gunung Kidul tersebut, adalah merupakan bagian dari sekitar 23.000 anak di Indonesia yang ditargetkan menjadi penerima TASA melalui BNI pada tahun 2017.
Pada tahap awal, BNI menargetkan akan menerbitkan TASA untuk lebih dari 23.000 anak yang bernaung dibawah Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (TASA) yang tersebar di seluruh Indonesia. Peluncuran TASA ini juga mendukung program literasi keuangan yang terlebih dahulu dilakukan BNI melalui Agen46.
Agen46 BNI tersebar di seluruh Indonesia untuk memberikan kemudahan layanan bagi masyarakat pedesaan dan perkotaan. Saat ini, BNI telah mengoperasikan lebih dari 40.000 Agen46 di seluruh Indonesia. Produk BNI Simpanan Pelajar sendiri saat ini sudah menjangkau lebih dari 340 ribu pelajar mulai dari tingkat PAUD sampai dengan SMA/sederajat.
(ven)