Agung Podomoro Siapkan Konsep Mal Ramah Disabilitas
A
A
A
JAKARTA - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menyiapkan standar bangunan mal yang ramah penyandang disabiltas. Perseroan akan mengembangkannya di mal seperti Central Park, Senayan City, termasuk proyek baru di Borneo Bay City (Balikpapan) dan Podomoro City Medan.
Ass VP APLN Alvin Andronicus mengatakan, pihaknya ingin memberikan nilai tambah dari setiap bangunan yang dikembangkan APLN. Layanan disabiltas akan membuat mal lebih ramah terhadap orang yang berkebutuhan khusus. Terutama kenyamanan dalam toilet, jalur kursi roda, hingga tulisan untuk petunjuk yang memudahkan dibaca.
"Mungkin ini tidak berpengaruh pada penjualan tapi ini akan menjadi nilai tambah kepada proyek kami. Kenyamanan kepada disabilitas telah menjadi standar bangunan internasional. Mereka juga harus bisa menikmati mall seperti pengunjung lainnya," ujar Alvin saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (25/8/2017).
Menurutnya, konsep bangunan yang ramah kaum difabel dikembangkan di dua proyek terbaru mereka, Podomoro City Medan dan Balikpapan City Mall. Di Medan, pihaknya bangun superblok di lahan seluas 5,3 hektare (ha) dan diharapkan selesai 2019, dengan disediakan fasilitas bagi difable.
"Kami ingin di setiap ruang yang kami buat, ada fasilitas disabilitas, itu menjadi standar kebutuhan kami. Sementara yang di Balikpapan sudah 90% selesai konstruksinya, juga disediakan fasilitas bagi difabel," kata dia.
Alvin juga merupakan pengurus di Yayasan Agung Podomoro Land (YAPL) menghadiri pekan inklusi dan ramah lingkungan bagi penyandang disabilitas yang diikuti 150 orang penyandang disable dari Yayasan Bhakti Luhur, Dream Big Disabled Community, Jakarta Barrier Free Tourism, Komunitas Karya Tuna Netra, Komunitas Insan Pasca Stroke, SLB D-D1 YPAC Jakarta, Yayasan Amal Mulia, dan Yayasan Habibie Afsya.
Menurutnya, sebagaimana diatur Permen PUPR No 30/2006 tentang Tata Ruang Bangunan untuk Publik, berbagai fasilitas umum di gedung milik APL sudah selayaknya disediakan, termasuk di pusat belanja seperti Central Park Mall.
"Kami sejak 2010 menyelenggarakan acara disability awareness. Ini kegiatan peduli disable pertama kali dilaksanakan YAPL, kegiatan lain yang dilaksanakan YAPL di antaranya Green Weste Management, kegiatan Mobil Pintar dan buka puasa bersama anak Yatim bagi anak-anak yang kurang beruntung. Melalui kegiatan-kegiatan seperti ini, rasa empati masyarakat bisa tumbuh sekaligus memotivasi untuk lebih perduli kepada para penyandang disabilitas," tuturnya.
Diakuinya, tidak kurang dari 40 acara serupa setiap tahun digelar. Perusahaan mengalokasikan biaya dalam program CSR, agar setiap tahunnya ada alokasi biaya pembuatan acara sesuai pembagian aktivitas misalnya bidang olahraga, bangunan keagamaan, dan bantuan bencana sosial.
Ass VP APLN Alvin Andronicus mengatakan, pihaknya ingin memberikan nilai tambah dari setiap bangunan yang dikembangkan APLN. Layanan disabiltas akan membuat mal lebih ramah terhadap orang yang berkebutuhan khusus. Terutama kenyamanan dalam toilet, jalur kursi roda, hingga tulisan untuk petunjuk yang memudahkan dibaca.
"Mungkin ini tidak berpengaruh pada penjualan tapi ini akan menjadi nilai tambah kepada proyek kami. Kenyamanan kepada disabilitas telah menjadi standar bangunan internasional. Mereka juga harus bisa menikmati mall seperti pengunjung lainnya," ujar Alvin saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (25/8/2017).
Menurutnya, konsep bangunan yang ramah kaum difabel dikembangkan di dua proyek terbaru mereka, Podomoro City Medan dan Balikpapan City Mall. Di Medan, pihaknya bangun superblok di lahan seluas 5,3 hektare (ha) dan diharapkan selesai 2019, dengan disediakan fasilitas bagi difable.
"Kami ingin di setiap ruang yang kami buat, ada fasilitas disabilitas, itu menjadi standar kebutuhan kami. Sementara yang di Balikpapan sudah 90% selesai konstruksinya, juga disediakan fasilitas bagi difabel," kata dia.
Alvin juga merupakan pengurus di Yayasan Agung Podomoro Land (YAPL) menghadiri pekan inklusi dan ramah lingkungan bagi penyandang disabilitas yang diikuti 150 orang penyandang disable dari Yayasan Bhakti Luhur, Dream Big Disabled Community, Jakarta Barrier Free Tourism, Komunitas Karya Tuna Netra, Komunitas Insan Pasca Stroke, SLB D-D1 YPAC Jakarta, Yayasan Amal Mulia, dan Yayasan Habibie Afsya.
Menurutnya, sebagaimana diatur Permen PUPR No 30/2006 tentang Tata Ruang Bangunan untuk Publik, berbagai fasilitas umum di gedung milik APL sudah selayaknya disediakan, termasuk di pusat belanja seperti Central Park Mall.
"Kami sejak 2010 menyelenggarakan acara disability awareness. Ini kegiatan peduli disable pertama kali dilaksanakan YAPL, kegiatan lain yang dilaksanakan YAPL di antaranya Green Weste Management, kegiatan Mobil Pintar dan buka puasa bersama anak Yatim bagi anak-anak yang kurang beruntung. Melalui kegiatan-kegiatan seperti ini, rasa empati masyarakat bisa tumbuh sekaligus memotivasi untuk lebih perduli kepada para penyandang disabilitas," tuturnya.
Diakuinya, tidak kurang dari 40 acara serupa setiap tahun digelar. Perusahaan mengalokasikan biaya dalam program CSR, agar setiap tahunnya ada alokasi biaya pembuatan acara sesuai pembagian aktivitas misalnya bidang olahraga, bangunan keagamaan, dan bantuan bencana sosial.
(izz)