Glodok Jaya Menggeliat di Tengah Terpaan Bisnis Online

Selasa, 29 Agustus 2017 - 17:26 WIB
Glodok Jaya Menggeliat...
Glodok Jaya Menggeliat di Tengah Terpaan Bisnis Online
A A A
JAKARTA - Sejak dulu kawasan pecinan menjadi magnet perekonomian di berbagai daerah. Salah satu yang terkenal dan melegenda adalah kawasan pecinan Glodok. Kawasan ini terkenal sebagai pusat penjualan barang elektronik, automotif, rumah tangga, perkakas dan industri.

Berbagai macam produk ditawarkan dengan harga murah 50-70% dibandingkan harga di luar kawasan tersebut. Tak ayal, kawasan ini menjadi "surga" bagi konsumen bukan hanya dari Jakarta dan sekitarnya, tapi juga di luar Pulau Jawa, seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali.

Berbagai macam mur-baut, sekrup, pengait, tali baja, rantai, pemotong keramik, gergaji listrik, genset, kompresor, selang, dinding plat logam, pipa dari bermacam bahan, dan peralatan mesin lainnya semua ada di Glodok Jaya.

Pengawas toko dunia Baru, Christine, 72, mengemukakan, kawasan Glodok Jaya sejak dulu sudah menjadi pusat penjualan peralatan perkakas rumah tangga, pabrik dan industri. Hal ini terus tumbuh dan berkembang hingga sekarang di tengah menjamurnya toko modern dan bisnis online.

"Usaha kami ini adalah usaha keluarga. Untuk di Glodok Jaya kami sudah membuka usaha sejak 60 tahun silam. Penjualan di sini masih ramai karena barang-barang yang dijual merupakan alat berat dan spesifik. Dibanding membeli secara online, konsumen kebanyakan lebih senang membeli langsung," ujarnya, di kawasan Glodok Jaya, Jakarta, Selasa (29/8/2017).

Dia menuturkan untuk perkakas industri membeli secara online kurang menguntungkan karena ongkos kirimnya lebih mahal. "Sebagai contoh, batu untuk penggilingan mesin tahu, bila dikirim melalui jasa pengiriman bisa lebih mahal karena timbangannya berat. Jadi mereka beli langsung ke sini," terangnya.

Sementara itu, Wawan Sugiarto, staf penjualan toko perkakas untuk rumah tangga dan industri Mega Elektronik mengatakan, pelanggam di tokonya mulai dari perorangan hingga kontraktor besar. Mereka datang dari berbagai wilayah di Indonesia.

"Saat ini, penjualan sedikit melemah karena persyaratan yang harus dilalui perusahaan semakin ketat. Hal ini berimbas pada penjualan kami. Di mana belanja mereka menjadi berkurang. Adapun saat ini omzet toko kami sehari sekitar Rp10 juta hingga Rp20 juta," ungkapnya.

Di sisi lain, sejumlah konsumen mengaku lebih leluasa belanja di Glodok Jaya karena dapat memilih barang sesuai dengan spesifikasi dan harga yang mereka inginkan.

Salah satunya, Edy Sutrisno, staf purchasing Taman Safari, Bogor, Jawa Barat. Dia dan timnya lebih senang berbelanja di Glodok Jaya karena bisa melihat dan mencoba langsung peralatan yang dibutuhkan.

"Saya mau beli kompresor untuk kolam renang. Saya memang rutin 2 mingguan ke sini. Di sini kita bisa cek kualitas barang. Perbadingan merek kompresor mulai dari yang harga Rp1,2 juta hingga Rp15 juta-an ada di sini," imbuhnya.

Glodok Jaya
Manager Advertising & Promotion LTC Glodok, Agung Podomoro Group, Hendry Trie Asmono mengungkapkan, sejak 1980-an sampai sekarang Glodok Jaya masih menjadi destinasi utama para pencari peralatan dan sparepart yang sulit didapatkan di online.

"Di sini masayarakat diari berabgai daerah bisa mencari berbagai peralatan dan sparpart yang dibutuhkan. Semua komplit," katanya.

Hendry menuturkan kawasan pusat Glodok sendiri memliki beberapa kawasan yang terus berkembang, di mana masing-masing blok memiliki spesifikasi barang yang dijual dan terintegrasi dengan opusat perbelanjaan yang ada di sekitarnya.
"Di LTC Glodok kita mempunyai 3.000 unit kios yang sudah 100% habis terjual. Kapasitas parkirnya 2.000 kendaraan. Di mana setiap hari jumlah pengunjung kami mencapai 50 ribu," ujarnya.

"Kami juga akan meresmikan pusat perkakas dan elektronik baru Harco Glodok dengan kapasitas 2.000 kios. Saat ini unit yang terjual sudah mencapai 70%," tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0629 seconds (0.1#10.140)