Rupiah Diprediksi Berbalik Arah Menguat
A
A
A
JAKARTA - Kembali terdepresiasinya laju rupiah yang merupakan imbas pelemahan sebelumnya, menurunkan peluang bagi rupiah untuk mampu berbalik naik.
Apalagi kini, setelah penguatan JPY dan EUR, pergerakan USD kembali menguat. Rendahnya USD karena pelemahan sebelumnya, tentunya akan dimanfaatkan pelaku pasar untuk masuk dengan mentransaksikan USD tersebut.
"Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pelemahan lanjutan tersebut," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (31/8/2017).
Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.361/USD dan resisten Rp13.328/USD.
Sementara, pergerakan rupiah belum banyak mengalami perubahan dari sehari sebelumnya, dimana masih cenderung bergerak di zona merah.
Masih minimnya sentimen yang di anggap positif di dalam negeri membuat pelaku pasar masih enggan mendekati rupiah. Pelaku pasar pun lebih mencermati kondisi global sehingga laju rupiah masih mendekam di teritori merah.
"Masih adanya imbas peluncuran rudal Korea Utara yang telah melintasi Hokaido, Jepang dan jatuh di Samudra Pasifik, membuat laju JPY dan EUR masih menguat meski di akhir perdagangan kembali melemah terhadap USD," pungkasnya.
Apalagi kini, setelah penguatan JPY dan EUR, pergerakan USD kembali menguat. Rendahnya USD karena pelemahan sebelumnya, tentunya akan dimanfaatkan pelaku pasar untuk masuk dengan mentransaksikan USD tersebut.
"Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pelemahan lanjutan tersebut," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (31/8/2017).
Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.361/USD dan resisten Rp13.328/USD.
Sementara, pergerakan rupiah belum banyak mengalami perubahan dari sehari sebelumnya, dimana masih cenderung bergerak di zona merah.
Masih minimnya sentimen yang di anggap positif di dalam negeri membuat pelaku pasar masih enggan mendekati rupiah. Pelaku pasar pun lebih mencermati kondisi global sehingga laju rupiah masih mendekam di teritori merah.
"Masih adanya imbas peluncuran rudal Korea Utara yang telah melintasi Hokaido, Jepang dan jatuh di Samudra Pasifik, membuat laju JPY dan EUR masih menguat meski di akhir perdagangan kembali melemah terhadap USD," pungkasnya.
(ven)