Harvey Membuat Harga Minyak Turun, Memompa Harga Bensin
A
A
A
HOUSTON - Badai tropis Harvey yang memukul pantai teluk Amerika Serikat sejak Jumat pekan lalu, yang melumpuhkan Negara Bagian Texas dan Louisiana, jantung industri minyak AS, membuat harga bensin naik ke level tertinggi sejak dua tahun terakhir.
Melansir dari Reuters, Kamis (31/8/2017), badai Harvey membuat hampir seperempat kilang minyak di AS tutup, sehingga mengakibatkan penurunan permintaan yang berimbas kepada turunnya harga minyak mentah. Otoritas setempat melaporkan setidaknya 4,4 juta barel minyak per hari dari kapasitas penyulingan minyak terpaksa offline.
Penutupan ini membuat permintaan akan minyak mentah sebagai bahan baku terpenting untuk industri perminyakan pun melemah. Alhasil, harga minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate turun 12 sen atau 0,3% ke level USD45,84 per barel pada pukul 00:24 GMT.
Harga minyak mentah Brent International turun 19 sen atau 0,4% menjadi USD50,67 per barel. Sementara permintaan akan besin yang tinggi, mendorong harga bensin ke level tertinggi dua tahun di USD1.935 per galon. "Banjir dari badai Harvey menutup kilang terbesar di AS, mendorong harga bensin ke level tertinggi dua tahun. Sebaliknya harga minyak turun," kata Bank ANZ.
Ahli meteorologi mengatakan Harvey bisa menjadi badai terburuk dalam sejarah AS, terutama dalam hal biaya. "Dampak ekonomi saat kehancuran mendekati USD160 miliar," kata Joel Myers, presiden perusahaan meteorologi AccuWeather.
Meski badai harvey mulai mereda, ahli meteorologi mengatakan bencana selanjutnya adalah banjir imbas dari badai tersebut. Banjir dan hujan deras terus berlanjut di Texas dan Louisiana.
Melansir dari Reuters, Kamis (31/8/2017), badai Harvey membuat hampir seperempat kilang minyak di AS tutup, sehingga mengakibatkan penurunan permintaan yang berimbas kepada turunnya harga minyak mentah. Otoritas setempat melaporkan setidaknya 4,4 juta barel minyak per hari dari kapasitas penyulingan minyak terpaksa offline.
Penutupan ini membuat permintaan akan minyak mentah sebagai bahan baku terpenting untuk industri perminyakan pun melemah. Alhasil, harga minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate turun 12 sen atau 0,3% ke level USD45,84 per barel pada pukul 00:24 GMT.
Harga minyak mentah Brent International turun 19 sen atau 0,4% menjadi USD50,67 per barel. Sementara permintaan akan besin yang tinggi, mendorong harga bensin ke level tertinggi dua tahun di USD1.935 per galon. "Banjir dari badai Harvey menutup kilang terbesar di AS, mendorong harga bensin ke level tertinggi dua tahun. Sebaliknya harga minyak turun," kata Bank ANZ.
Ahli meteorologi mengatakan Harvey bisa menjadi badai terburuk dalam sejarah AS, terutama dalam hal biaya. "Dampak ekonomi saat kehancuran mendekati USD160 miliar," kata Joel Myers, presiden perusahaan meteorologi AccuWeather.
Meski badai harvey mulai mereda, ahli meteorologi mengatakan bencana selanjutnya adalah banjir imbas dari badai tersebut. Banjir dan hujan deras terus berlanjut di Texas dan Louisiana.
(ven)