BPS Catat Agustus 2017 Deflasi 0,07%
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan untuk bulan Agustus 2017 terjadi deflasi sebesar 0,07%. Kepala BPS Ketjuk Suhariyanto mengatakan, pada Agustus memang pada perkembangan harga komoditas menunjukkan adanya penurunan. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Agustus) 2017 sebesar 2,53% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2017 terhadap Agustus 2016) sebesar 3,82%.
Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) terdapat 47 kota yang mengalami deflasi dan 35 kota inflasi. "Deflasi tertinggi terjadi di Ambon 2,08%, terendah di Samarinda 0,03% Inflasi tertinggi di Lhoksmawe 1,09%, dan terendah di Batam 0,01%," kata Suhariyanto di Jakarta, Senin (4/9/2017).
Dia menambahkan, untuk pergerakannya dari tahun sebelumnya, bulan Agustus ini pergerakan inflasinya lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya 2016 dan 2015 di bulan yang sama. Ketjuk pun mengingatkan bahwa pemerintah tetap harus berhati-hati untuk angka inflasi di bulan-bulan seterusnya lantaran Desember nanti akan terjadi pengeluaran besar-besaran karena ada Natal dan libur panjang.
"Kita patut bersyukur karena inflasi dapat terus terjaga. Tapi yang harus diwaspadai yakni Desember, karena mendekati natal dan liburan. Tapi kalau dilihat menurut histori, inflasi bakal terjaga hingga akhir tahun," pungkasnya.
Komponen inti pada Agustus 2017 mengalami inflasi sebesar 0,28%. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Agustus) 2017 mengalami inflasi sebesar 2,15% dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Agustus 2017 terhadap Agustus 2016) sebesar 2,98%.
Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) terdapat 47 kota yang mengalami deflasi dan 35 kota inflasi. "Deflasi tertinggi terjadi di Ambon 2,08%, terendah di Samarinda 0,03% Inflasi tertinggi di Lhoksmawe 1,09%, dan terendah di Batam 0,01%," kata Suhariyanto di Jakarta, Senin (4/9/2017).
Dia menambahkan, untuk pergerakannya dari tahun sebelumnya, bulan Agustus ini pergerakan inflasinya lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya 2016 dan 2015 di bulan yang sama. Ketjuk pun mengingatkan bahwa pemerintah tetap harus berhati-hati untuk angka inflasi di bulan-bulan seterusnya lantaran Desember nanti akan terjadi pengeluaran besar-besaran karena ada Natal dan libur panjang.
"Kita patut bersyukur karena inflasi dapat terus terjaga. Tapi yang harus diwaspadai yakni Desember, karena mendekati natal dan liburan. Tapi kalau dilihat menurut histori, inflasi bakal terjaga hingga akhir tahun," pungkasnya.
Komponen inti pada Agustus 2017 mengalami inflasi sebesar 0,28%. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Agustus) 2017 mengalami inflasi sebesar 2,15% dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Agustus 2017 terhadap Agustus 2016) sebesar 2,98%.
(akr)