Agustus Deflasi, Komponen Pendidikan dan Rekreasi Malah Inflasi
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Ketjuk Suhariyanto menjelaskan, Agustus 2017 mengalamai deflasi sebesar 0,07%. Ada beberapa komponen yang mengalami penurunan dan ada pula yang mengalami kenaikan harga, terutama sektor pendidikan, rekreasi dan olah raga yang mengalami inflasi sebesar 0,89%.
(Baca Juga: BPS Catat Agustus 2017 Deflasi 0,07%)
Terjadi kenaikan inflasi pada uang sekolah SD dan SMA masing-masing sebesar 0,02%, di mana uang SMP dan rekreasi naik 0,01%. Kenaikan ini ebetulnya sudah terduga sejak awal karena Juli-Agustus merupakan tahun ajaran baru.
"Kita sudah menduga hal ini, Juli sudah ada tahun ajaran baru, dan September kemungkinan masih ada namun tak signifikan terutama sekolah swasta," kata dia di kantornya, Jakarta, Senin (4/9/2017).
Selain itu, sandang inflasi sebesar 0,3% dengan andil 0,02%. Hanya ada satu komoditas yang memberikan andil yakni emas perhiasan naik 0,01%.
"Kemudian untuk makanan jadi, mengalami inflasi 0,26% dengan andil 0,06%. Andil terbesar diberikan oleh nasi dengan lauk pauk, rokok kretek, dan rokok kretek filter masing-masing 0,1%," imbuhnya.
Kemudian untuk perumahan, air, listrik, gas dan BBM terjadi inflasi 0,10% dengan sumbangan 0,3%. Penyumbang terbesar yakni terjadi pada kenaikan upah tukang bukan mandor, upah PRT dengan andil 0,01%. Sehingga, secara keseluruhan andil pada kelompok pengeluaran sebesar 0,03%.
Selanjutnya, untuk transportasi komunikasi dan jasa keuangan, terjadi deflasi 0,6%. Pada komoditas tarif angkutan udara kemarin sewaktu lebaran mengalami kenaikan harga terutama pada tiket pesawat dan sekarang kembali normal. "Bahkan ada penurunan 8,39% untuk tarif angkutan udara," ucap dia.
Sementara berdasarkan komponen, komponen yang berasal dari administered prices mengalami deflasi 0,48% dan harga volatile foods terkontrol sehingga mengalami deflasi.
(Baca Juga: BPS Catat Agustus 2017 Deflasi 0,07%)
Terjadi kenaikan inflasi pada uang sekolah SD dan SMA masing-masing sebesar 0,02%, di mana uang SMP dan rekreasi naik 0,01%. Kenaikan ini ebetulnya sudah terduga sejak awal karena Juli-Agustus merupakan tahun ajaran baru.
"Kita sudah menduga hal ini, Juli sudah ada tahun ajaran baru, dan September kemungkinan masih ada namun tak signifikan terutama sekolah swasta," kata dia di kantornya, Jakarta, Senin (4/9/2017).
Selain itu, sandang inflasi sebesar 0,3% dengan andil 0,02%. Hanya ada satu komoditas yang memberikan andil yakni emas perhiasan naik 0,01%.
"Kemudian untuk makanan jadi, mengalami inflasi 0,26% dengan andil 0,06%. Andil terbesar diberikan oleh nasi dengan lauk pauk, rokok kretek, dan rokok kretek filter masing-masing 0,1%," imbuhnya.
Kemudian untuk perumahan, air, listrik, gas dan BBM terjadi inflasi 0,10% dengan sumbangan 0,3%. Penyumbang terbesar yakni terjadi pada kenaikan upah tukang bukan mandor, upah PRT dengan andil 0,01%. Sehingga, secara keseluruhan andil pada kelompok pengeluaran sebesar 0,03%.
Selanjutnya, untuk transportasi komunikasi dan jasa keuangan, terjadi deflasi 0,6%. Pada komoditas tarif angkutan udara kemarin sewaktu lebaran mengalami kenaikan harga terutama pada tiket pesawat dan sekarang kembali normal. "Bahkan ada penurunan 8,39% untuk tarif angkutan udara," ucap dia.
Sementara berdasarkan komponen, komponen yang berasal dari administered prices mengalami deflasi 0,48% dan harga volatile foods terkontrol sehingga mengalami deflasi.
(izz)