Tren Perbankan Syariah di Jawa Barat Turun

Senin, 04 September 2017 - 20:03 WIB
Tren Perbankan Syariah...
Tren Perbankan Syariah di Jawa Barat Turun
A A A
BANDUNG - Tren perbankan syariah di Jawa Barat (Jabar) meredup. Hal tersebut tampak pada menurunnya market share perbankan syariah pada semester I/2017.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Wiwiek Sisto Widayat mengaku, market share perbankan syariah di Jabar berada pada kisaran 4,7%. Kondisi itu lebih rendah dari sebelumnya yang pernah mencapai 5,1%.

"Ini yang sedang kami cari tahu, kenapa bank syariah bukannya tumbuh, tapi malah melambat. Pangsa pasarnya turun sekitar 4,7% dibanding perbankan konvesnional," kata Wiwiek pada acara Festival Ekonomi Syariah di kawasan Kantor BI Jabar, Kota Bandung, Senin (4/9/2017).

Menurut dia, melambatnya kinerja bank syariah di Jabar tidak lepas dari turunnya kinerja keuangan. Di mana, pembiayaan masih didominasi konsumsi. Sementara investasi dan modal kerja trennya sangat sedikit.

Hal tersebut menunjukkan bahwa perbankan syariah kurang progresif dalam mengejar nasabah pembiayaan. Selain itu, bankir perbankan syariah juga mengeluhkan modal dana yang cenderung lebih mahal ketimbang perbankan konvensional.
Sehingga, lanjut Wiwiek, share keuntungan yang mesti dibagikan lebih sedikit. Kondisi tersebut dinilai memberatkan mereka.

"Mereka pun mengeluhkan mendapatkan calon nasabah untuk investasi. Ada keinginan agar dana haji disimpan di bank syariah, tapi itu kan susah. Kami tidak bisa mengarahkan ke sana," tuturnya.

Kendati Wiwiek optimistis kondisi perbankan syariah akan membaik, namun kondisi ekonomi Indonesia dipastikan sedikit banyak akan berpengaruh. Dia berharap, ada langkah konkret perbankan syariah untuk kembali menggenjot kinerjanya.

Menurutnya, BI sebenarnya sudah mendorong perbankan syariah selama puluhan tahun, melalui berbagai program. Salah satunya digelarnya Festival Ekonomi Syariah dengan menghadirkan berbagai perlombaan, tujuannya memperkenalkan produk syariah kepada masyarakat.

"Indonesia 80% muslim, tapi penggunaan keuangan syariah baru 10%. Market share perbankan syariah terus turun. Ke depan, kami berharap semakin banyak masyarakat yang menggunakan produk perbankan syariah," jelas dia.

BI mengakui, ekonomi syariah adalah salah satu sisi dari ekonomi konvensional yang terus dikembangkan. Perekonomian syariah memiliki peran sangat penting dan strategis dalam pembangunan nasional.

Ke depan, ekonomi syariah diharapkan menjadi solusi bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui sinergi dengan berbagai institusi pusat maupun daerah termasuk Bank Indonesia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0792 seconds (0.1#10.140)