Harga Minyak Dunia Melonjak Usai Melemah Akibat Badai Harvey
A
A
A
NEW YORK - Harga minyak dunia naik lebih dari 1% karena margin penyulutan global yang kuat dan pembukaan kembali kilang Pantai Teluk AS memberi pandangan yang lebih bullish setelah terjadi penurunan cukup tajam akibat Badai Harvey.
Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (7/9/2017), harga minyak brent menguat 82 sen ke level USD54,20 per barel. Sementara, harga minya AS, West Texas Intermediate (WTI) juga naik 50 sen menjadi USD49,16 per barel. Harga sedikit berubah setelah data industri menunjukkan stok minyak mentah AS meningkat pekan lalu.
Namun, para pedagang tetap waspada terhadap Badai Irma, yang masuk dalam daftar lima badai Atlantik yang paling kuat dalam 80 tahun terakhir, yang melewati Kepulauan Virgin paling utara pada Rabu siang dan menuju ke Florida pada akhir pekan ini.
Hal itu meningkatkan kekhawatiran akan dapat melumpuhkan pusat permintaan utama dan menyebabkan lebih banyak kekurangan bahan bakar. Ada juga badai tropis lainnya di tumit Irma.
"Semua orang hanya bergulat dengan serentetan badai yang terjadi di Teluk," kata John Kilduff, seorang partner di Again Capital.
Banyak kilang, jaringan pipa dan pelabuhan yang ditutup karena bawai Harvey yang terjadai 10 hari lalu. Pada Selasa, sekitar 3,8 juta barel per hari (bpd) kapasitas penyulingan, atau 20% dari total AS ditutup. Ini dibandingkan dengan 4,2 juta bpd pada puncak badai.
Phillips 66 memulai kembali kilang Sweeny, Texas pada Selasa, dan mengharapkan pabrik tersebut akan berproduksi penuh pada pertengahan September.
Infrastruktur energi Gulf Coast dan Karibia mulai bersiap untuk menghadapi badai Irma. BP Plc (BP.L) mengatakan akan mengevakuasi personil non-esensial dari platform Thunder Horse-nya di Teluk Meksiko, sementara Buckeye Partners (BPL.N) telah menutup terminal minyak Yabucoa di Puerto Riko dan bersiap menghadapi badai di dua terminal laut lainnya di Florida dan Bahama.
Terminal dan distributor minyak di Florida melacak badai tersebut, yang dapat mengurangi pengiriman bahan bakar ke negara bagian, yang sangat bergantung pada pengiriman bensin dan solar yang ditularkan melalui air.
Sekitar 250.000 bpd kapasitas penyulingan di Republik Dominika dan Kuba terletak pada jalur langsung badai Irma. Data penyimpanan mingguan diharapkan dapat memberikan pandangan yang lebih baik mengenai dampak Harvey terhadap persediaan bahan bakar AS. Meskipun beberapa analis mengatakan akan memakan waktu beberapa pekan lebih banyak untuk mendapatkan gambaran yang lengkap.
data dari kelompok industri American Petroleum Institute menunjukkan, stok minyak mentah AS naik pekan lalu, sementara persediaan bensin dan sulingan meningkat karena tingkat utilisasi kilang turun 11,1 poin persentase menjadi 83,9% dari kapasitas.
Data pemerintah pada Kamis diperkirakan akan mengkonfirmasi bahwa stok minyak mentah naik setelah sembilan penarikan mingguan berturut-turut, dengan analis memperkirakan kenaikan 4 juta barel.
Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (7/9/2017), harga minyak brent menguat 82 sen ke level USD54,20 per barel. Sementara, harga minya AS, West Texas Intermediate (WTI) juga naik 50 sen menjadi USD49,16 per barel. Harga sedikit berubah setelah data industri menunjukkan stok minyak mentah AS meningkat pekan lalu.
Namun, para pedagang tetap waspada terhadap Badai Irma, yang masuk dalam daftar lima badai Atlantik yang paling kuat dalam 80 tahun terakhir, yang melewati Kepulauan Virgin paling utara pada Rabu siang dan menuju ke Florida pada akhir pekan ini.
Hal itu meningkatkan kekhawatiran akan dapat melumpuhkan pusat permintaan utama dan menyebabkan lebih banyak kekurangan bahan bakar. Ada juga badai tropis lainnya di tumit Irma.
"Semua orang hanya bergulat dengan serentetan badai yang terjadi di Teluk," kata John Kilduff, seorang partner di Again Capital.
Banyak kilang, jaringan pipa dan pelabuhan yang ditutup karena bawai Harvey yang terjadai 10 hari lalu. Pada Selasa, sekitar 3,8 juta barel per hari (bpd) kapasitas penyulingan, atau 20% dari total AS ditutup. Ini dibandingkan dengan 4,2 juta bpd pada puncak badai.
Phillips 66 memulai kembali kilang Sweeny, Texas pada Selasa, dan mengharapkan pabrik tersebut akan berproduksi penuh pada pertengahan September.
Infrastruktur energi Gulf Coast dan Karibia mulai bersiap untuk menghadapi badai Irma. BP Plc (BP.L) mengatakan akan mengevakuasi personil non-esensial dari platform Thunder Horse-nya di Teluk Meksiko, sementara Buckeye Partners (BPL.N) telah menutup terminal minyak Yabucoa di Puerto Riko dan bersiap menghadapi badai di dua terminal laut lainnya di Florida dan Bahama.
Terminal dan distributor minyak di Florida melacak badai tersebut, yang dapat mengurangi pengiriman bahan bakar ke negara bagian, yang sangat bergantung pada pengiriman bensin dan solar yang ditularkan melalui air.
Sekitar 250.000 bpd kapasitas penyulingan di Republik Dominika dan Kuba terletak pada jalur langsung badai Irma. Data penyimpanan mingguan diharapkan dapat memberikan pandangan yang lebih baik mengenai dampak Harvey terhadap persediaan bahan bakar AS. Meskipun beberapa analis mengatakan akan memakan waktu beberapa pekan lebih banyak untuk mendapatkan gambaran yang lengkap.
data dari kelompok industri American Petroleum Institute menunjukkan, stok minyak mentah AS naik pekan lalu, sementara persediaan bensin dan sulingan meningkat karena tingkat utilisasi kilang turun 11,1 poin persentase menjadi 83,9% dari kapasitas.
Data pemerintah pada Kamis diperkirakan akan mengkonfirmasi bahwa stok minyak mentah naik setelah sembilan penarikan mingguan berturut-turut, dengan analis memperkirakan kenaikan 4 juta barel.
(izz)