Angkasa Pura II Lakukan Modernisasi Sistem Bandara Soetta
A
A
A
JAKARTA - PT Angkasa Pura II (AP II) pada hari ini, Senin 11 September 2017, memulai pendirian Airport Operation Control Center atau AOCC untuk mendukung Bandara International Soekarno-Hatta menjadi smart connected airport.
Adapun pendirian AOCC di Gedung 631, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, hasil kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan di bandara, yang terdiri dari unsur 4A yaitu Airport Operator, Airline Operator, Air Navigation, dan Authorities seperti karantina, bea cukai, imigrasi, kepolisian, dan lain sebagainya.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, AOCC merupakan salah satu upaya AP II dalam mengimplementasikan sistem teknologi informasi di bandara atau pembangunan soft infrastructure. Pembangunan soft infrastructure ini untuk mengimbangi pembangunan hard infrastructure seperti pembangunan terminal, apron, dan sebagainya yang telah dilakukan.
"AOCC juga membutuhkan integrasi dari sistem yang dimiliki masing-masing stakeholder bandara sehingga dapat berjalan secara maksimal," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (11/9/2017).
Dia menyampaikan, terlibatnya seluruh stakeholder bandara karena AOCC mengintegrasikan pengelolaan sumber daya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta agar dapat beroperasi secara efektif dan efisien sehingga mengakomodir terwujudnya keselamatan (safety), keamanan (security), pemenuhan atas regulasi (compliance), serta pelayanan (services).
Secara umum, fungsi AOCC adalah sebagai suatu command center untuk mengawasi operasional di sisi udara dan sisi darat serta mencakup seluruh aktivitas kedatangan dan keberangkatan di bandara.
Didirikannya AOCC ini didasari dari pertumbuhan industri penerbangan yang cukup signifikan setiap tahunnya dan membuat dinamika operasional semakin beragam.
"Melalui AOCC yang dapat memantau seluruh aktifitas di bandara secara real time, kami optimistis seluruh aspek berjalan dengan lancar sesuai regulasi disertai terciptanya ketepatan waktu pada operasional yang berujung pada peningkatan pelayanan kepada maskapai dan juga penumpang pesawat," kata Awaluddin.
AOCC sendiri dilengkapi sejumlah modul seperti Airport Operation Database (AODB), Airport Management System (AMS), Resources Management System (RMS), Network Management System (NMS), Airport Security System (ASS), dan Facility Engineering Management System (FEMS).
Dapat disampaikan, AODB berfungsi menyimpan data operasi kebandarudaraan. Lalu, AMS dan RMS berfungsi memonitor dan mengendalikan operasional bandara beserta pengaturan penggunaan resources semisal parking stands, boarding lounge, dan check-in counter.
Sementara itu, NMS menampilkan kinerja jaringan dan perangkat teknologi informasi dalam mengelola serta mendistribusikan data operasi ke sejumlah stakeholder, dan FEMS berfungsi untuk memonitor, mengendalikan dan mengelola kehandalan fasilitas-fasilitas utama bandara.
Di samping modul-modul tersebut, fasilitas yang terdapat di AOCC antara lain CCTV room, Emergency Situation Room, Meeting Room, dan Airport People Movers System Control Room.
Adapun pendirian AOCC di Gedung 631, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, hasil kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan di bandara, yang terdiri dari unsur 4A yaitu Airport Operator, Airline Operator, Air Navigation, dan Authorities seperti karantina, bea cukai, imigrasi, kepolisian, dan lain sebagainya.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, AOCC merupakan salah satu upaya AP II dalam mengimplementasikan sistem teknologi informasi di bandara atau pembangunan soft infrastructure. Pembangunan soft infrastructure ini untuk mengimbangi pembangunan hard infrastructure seperti pembangunan terminal, apron, dan sebagainya yang telah dilakukan.
"AOCC juga membutuhkan integrasi dari sistem yang dimiliki masing-masing stakeholder bandara sehingga dapat berjalan secara maksimal," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (11/9/2017).
Dia menyampaikan, terlibatnya seluruh stakeholder bandara karena AOCC mengintegrasikan pengelolaan sumber daya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta agar dapat beroperasi secara efektif dan efisien sehingga mengakomodir terwujudnya keselamatan (safety), keamanan (security), pemenuhan atas regulasi (compliance), serta pelayanan (services).
Secara umum, fungsi AOCC adalah sebagai suatu command center untuk mengawasi operasional di sisi udara dan sisi darat serta mencakup seluruh aktivitas kedatangan dan keberangkatan di bandara.
Didirikannya AOCC ini didasari dari pertumbuhan industri penerbangan yang cukup signifikan setiap tahunnya dan membuat dinamika operasional semakin beragam.
"Melalui AOCC yang dapat memantau seluruh aktifitas di bandara secara real time, kami optimistis seluruh aspek berjalan dengan lancar sesuai regulasi disertai terciptanya ketepatan waktu pada operasional yang berujung pada peningkatan pelayanan kepada maskapai dan juga penumpang pesawat," kata Awaluddin.
AOCC sendiri dilengkapi sejumlah modul seperti Airport Operation Database (AODB), Airport Management System (AMS), Resources Management System (RMS), Network Management System (NMS), Airport Security System (ASS), dan Facility Engineering Management System (FEMS).
Dapat disampaikan, AODB berfungsi menyimpan data operasi kebandarudaraan. Lalu, AMS dan RMS berfungsi memonitor dan mengendalikan operasional bandara beserta pengaturan penggunaan resources semisal parking stands, boarding lounge, dan check-in counter.
Sementara itu, NMS menampilkan kinerja jaringan dan perangkat teknologi informasi dalam mengelola serta mendistribusikan data operasi ke sejumlah stakeholder, dan FEMS berfungsi untuk memonitor, mengendalikan dan mengelola kehandalan fasilitas-fasilitas utama bandara.
Di samping modul-modul tersebut, fasilitas yang terdapat di AOCC antara lain CCTV room, Emergency Situation Room, Meeting Room, dan Airport People Movers System Control Room.
(ven)