BNI Siap Membangun 120 Rumah Layak bagi Pekerja
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) siap membangun 120 rumah rumah layak bagi pekerja Indonesia. Hal ini dalam mendukung Program Desa Migran Produktif (Desmigratif) yang diinisiasi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).
BNI juga sekaligus akan memberikan Desmigratif status sebagai Agen46 di 120 desa yang ditunjuk Kemnaker. Jumlah rumah desmigratif akan terus bertambah setiap tahunnya.
Direktur BNI Catur Budi Harto mengatakan, program Desmigratif sebagai upaya terobosan pemerintah bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk memberdayakan, meningkatkan pelayanan, serta memberi perlindungan bagi calon tenaga kerja Indonesia (CTKI) atau TKI di desa yang menjadi kantong-kantong TKI.
"Caranya dengan menawarkan program-program unggulan yang dibutuhkan CTKI/TKI dan keluarganya melalui pemanfaatan potensi lokal dengan tidak mengabaikan karakteristik daerah setempat," ujar Catur dalam rilisnya, Jakarta, Selasa (12/9/2017).
Dengan konsep ini, pemerintah desa akan lebih berperan aktif dalam peningkatan pelayanan penempatan dan perlindungan CTKI/TKI. Desa akan menjadi pusat layanan informasi, komunikasi, yang merupakan bagian dari proses penempatan dan perlindungan sejak pra penempatan, hingga kembali ke daerah asal.
Pembentukan Desmigratif merupakan salah satu solusi terbaik dan bentuk kepedulian dalam upaya meningkatkan pelayanan perlindungan kepada CTKI/TKI dan anggota keluarganya yang bersifat terkoordinasi dan terintegrasi antar kementerian/lembaga.
"BNI berkomitmen memberikan akses literasi keuangan dan layanan perbankan yang optimal bagi Calon TKI, TKI dan TKI Purna. Layanan perbankan BNI yang kami tawarkan antara lain pembukaan KPI, penyaluran KUR dan jasa remitansi atau pengiriman uang," ujar dia.
Sejalan dengan program pemerintah melalui kerja sama dengan BNP2TKI dalam penyediaan Service Keuangan Inklusif bagi TKI (SAKU TKI), Rumah Desmigratif juga akan dijadikan sebagai Agen 46. Di mana, Agen46 merupakan bentuk konkret dukungan BNI terhadap program peningkatan literasi dan inklusi keuangan yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Agen46 menjadi kepanjangan tangan BNI dalam memberikan layanan perbankan kepada masyarakat yang menetap di lokasi-lokasi yang jauh dari outlet atau fasilitas perbankan. Kini CTKI atau TKI yang baru pulang dari luar negeri pun bisa menjadi Agen46 BNI. Saat ini, BNI telah mengoperasikan lebih dari 50.000 Agen46 di seluruh Indonesia.
Calon TKI pada saat pelatihan dan sebelum berangkat dapat membuka rekening BNI yaitu Kartu Pekerja Indonesia di Rumah Desmigratif. Selain pembukaan rekening BNI juga akan menyediakan layanan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) TKI, transaksi pengiriman uang dan pembayaran iuran asuransi.
Jumlah TKI tumbuh yang terus meningkat setiap tahunnya menjadi potensi bisnis bagi BNI. Jumlah TKI sejak 2011 hingga 2017 (Maret) sebanyak 3,6 juta orang di luar negeri. Volume transaksi dari TKI ke Indonesia mencapai rata-rata Rp9,6 triliun per bulan. BNI sebagai bank dengan kantor cabang terbanyak di luar negeri merupakan salah satu bank utama dalam pelayanan remittansi ini.
BNI juga sekaligus akan memberikan Desmigratif status sebagai Agen46 di 120 desa yang ditunjuk Kemnaker. Jumlah rumah desmigratif akan terus bertambah setiap tahunnya.
Direktur BNI Catur Budi Harto mengatakan, program Desmigratif sebagai upaya terobosan pemerintah bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk memberdayakan, meningkatkan pelayanan, serta memberi perlindungan bagi calon tenaga kerja Indonesia (CTKI) atau TKI di desa yang menjadi kantong-kantong TKI.
"Caranya dengan menawarkan program-program unggulan yang dibutuhkan CTKI/TKI dan keluarganya melalui pemanfaatan potensi lokal dengan tidak mengabaikan karakteristik daerah setempat," ujar Catur dalam rilisnya, Jakarta, Selasa (12/9/2017).
Dengan konsep ini, pemerintah desa akan lebih berperan aktif dalam peningkatan pelayanan penempatan dan perlindungan CTKI/TKI. Desa akan menjadi pusat layanan informasi, komunikasi, yang merupakan bagian dari proses penempatan dan perlindungan sejak pra penempatan, hingga kembali ke daerah asal.
Pembentukan Desmigratif merupakan salah satu solusi terbaik dan bentuk kepedulian dalam upaya meningkatkan pelayanan perlindungan kepada CTKI/TKI dan anggota keluarganya yang bersifat terkoordinasi dan terintegrasi antar kementerian/lembaga.
"BNI berkomitmen memberikan akses literasi keuangan dan layanan perbankan yang optimal bagi Calon TKI, TKI dan TKI Purna. Layanan perbankan BNI yang kami tawarkan antara lain pembukaan KPI, penyaluran KUR dan jasa remitansi atau pengiriman uang," ujar dia.
Sejalan dengan program pemerintah melalui kerja sama dengan BNP2TKI dalam penyediaan Service Keuangan Inklusif bagi TKI (SAKU TKI), Rumah Desmigratif juga akan dijadikan sebagai Agen 46. Di mana, Agen46 merupakan bentuk konkret dukungan BNI terhadap program peningkatan literasi dan inklusi keuangan yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Agen46 menjadi kepanjangan tangan BNI dalam memberikan layanan perbankan kepada masyarakat yang menetap di lokasi-lokasi yang jauh dari outlet atau fasilitas perbankan. Kini CTKI atau TKI yang baru pulang dari luar negeri pun bisa menjadi Agen46 BNI. Saat ini, BNI telah mengoperasikan lebih dari 50.000 Agen46 di seluruh Indonesia.
Calon TKI pada saat pelatihan dan sebelum berangkat dapat membuka rekening BNI yaitu Kartu Pekerja Indonesia di Rumah Desmigratif. Selain pembukaan rekening BNI juga akan menyediakan layanan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) TKI, transaksi pengiriman uang dan pembayaran iuran asuransi.
Jumlah TKI tumbuh yang terus meningkat setiap tahunnya menjadi potensi bisnis bagi BNI. Jumlah TKI sejak 2011 hingga 2017 (Maret) sebanyak 3,6 juta orang di luar negeri. Volume transaksi dari TKI ke Indonesia mencapai rata-rata Rp9,6 triliun per bulan. BNI sebagai bank dengan kantor cabang terbanyak di luar negeri merupakan salah satu bank utama dalam pelayanan remittansi ini.
(izz)