Mobil Listrik Jadi Cara Pemerintah Wujudkan Ketahanan Energi

Rabu, 13 September 2017 - 11:21 WIB
Mobil Listrik Jadi Cara Pemerintah Wujudkan Ketahanan Energi
Mobil Listrik Jadi Cara Pemerintah Wujudkan Ketahanan Energi
A A A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menuturkan bahwa pemerintah sangat mendorong pengembangan mobil listrik di Indonesia. Mobil listrik bahkan menjadi salah satu cara pemerintah mewujudkan ketahanan energi nasional.

(Baca Juga: Menteri Jonan Buka Pameran Indo EBTKE ConEx 2017)

Dia mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menugaskan dirinya untuk membuat rancangan peraturan soal mobil listrik. Pemerintah juga akan memberikan keistimewaan berupa insentif fiskal bagi perusahaan yang menggarap proyek mobil listrik.

"Dua bulan lalu Pak Presiden menugaskan kami untuk membuat rancangan peraturan tentang mobil listrik. Presiden mendorong sangat kuat untuk implementasi mobil listrik. Pemerintah tidak bisa buat sendiri, jadi insentif fiskal," katanya di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (13/9/2017).

Mantan Menteri Perhubungan ini menyebutkan, saat ini produksi minyak nasional hanya sekitar 800 ribu barel per hari (bph). Sementara kebutuhannya saat ini mencapai 1,6 juta bph.

Menurutnya, untuk mengerek produksi minyak nasional guna memenuhi kebutuhan dalam negeri bukan sesuatu yang mudah. Bahkan, butuh waktu sekitar 10-15 tahun untuk mengerek produksi minyak nasional hingga 2 juta bph.

"Tantangannya tidak mudah, eksplorasi sampai menghasilkan first oil sekurangnya butuh 10-15 tahun. Kalau mau dipendekkan, paling pendek 10 tahun, padahal kebutuhan BBM untuk transportasi makin meningkat. Sekarang kebutuhannya 1,6 juta bph, kalau pertumbuhannya 5% tiap tahun, kira-kira di 2025 sekitar 2 juta bph," ujra Jonan.

Untuk itu, kata dia, mobil listrik bisa menjadi solusi mengatasi ketimpangan produksi dan kebutuhan minyak di dalam negeri. Selain itu, mobil listrik juga mendorong ketahanan energi nasional.

"Kalau ada mobil listrik, energi primernya bisa berasal dari EBT mulai dari geothermal, solar dan sebagainya, hydro dan juga dari energi fosil yang kita punya, yaitu gas bumi dan batu bara. Ini penting untuk mendorong energy security di dalam negeri," terangnya.

Apalagi, tambah mantan Bos KAI ini, beberapa negara di dunia bahkan telah memutuskan untuk melarang penjualan mobil berbahan bakar fosil. "Kalau bisa mulai berjalan, Prancis 2040 sudah tidak boleh menjual mobil bahan bakar fosil, India 2030. Kita juga akan mendorong supaya energy security kita naik," kata dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5205 seconds (0.1#10.140)