PLN Tingkatkan Pasokan Listrik Industri
A
A
A
BEKASI - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN terus berupaya meningkatkan pasokan listrik pelanggan industri. Upaya itu merupakan komitmen perseroan menyediakan listrik yang handal dan mendorong pertumbuhan industri.
"PLN bersama 31 pelanggan khususnya di kawasan Bekasi telah menandatangani kerjasama dengan pelanggan industri sebesar 630 megawatt. Semoga ini menjadi tanda pertumbuhan ekonomi kita," ujar Direktur PLN Regional Jawa Bagian Tengah Amir Rosidin, usai penandatanganan kontrak kerja sama dengan 31 pelanggan bisnis dan industri di PLN Area Bekasi, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (13/9/2017).
Menurut dia, dalam rangka menyuplai pasokan daya ke pelanggan besar khususnya industri PLN sudah merencanakan penambahan instalasi. Adapun dari sejumlah pelanggan tersebut PLN menandatangani Head Of Agreement dengan PT Gunung Rajapaksi dari daya sebelumnya 100 MW ke 200 MW dan PT Gunung Garuda untuk penambahan daya dari 115 MW menjadi 215 MW.
Hal tersebut menjadikan Gunung Steel Group sebagai pelanggan PLN terbesar se-Indonesia dengan total daya terpasang sebesar 415 MW atau setara dengan 1 unit pembangkit listrik tenaga uap skala menengah. Selebihnya digunakan untuk pelanggan besar yang jumlahnya mencapai 29 pelanggan dengan total kapasitas 415 MW. "Rencananya Gunung Garuda akan beroperasi dengan membangun land baru pada 2019. Sehingga kita punya kesepakatan untuk menyuplai ke mereka," kata dia.
Dia mengatakan, strategi suplai daya yang dilakukan PLN untuk pelanggan-pelanggan besar di kawasan industri selain membangun instalasi dan meramalkan beban pelanggan, PLN juga membangun infrastruktur listrik berupa Gardu Induk atau bisa jadi membangun pembangkit di dekat lokasi pelanggan. Untuk konsumen besat listrik di pasok dengan tegangan 20 kV dengan daya tersambung di atas 200 kVa per pelanggan.
Sedangkan untuk konsumsi skala sangat besar listrik dipasok dengan tegangan 70 kV atau 150 kV dengan daya tersambung per pelanggan 350 MvA ke atas. "Ini merupakan keyakinan industri bahwa proyek-proyek PLN sudah jalan sehingga mereka ingin menambah daya atau pasangan baru," kata dia.
Sambung Amir menerangkan, penambahan daya atau pelanggan baru secara kolektif baik industri, bisnis, ataupun rumah tangga tidak hanya di wilayah Jawa Barat akan tetapi juga terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. PLN menargetkan setiap tahun 3-4 juta pelanggan dengan jumlah pelanggan di Jawa Barat mencapai 750.000 pelanggan.
Sementara untuk total pelanggan di Bekasi secara kolektif saat ini mencapai 1,5 juta pelanggan dengan rata-rata penyambungan per bulan sekitar 10.000 pelanggan. Sementara untuk periode Januari-Agustus yang sudah tersambung di area Bekasi 76.000 pelanggan khususnya untuk perumahan. "Artinya kalau per bulan 10.000 per hari itu sekitar 300 pelanggan tersambung di Bekasi," terangnya.
Berdasarkan data PLN sejumlah infratruktur kelistrikan telah disiapkan melalui program 35.000 megawatt (MW). Secara total sampai Juli 2017 kemajuan pembangunan pembangkit yang sudah dalam tahap commercial operation date (COD) sebesar 758 MW kemudian yang dalam fase konstruksi mencapai 14.593 MW dan fase penandatangan power purchase agreement (PPA) 8.150 MW.
Di sisi lain untuk 5.355 MW dalam proses pengadaan dan 6.970 MW dalam tahap perencanaan. Total kapasitas pembangkit listrik program 35.000 MW yang direncanakan pembangunannya sampai 2019 sebesar 35.826 MW. Sedangkan pembangunan transmisi sampai Juli telah dibangun sepanjang 6.548 kilometer sirkuit telah energize. Sedangkan untuk transmisi yang masih dalam proses pra konstruksi sepanjang 24.449 kms. Secara total target PLN membangun transmisi tersebar sepanjang 46.872 kms.
PLN juga menargetkan pembangunan gardu induk mencapai 108.879 MVA. Sampai Juli 2017 pembangunan GI sangat signifikan yaitu sebesar 24.918 MVA sudah energize. Sementara itu yang masuk dalam tahap konstruksi sebesar 26.889 MVA dan tahap pra-konstruksi sebesar 57.162 MVA.
Dengan adanya berbagai program yang dicanangkan PLN dan program 35.000 MW, kondisi sistem kelistrikan di Indonesia sudah cukup baik bahkan di sejumlah daerah mempunyai cadangan listrik yang cukup besar tidak mengalami defisit tetapi justru mengalami surplus listrik.
Di Jawa cadangan listriknya mencapai 7.432 MW, di Sumatera Bagian Utara cadangan listriknya mencapai 413 MW, di Sumatera Bagian Selatan cadangannya mencapai 531 MW. Selain itu kondisi kelistrikan di daerah lain seperti Tanjung Pinang, Bangka, dan Belitung cadangannya lebih 50%.
Tidak hanya itu, kondisi listrik di daerah lain seperti Kalimantan dan kawasan timur Indonesia juga sudah cukup baik. Sistem besar di Kalimantan dan kawasan timur Indonesia siap menampung masuknya investor untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"PLN bersama 31 pelanggan khususnya di kawasan Bekasi telah menandatangani kerjasama dengan pelanggan industri sebesar 630 megawatt. Semoga ini menjadi tanda pertumbuhan ekonomi kita," ujar Direktur PLN Regional Jawa Bagian Tengah Amir Rosidin, usai penandatanganan kontrak kerja sama dengan 31 pelanggan bisnis dan industri di PLN Area Bekasi, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (13/9/2017).
Menurut dia, dalam rangka menyuplai pasokan daya ke pelanggan besar khususnya industri PLN sudah merencanakan penambahan instalasi. Adapun dari sejumlah pelanggan tersebut PLN menandatangani Head Of Agreement dengan PT Gunung Rajapaksi dari daya sebelumnya 100 MW ke 200 MW dan PT Gunung Garuda untuk penambahan daya dari 115 MW menjadi 215 MW.
Hal tersebut menjadikan Gunung Steel Group sebagai pelanggan PLN terbesar se-Indonesia dengan total daya terpasang sebesar 415 MW atau setara dengan 1 unit pembangkit listrik tenaga uap skala menengah. Selebihnya digunakan untuk pelanggan besar yang jumlahnya mencapai 29 pelanggan dengan total kapasitas 415 MW. "Rencananya Gunung Garuda akan beroperasi dengan membangun land baru pada 2019. Sehingga kita punya kesepakatan untuk menyuplai ke mereka," kata dia.
Dia mengatakan, strategi suplai daya yang dilakukan PLN untuk pelanggan-pelanggan besar di kawasan industri selain membangun instalasi dan meramalkan beban pelanggan, PLN juga membangun infrastruktur listrik berupa Gardu Induk atau bisa jadi membangun pembangkit di dekat lokasi pelanggan. Untuk konsumen besat listrik di pasok dengan tegangan 20 kV dengan daya tersambung di atas 200 kVa per pelanggan.
Sedangkan untuk konsumsi skala sangat besar listrik dipasok dengan tegangan 70 kV atau 150 kV dengan daya tersambung per pelanggan 350 MvA ke atas. "Ini merupakan keyakinan industri bahwa proyek-proyek PLN sudah jalan sehingga mereka ingin menambah daya atau pasangan baru," kata dia.
Sambung Amir menerangkan, penambahan daya atau pelanggan baru secara kolektif baik industri, bisnis, ataupun rumah tangga tidak hanya di wilayah Jawa Barat akan tetapi juga terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. PLN menargetkan setiap tahun 3-4 juta pelanggan dengan jumlah pelanggan di Jawa Barat mencapai 750.000 pelanggan.
Sementara untuk total pelanggan di Bekasi secara kolektif saat ini mencapai 1,5 juta pelanggan dengan rata-rata penyambungan per bulan sekitar 10.000 pelanggan. Sementara untuk periode Januari-Agustus yang sudah tersambung di area Bekasi 76.000 pelanggan khususnya untuk perumahan. "Artinya kalau per bulan 10.000 per hari itu sekitar 300 pelanggan tersambung di Bekasi," terangnya.
Berdasarkan data PLN sejumlah infratruktur kelistrikan telah disiapkan melalui program 35.000 megawatt (MW). Secara total sampai Juli 2017 kemajuan pembangunan pembangkit yang sudah dalam tahap commercial operation date (COD) sebesar 758 MW kemudian yang dalam fase konstruksi mencapai 14.593 MW dan fase penandatangan power purchase agreement (PPA) 8.150 MW.
Di sisi lain untuk 5.355 MW dalam proses pengadaan dan 6.970 MW dalam tahap perencanaan. Total kapasitas pembangkit listrik program 35.000 MW yang direncanakan pembangunannya sampai 2019 sebesar 35.826 MW. Sedangkan pembangunan transmisi sampai Juli telah dibangun sepanjang 6.548 kilometer sirkuit telah energize. Sedangkan untuk transmisi yang masih dalam proses pra konstruksi sepanjang 24.449 kms. Secara total target PLN membangun transmisi tersebar sepanjang 46.872 kms.
PLN juga menargetkan pembangunan gardu induk mencapai 108.879 MVA. Sampai Juli 2017 pembangunan GI sangat signifikan yaitu sebesar 24.918 MVA sudah energize. Sementara itu yang masuk dalam tahap konstruksi sebesar 26.889 MVA dan tahap pra-konstruksi sebesar 57.162 MVA.
Dengan adanya berbagai program yang dicanangkan PLN dan program 35.000 MW, kondisi sistem kelistrikan di Indonesia sudah cukup baik bahkan di sejumlah daerah mempunyai cadangan listrik yang cukup besar tidak mengalami defisit tetapi justru mengalami surplus listrik.
Di Jawa cadangan listriknya mencapai 7.432 MW, di Sumatera Bagian Utara cadangan listriknya mencapai 413 MW, di Sumatera Bagian Selatan cadangannya mencapai 531 MW. Selain itu kondisi kelistrikan di daerah lain seperti Tanjung Pinang, Bangka, dan Belitung cadangannya lebih 50%.
Tidak hanya itu, kondisi listrik di daerah lain seperti Kalimantan dan kawasan timur Indonesia juga sudah cukup baik. Sistem besar di Kalimantan dan kawasan timur Indonesia siap menampung masuknya investor untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
(akr)