IHSG Dibuka Positif Saat Bursa Asia Rontok Jelang Putusan The Fed
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (20/9/2017) dibuka menguat 0,01% atau 0,88 poin ke level 5.902,21.
Kemarin, indeks ditutup naik 16,72 poin atau 0,28% ke 5.901,33. Dan sepanjang Selasa lewat, IHSG diperdagangkan di level 5.868,34-5.901,33.
Mayoritas sektor saham dibuka positif, sehingga mengerek IHSG ke zona hijau ditengah rontoknya saham-saham Asia menjelang pengumuman kebijakan moneter oleh The Fed. Saham industri dasar mencatat naik 0,60%, diikuti pertambangan 0,52%, dan perdagangan 0,40%.
Dari 311 saham yang diperdagangkan, 110 naik, 109 stagnan, dan 92 tertekan. Nilai transaksi saham mencapai Rp1,10 triliun dari 1,55 miliar lot saham. Transaksi bersih asing negatif Rp37,10 miliar dengan aksi jual asing Rp681,27 miliar berbanding aksi beli asing Rp644,16 miliar.
Sementara itu, pasar Asia mendapat tekanan pada Rabu ini, karena investor menunggu berita kebijakan moneter dalam pertemuan dua hari Federal Reserve. Melansir dari CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,05% setelah melonjak mendekati 2% pada Selasa kemarin.
Di Selat Korea, Kospi tergelincir 0,14%. Keuntungan di saham mobil terhapus oleh kerugian di saham teknologi dan ritel, dimana saham Hyundai Motor naik 0,71%, Samsung Electronics turun 0,19% dan Lotte Shopping turun 3,03%.
ASX 200 Australia turun 0,27%, dengan saahm telekomunikasi turun 0,88% dan saham keuangan turun 0,51%.
Pasar China juga serupa, dengan indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,05%. Shanghai turun 0,13% dan Shenzhen diperdagangkan melemah 0,084%.
The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil saat mengumumkan keputusan suku bunga pada hari Rabu waktu AS. Adapun investor menunggu rincian tentang bagaimana bank sentral akan melepas neraca sebesar USD4,5 triliun.
Kemarin, indeks ditutup naik 16,72 poin atau 0,28% ke 5.901,33. Dan sepanjang Selasa lewat, IHSG diperdagangkan di level 5.868,34-5.901,33.
Mayoritas sektor saham dibuka positif, sehingga mengerek IHSG ke zona hijau ditengah rontoknya saham-saham Asia menjelang pengumuman kebijakan moneter oleh The Fed. Saham industri dasar mencatat naik 0,60%, diikuti pertambangan 0,52%, dan perdagangan 0,40%.
Dari 311 saham yang diperdagangkan, 110 naik, 109 stagnan, dan 92 tertekan. Nilai transaksi saham mencapai Rp1,10 triliun dari 1,55 miliar lot saham. Transaksi bersih asing negatif Rp37,10 miliar dengan aksi jual asing Rp681,27 miliar berbanding aksi beli asing Rp644,16 miliar.
Sementara itu, pasar Asia mendapat tekanan pada Rabu ini, karena investor menunggu berita kebijakan moneter dalam pertemuan dua hari Federal Reserve. Melansir dari CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,05% setelah melonjak mendekati 2% pada Selasa kemarin.
Di Selat Korea, Kospi tergelincir 0,14%. Keuntungan di saham mobil terhapus oleh kerugian di saham teknologi dan ritel, dimana saham Hyundai Motor naik 0,71%, Samsung Electronics turun 0,19% dan Lotte Shopping turun 3,03%.
ASX 200 Australia turun 0,27%, dengan saahm telekomunikasi turun 0,88% dan saham keuangan turun 0,51%.
Pasar China juga serupa, dengan indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,05%. Shanghai turun 0,13% dan Shenzhen diperdagangkan melemah 0,084%.
The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil saat mengumumkan keputusan suku bunga pada hari Rabu waktu AS. Adapun investor menunggu rincian tentang bagaimana bank sentral akan melepas neraca sebesar USD4,5 triliun.
(ven)