Harga Minyak Mentah Dunia Dekati Posisi Tertinggi
A
A
A
TOKYO - Harga minyak mentah dunia mengalami sedikit perubahan dalam awal perdagangan hari ini, Senin (25/9/2017) untuk menjaga sebagian besar keuntungan dari sesi sebelumnya. Meski sedikit menyusut, namun posisi minyak dunia masih mencoba mendekati posisi tertinggi bulan ini.
Sementara produsen utama minyak dunia yang menggelar pertemuan di Wina mengatakan pasar sedang menuju keseimbangan. Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia ditambah beberapa produsen lainnya tercatat sudah memangkas produksi mereka sekitar 1,8 juta barel per hari sejak awal 2017 lalu.
Langlah OPEC serta negara produsen besar lainnya turut membantu mengangkat harga minyak dunia sekitar 15% dalam tiga bulan. Menteri minyak Kuwaiti Essam al-Marzouq, yang mengetuai Rapat Komite bersama Menteri pemantauan, Jumat lalu mengatakan pangkas produksi yang diusung OPEC terimbas berkurangnya persediaan minyak global.
Tercatat, Brent untuk pengiriman Desember sedikit menyusut 3 sen di level USD56.83 per barel pada pukul 0304 GMT untuk mendekati posisi tertinggi sejak Maret. Sedangkan minyak Amerika Serikat untuk pengiriman Desember menyusut 8 sen pada posisi USD50,58/barel atau meningkat 0,2% dibandingkan hari Jumat.
Menteri energi Rusia mengatakan tidak ada keputusan untuk memperluas output hingga akhir Maret yang diharapkan sebelum Januari, meskipun Menteri lainnya menyarankan suatu keputusan dapat diambil sebelum akhir tahun ini.
"Masih ada cukup waktu untuk memutuskan apakah produsen akan memperpanjang output sebelum Maret. Minyak relatif di bawah harga apabila dibandingkan pasar lainnya, tapu kenaikan apapun akan diimbangi oleh meningkatnya produksi serpih minyak," ucap Ekonom Senior Mitsubishi UFJ Research and Consulting Tomomichi Akuta.
Sementara produsen utama minyak dunia yang menggelar pertemuan di Wina mengatakan pasar sedang menuju keseimbangan. Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia ditambah beberapa produsen lainnya tercatat sudah memangkas produksi mereka sekitar 1,8 juta barel per hari sejak awal 2017 lalu.
Langlah OPEC serta negara produsen besar lainnya turut membantu mengangkat harga minyak dunia sekitar 15% dalam tiga bulan. Menteri minyak Kuwaiti Essam al-Marzouq, yang mengetuai Rapat Komite bersama Menteri pemantauan, Jumat lalu mengatakan pangkas produksi yang diusung OPEC terimbas berkurangnya persediaan minyak global.
Tercatat, Brent untuk pengiriman Desember sedikit menyusut 3 sen di level USD56.83 per barel pada pukul 0304 GMT untuk mendekati posisi tertinggi sejak Maret. Sedangkan minyak Amerika Serikat untuk pengiriman Desember menyusut 8 sen pada posisi USD50,58/barel atau meningkat 0,2% dibandingkan hari Jumat.
Menteri energi Rusia mengatakan tidak ada keputusan untuk memperluas output hingga akhir Maret yang diharapkan sebelum Januari, meskipun Menteri lainnya menyarankan suatu keputusan dapat diambil sebelum akhir tahun ini.
"Masih ada cukup waktu untuk memutuskan apakah produsen akan memperpanjang output sebelum Maret. Minyak relatif di bawah harga apabila dibandingkan pasar lainnya, tapu kenaikan apapun akan diimbangi oleh meningkatnya produksi serpih minyak," ucap Ekonom Senior Mitsubishi UFJ Research and Consulting Tomomichi Akuta.
(akr)