Sri Mulyani Cermati Imbas Kondisi Geopolitik Korut ke Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mencemaskan kondisi geopolitik di Korea Utara (Korut) yang semakin memanas akan berdampak ke ekonomi global, lantaran menimbulkan ketidakpastian terutama di negara-negara Asia. Menurutnya kondisi tersebut juga berpotensi mengusik ekonomi Indonesia.
Guna menghalau ketidakpastian, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menyoroti perlunya perkuat ekonomi domestik. "Ya enggak, kondisi global jadi salah satu sumber uncertainty, maka untuk bisa pertahankan growth kita harus tetap make sure yang di dalam negeri juga akan tetap kuat," ujar Sri Mulyani di Energy Building, Jakarta, Selasa (3/10/2017).
Lebih lanjut, Menkeu menegaskan situasi geopolitik yang terjadi di Korea Utara dikhawatirkan akan menganggu pertumbuhan negara-negara di Asia. Terlebih lagi, perekonomian di negara-negara tersebut selama ini lebih banyak dari investasi yang meningkat.
Sri Mulyani mengatakan juga saat ini pemerintah masih terus menjaga pola konsumsi masyarakat karena belum tumbuh signifikan meskipun pertumbuhan ekonomi berada di angka yang baik. "Isu mengenai consumption masih fokus dan menjadi suatu hal yang juga World Bank pun belum tahu kenapa itu menjadi salah satu yang penting," sambungnya.
Saat ini, lanjut dia, fenomenanya yang harus diperhatikan yakni bagaimana reaksi dari kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah, lantaran sangat bergantung pada analisa data. "Nampaknya World Bank juga masih akan membutuhkan pemahaman karena jika dari faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi, mereka menyebut dalam laporannya mestinya baik ya. Mungkin perlu untuk diteliti lebih jauh mengenai konsumsi kita khususnya konsumsi rumah tangga," pungkasnya.
Guna menghalau ketidakpastian, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menyoroti perlunya perkuat ekonomi domestik. "Ya enggak, kondisi global jadi salah satu sumber uncertainty, maka untuk bisa pertahankan growth kita harus tetap make sure yang di dalam negeri juga akan tetap kuat," ujar Sri Mulyani di Energy Building, Jakarta, Selasa (3/10/2017).
Lebih lanjut, Menkeu menegaskan situasi geopolitik yang terjadi di Korea Utara dikhawatirkan akan menganggu pertumbuhan negara-negara di Asia. Terlebih lagi, perekonomian di negara-negara tersebut selama ini lebih banyak dari investasi yang meningkat.
Sri Mulyani mengatakan juga saat ini pemerintah masih terus menjaga pola konsumsi masyarakat karena belum tumbuh signifikan meskipun pertumbuhan ekonomi berada di angka yang baik. "Isu mengenai consumption masih fokus dan menjadi suatu hal yang juga World Bank pun belum tahu kenapa itu menjadi salah satu yang penting," sambungnya.
Saat ini, lanjut dia, fenomenanya yang harus diperhatikan yakni bagaimana reaksi dari kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah, lantaran sangat bergantung pada analisa data. "Nampaknya World Bank juga masih akan membutuhkan pemahaman karena jika dari faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi, mereka menyebut dalam laporannya mestinya baik ya. Mungkin perlu untuk diteliti lebih jauh mengenai konsumsi kita khususnya konsumsi rumah tangga," pungkasnya.
(akr)