Tarif KA Ekonomi dari Bandung Naik Rp3.000-Rp16.000
A
A
A
BANDUNG - Penyesuaian tarif kereta api (KA) ekonomi bersubsidi atau public service obligation (PSO) jarak jauh dan sedang yang diberlakukan pemerintah per 1 Januari 2018 berakibat pada kenaikan tarif empat KA yang beroperasi di Daop II Bandung, Jawa Barat.
Tarif KA itu naik bervariasi antara Rp3.000-Rp16.000. KA Kahuripan (Blitar-Kiaracondong) naik Rp11.000 dari semula Rp84.000 menjadi Rp95.000. KA Pasundan (Surabaya-Guber-Kiaracondong) naik Rp16.000 atau sekitar 15% dari Rp94.000 menjadi Rp110.000. Terakhir, KA Kutojaya Selatan (Kutoarjo-Kiaracondong) naik Rp3.000 dari Rp62.000 menjadi Rp65.000.
Selain itu, satu rangkaian KA ekonomi yang juga melintas di Bandung adalah KA Serayu Pagi dan KA Serayu Malam. Kereta api yang melayani rute Purwokerto-Kroya-Pasar Senen itu mengalami kenaikan Rp3.000 dari Rp67.000 menjadi Rp70.000 per orang.
"Kenaikan tarif KA ekonomi disesuaikan dengan tingginya biaya operasional. Itu (tarif) yang menentukan pemerintah, karena kereta disubsidi. Berbeda dengan KA non-ekonomi, kami (KAI) yang menentukan," kata Manajer Humas Daop II Bandung, Joni Martinus di Bandung, Rabu (4/10/2017).
Kenaikan tarif KA ekonomi didasarkan pada Peraturan Menteri Perhubungan RI No. 42 tahun 2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Perhubungan No. 35 Tahun 2016 tentang Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api Pelayanan Kelas Ekonomi untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik (PSO).
Atas kenaikan tersebut, lanjut Joni, pihaknya optimistis KA ekonomi tetap menjadi pilihan utama masyarakat. KA ekonomi PSO masih menggunakan tarif yang cukup murah, di bawah rata-rata tarif moda transportasi umum lainnya. Dia mencontohkan, KA Serayu hanya dibanderol Rp70.000 rute Jakarta-Purwokerto.
Selama ini, lanjut dia, okupansi KA ekonomi cukup bagus, rata-rata 90%-100%. Bahkan, tingkat booking KA ekonomi tergolong tinggi, dimana masyarakat memesan jauh-jauh hari sebelum hari keberangkatan agar mendapatkan tiket.
Joni menyebut, setiap KA ekonomi, rata-rata membawa 7-8 gerbong. Setiap gerbong berisi 100 tempat duduk. Saat ini, seluruh KA ekonomi dilengkapi fasilitas kipas angin untuk pendingin ruangan.
Sementara itu, VP Public Relations PT KAI Agus Komarudin mengatakan, pada dasarnya pemberlakuan tarif tersebut berlaku mulai 7 Juli 2017. Namun atas instruksi pemerintah, kebijakan itu baru akan diterapkan pada kereta api ekonomi untuk keberangkatan 1 Januari 2018.
"Penyesuaian tarif ini diberlakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa KA ekonomi bersubsidi," kata Agus.
Menurut dia, total terdapat 20 rute perjalanan KA ekonomi yang mengalami penyesuaian tarif. KA tersebut beroperasi di Pulau Jawa dan Sumatra. Pemesanan KA ekonomi dapat dilakukan mulai 2 November 2017 untuk keberangkatan 1 Januari 2018 (H-60).
Tarif KA itu naik bervariasi antara Rp3.000-Rp16.000. KA Kahuripan (Blitar-Kiaracondong) naik Rp11.000 dari semula Rp84.000 menjadi Rp95.000. KA Pasundan (Surabaya-Guber-Kiaracondong) naik Rp16.000 atau sekitar 15% dari Rp94.000 menjadi Rp110.000. Terakhir, KA Kutojaya Selatan (Kutoarjo-Kiaracondong) naik Rp3.000 dari Rp62.000 menjadi Rp65.000.
Selain itu, satu rangkaian KA ekonomi yang juga melintas di Bandung adalah KA Serayu Pagi dan KA Serayu Malam. Kereta api yang melayani rute Purwokerto-Kroya-Pasar Senen itu mengalami kenaikan Rp3.000 dari Rp67.000 menjadi Rp70.000 per orang.
"Kenaikan tarif KA ekonomi disesuaikan dengan tingginya biaya operasional. Itu (tarif) yang menentukan pemerintah, karena kereta disubsidi. Berbeda dengan KA non-ekonomi, kami (KAI) yang menentukan," kata Manajer Humas Daop II Bandung, Joni Martinus di Bandung, Rabu (4/10/2017).
Kenaikan tarif KA ekonomi didasarkan pada Peraturan Menteri Perhubungan RI No. 42 tahun 2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Perhubungan No. 35 Tahun 2016 tentang Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api Pelayanan Kelas Ekonomi untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik (PSO).
Atas kenaikan tersebut, lanjut Joni, pihaknya optimistis KA ekonomi tetap menjadi pilihan utama masyarakat. KA ekonomi PSO masih menggunakan tarif yang cukup murah, di bawah rata-rata tarif moda transportasi umum lainnya. Dia mencontohkan, KA Serayu hanya dibanderol Rp70.000 rute Jakarta-Purwokerto.
Selama ini, lanjut dia, okupansi KA ekonomi cukup bagus, rata-rata 90%-100%. Bahkan, tingkat booking KA ekonomi tergolong tinggi, dimana masyarakat memesan jauh-jauh hari sebelum hari keberangkatan agar mendapatkan tiket.
Joni menyebut, setiap KA ekonomi, rata-rata membawa 7-8 gerbong. Setiap gerbong berisi 100 tempat duduk. Saat ini, seluruh KA ekonomi dilengkapi fasilitas kipas angin untuk pendingin ruangan.
Sementara itu, VP Public Relations PT KAI Agus Komarudin mengatakan, pada dasarnya pemberlakuan tarif tersebut berlaku mulai 7 Juli 2017. Namun atas instruksi pemerintah, kebijakan itu baru akan diterapkan pada kereta api ekonomi untuk keberangkatan 1 Januari 2018.
"Penyesuaian tarif ini diberlakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa KA ekonomi bersubsidi," kata Agus.
Menurut dia, total terdapat 20 rute perjalanan KA ekonomi yang mengalami penyesuaian tarif. KA tersebut beroperasi di Pulau Jawa dan Sumatra. Pemesanan KA ekonomi dapat dilakukan mulai 2 November 2017 untuk keberangkatan 1 Januari 2018 (H-60).
(ven)