Sambut Era Ekonomi Digital, Jokowi Ingin Ada Pameran Dagang Virtual
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan adanya pameran dagang virtual (virtual showroom) di Indonesia. Hal ini dalam rangka menyambut era ekonomi digital yang sudah mulai masuk ke Tanah Air.
Dia mengatakan, pergeseran perdagangan dari offline ke online sudah tidak bisa dihindarkan. Untuk itu, pemerintah dan dunia usaha harus cepat tanggap agar Indonesia tidak ketinggalan dengan negara lain.
"Antisipasi terhadap pergeseran perdagangan dari offline ke online. Perubahan digital sudah tidak bisa dilawan, dan harus dirangkul untuk meningkatkan perdagangan kita," katanya di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Rabu (11/10/2017).
Menurut Jokowi, salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan membuat pameran perdagangan virtual. Dengan begitu, para pembeli (buyer) dapat berinteraksi tanpa perlu menunggu adanya pameran. "Kita kenapa tidak buat virtual showroom, jadi interaksinya bisa langsung tanpa harus menunggu expo," imbuh dia.
Terlepas dari hal itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengingatkan agar Indonesia terus membuka pasar ekspor baru yang nontradisional. Adapun pasar-pasar baru tersebut antara lain Afrika, Eurasia, Timur Tengah, Asia Selatan, Turki, hingga Vietnam.
"Lihat kebutuhan mereka yang belum dipenuhi, dan munculkan industri baru kita di indonesia. Ini harus cepat sebelum didahului negara lain," tandasnya.
Dia mengatakan, pergeseran perdagangan dari offline ke online sudah tidak bisa dihindarkan. Untuk itu, pemerintah dan dunia usaha harus cepat tanggap agar Indonesia tidak ketinggalan dengan negara lain.
"Antisipasi terhadap pergeseran perdagangan dari offline ke online. Perubahan digital sudah tidak bisa dilawan, dan harus dirangkul untuk meningkatkan perdagangan kita," katanya di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Rabu (11/10/2017).
Menurut Jokowi, salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan membuat pameran perdagangan virtual. Dengan begitu, para pembeli (buyer) dapat berinteraksi tanpa perlu menunggu adanya pameran. "Kita kenapa tidak buat virtual showroom, jadi interaksinya bisa langsung tanpa harus menunggu expo," imbuh dia.
Terlepas dari hal itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengingatkan agar Indonesia terus membuka pasar ekspor baru yang nontradisional. Adapun pasar-pasar baru tersebut antara lain Afrika, Eurasia, Timur Tengah, Asia Selatan, Turki, hingga Vietnam.
"Lihat kebutuhan mereka yang belum dipenuhi, dan munculkan industri baru kita di indonesia. Ini harus cepat sebelum didahului negara lain," tandasnya.
(akr)