Lunasi Utang, Anak Usaha Jasa Marga Terbitkan Obligasi Rp1,5 T
A
A
A
JAKARTA - Anak usaha PT Jasa Marga Tbk (JSMR) yaitu PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) akan menerbitkan pembiayaan ulang atau refinancing berupa obligasi untuk melunasi utang dari pembangunan ruas tol JORR W2 Utara atau Kebon Jeruk-Ulujami yang telah beroperasi penuh sejak 2014.
Saat ini Jasa Marga memiliki 18 ruas tol baru yang sebagian besar masih dalam tahap pembangunan dan beberapa lagi telah beroperasi. Sesuai karakteristiknya, jalan tol merupakan bisnis jangka panjang yang membutuhkan alternatif pendanaan yang sesuai dengan karakteristiknya.
Salah satu alternatif pendanaan yang dilakukan adalah dengan penerbitan project bond yang bertujuan agar perusahaan mendapatkan bunga yang tetap selama periode pinjaman dan juga pembayaran pokok atas pinjaman dapat menyesuaikan kemampuan cash flow dari project.
"Penggunaan obligasi sebanyak 90% untuk pelunasan JORR W2 utara, pelunasan kredit. Lalu 8% sebagai penyisihan dana cadangan dan sisanya pembayaran bunga 12 bulan yang sebagian besar refinancing," ujar Direktur Utama MLJ Edwin Cahyadi di Jakarta, Jumat (13/10/2017).
Adapun, instrumen project bond ini dinamakan obligasi I Marga Lingkar Jakarta tahun 2017 dengan nilai penerbitan sebanyak-banyaknya sebesar Rp1,5 triliun yang dibagi ke dalam lima seri yaitu seri A selama 3 tahun dengan kupon 7%-7,5%, seri B selama 5 tahun dengan kupon 7,25%-8%, seri C selama 7 tahun dengan kupon 7,5%-8,5%, seri D selama 10 tahun dengan kupon 7,75%-8,75% dan seri E selama 12 tahun dengan kupon 8%-9%.
Sementara, hasil pemeringkatan yang telah diperoleh adalah IdAAAsf (triple A structured finance ) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Sekadar informasi, untuk memenuhi kebutuhan pendanaan, Jasa Marga tidak melakukan alternatif pendanaan. Salah satu terobosan yang telah dilakukan pada Juli 2017 dengan melakukan penerbitan sekuritisasi yang berbasis hak atas sebagian pendapatan ruas tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) yang merupakan salah satu ruas tol paling tua yang dimilki Jasa Marga.
Tidak berhenti dengan penerbitan sekuritisasi, kali ini Jasa Marga berinovasi untuk mengeluarkan Obligasi di level anak perusahaan.
Saat ini Jasa Marga memiliki 18 ruas tol baru yang sebagian besar masih dalam tahap pembangunan dan beberapa lagi telah beroperasi. Sesuai karakteristiknya, jalan tol merupakan bisnis jangka panjang yang membutuhkan alternatif pendanaan yang sesuai dengan karakteristiknya.
Salah satu alternatif pendanaan yang dilakukan adalah dengan penerbitan project bond yang bertujuan agar perusahaan mendapatkan bunga yang tetap selama periode pinjaman dan juga pembayaran pokok atas pinjaman dapat menyesuaikan kemampuan cash flow dari project.
"Penggunaan obligasi sebanyak 90% untuk pelunasan JORR W2 utara, pelunasan kredit. Lalu 8% sebagai penyisihan dana cadangan dan sisanya pembayaran bunga 12 bulan yang sebagian besar refinancing," ujar Direktur Utama MLJ Edwin Cahyadi di Jakarta, Jumat (13/10/2017).
Adapun, instrumen project bond ini dinamakan obligasi I Marga Lingkar Jakarta tahun 2017 dengan nilai penerbitan sebanyak-banyaknya sebesar Rp1,5 triliun yang dibagi ke dalam lima seri yaitu seri A selama 3 tahun dengan kupon 7%-7,5%, seri B selama 5 tahun dengan kupon 7,25%-8%, seri C selama 7 tahun dengan kupon 7,5%-8,5%, seri D selama 10 tahun dengan kupon 7,75%-8,75% dan seri E selama 12 tahun dengan kupon 8%-9%.
Sementara, hasil pemeringkatan yang telah diperoleh adalah IdAAAsf (triple A structured finance ) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Sekadar informasi, untuk memenuhi kebutuhan pendanaan, Jasa Marga tidak melakukan alternatif pendanaan. Salah satu terobosan yang telah dilakukan pada Juli 2017 dengan melakukan penerbitan sekuritisasi yang berbasis hak atas sebagian pendapatan ruas tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) yang merupakan salah satu ruas tol paling tua yang dimilki Jasa Marga.
Tidak berhenti dengan penerbitan sekuritisasi, kali ini Jasa Marga berinovasi untuk mengeluarkan Obligasi di level anak perusahaan.
(izz)