Pria Asal Ukraina Ini Menjadi Miliuner dalam Semalam
A
A
A
HIDUP pendiri aplikasi internet messaging WhatsApp, Jan Koum, bak sebuah dongeng. Pria asal Ukraina yang sepanjang hidupnya miskin tiba-tiba menjadi kaya dalam semalam. Kini, nilai kekayaannya mencapai USD9 miliar.
Ini fakta: satu dari tujuh orang di dunia menggunakan WhatsApp, aplikasi rancangan Koum yang seolah mengubah cara orang berkomunikasi dengan kolega maupun kerabat mereka. Saat ini WhatsApp digunakan oleh semiliar orang di seluruh dunia. Di Amerika, Afrika, Eropa, dan tentu saja Asia. Sebagai perbandingan, Twitter hanya memiliki 313 juta pengguna aktif bulanan.
WhatsApp adalah pionir. Ketika hadir pada 2009, aplikasi tersebut tanpa pesaing, yakni aplikasi gratis, cepat, dan ringan yang dapat digunakan untuk mengirim teks dan gambar.
Memang ada Skype yang menawarkan voice dan video calling, tapi tidak banyak pengguna Skype di perangkat mobile. Dan WhatsApp sangat berbeda dengan Skype, yang dirancang agar biaya berkomunikasi internasional lebih terjangkau.
Di awal kehadirannya di Indonesia, kehadiran WhatsApp bahkan dipromosikan secara organik oleh Nokia yang masih jadi pemimpin pasar untuk dapat bersaing dengan BlackBerry Messenger (BBM). Kehadiran WhatsApp juga sangat mudah diterima karena mendeteksi nomor ponsel, tidak harus saling meng-add personal identicifation number (PIN) seperti BBM atau aplikasi lainnya.
Dan konsep aplikasi tersebut yang tidak memasang iklan apa pun membuat pengguna WhatsApp bertambah secara organik dengan cepat. Perusahaan tersebut tidak pernah beriklan. Dan pengguna memakai karena alasan sederhana: aplikasi tersebut mampu menjalankan fungsi dengan baik (berkomunikasi) tanpa ada embel-embel apa pun.
Pada 2013 di era iPhone 5, Galaxy S4, dan LG G2 membanjiri pasar, pengguna WhatsApp sudah menembus 250 juta di seluruh dunia. Dalam waktu empat tahun, Statista mencatat pada Juli 2017 silam pengguna WhatsApp sudah menembus 1,3 miliar secara global.
Sejak diakuisisi Facebook, WhatsApp semakin gegas menambah fitur di aplikasi mereka. Termasuk menjiplak fitur Snapchat Stories lewat WhatsApp Status yang kini sudah digunakan oleh 250 juta pengguna per hari. Setiap harinya, pengguna WhatsApp juga mengirim 55 miliar pesan dan 4,5 miliar foto. Meski berasal dari Amerika Utara, aplikasi yang sudah mendukung 60 bahasa itu lebih populer di luar negeri Paman Sam.
Ini fakta: satu dari tujuh orang di dunia menggunakan WhatsApp, aplikasi rancangan Koum yang seolah mengubah cara orang berkomunikasi dengan kolega maupun kerabat mereka. Saat ini WhatsApp digunakan oleh semiliar orang di seluruh dunia. Di Amerika, Afrika, Eropa, dan tentu saja Asia. Sebagai perbandingan, Twitter hanya memiliki 313 juta pengguna aktif bulanan.
WhatsApp adalah pionir. Ketika hadir pada 2009, aplikasi tersebut tanpa pesaing, yakni aplikasi gratis, cepat, dan ringan yang dapat digunakan untuk mengirim teks dan gambar.
Memang ada Skype yang menawarkan voice dan video calling, tapi tidak banyak pengguna Skype di perangkat mobile. Dan WhatsApp sangat berbeda dengan Skype, yang dirancang agar biaya berkomunikasi internasional lebih terjangkau.
Di awal kehadirannya di Indonesia, kehadiran WhatsApp bahkan dipromosikan secara organik oleh Nokia yang masih jadi pemimpin pasar untuk dapat bersaing dengan BlackBerry Messenger (BBM). Kehadiran WhatsApp juga sangat mudah diterima karena mendeteksi nomor ponsel, tidak harus saling meng-add personal identicifation number (PIN) seperti BBM atau aplikasi lainnya.
Dan konsep aplikasi tersebut yang tidak memasang iklan apa pun membuat pengguna WhatsApp bertambah secara organik dengan cepat. Perusahaan tersebut tidak pernah beriklan. Dan pengguna memakai karena alasan sederhana: aplikasi tersebut mampu menjalankan fungsi dengan baik (berkomunikasi) tanpa ada embel-embel apa pun.
Pada 2013 di era iPhone 5, Galaxy S4, dan LG G2 membanjiri pasar, pengguna WhatsApp sudah menembus 250 juta di seluruh dunia. Dalam waktu empat tahun, Statista mencatat pada Juli 2017 silam pengguna WhatsApp sudah menembus 1,3 miliar secara global.
Sejak diakuisisi Facebook, WhatsApp semakin gegas menambah fitur di aplikasi mereka. Termasuk menjiplak fitur Snapchat Stories lewat WhatsApp Status yang kini sudah digunakan oleh 250 juta pengguna per hari. Setiap harinya, pengguna WhatsApp juga mengirim 55 miliar pesan dan 4,5 miliar foto. Meski berasal dari Amerika Utara, aplikasi yang sudah mendukung 60 bahasa itu lebih populer di luar negeri Paman Sam.
(amm)